TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin memberi selamat kepada pasukannya dan kelompok tentara bayaran swasta Grup Wagner setelah Moskow mengklaim telah merebut Kota Bakhmut, Ukraina timur, pusat pertempuran dengan Ukraina pada Sabtu.
"Akibat tindakan ofensif unit penyerang Wagner, dengan dukungan artileri dan penerbangan dari unit 'Selatan', pembebasan Kota Artemovsk selesai," kata kementerian pertahanan Rusia, menggunakan nama era Soviet dari Bakhmut seperti dilansir France24, Minggu 21 Mei 2023.
"Vladimir Putin mengucapkan selamat kepada unit penyerangan Wagner serta semua prajurit unit angkatan bersenjata Rusia atas penyelesaian operasi untuk membebaskan kota tersebut,” kantor berita TASS mengutip pernyataan Kremlin.
Pengumuman dari tentara Rusia datang beberapa jam setelah Kyiv mengatakan pertempuran masih berlanjut, meski mengakui situasinya "kritis". Klaim ini juga bersamaan saat pemimpin Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu dengan para pemimpin G7 di Hiroshima, Jepang.
Bakhmut, kota tambang garam yang pernah berpenduduk 70.000 orang, menjadi tempat pertempuran terpanjang dan paling berdarah dalam invasi Rusia di Ukraina selama lebih dari setahun.
Jatuhnya Bakhmut, di mana Moskow dan Kyiv diyakini menderita kerugian besar, akan memungkinkan Moskow membawa pulang kemenangan kunci setelah serangkaian kekalahan yang memalukan.
Itu juga terjadi sebelum serangan balasan besar yang telah dipersiapkan Kyiv selama berbulan-bulan. Zelensky sendiri telah memperingatkan bahwa jatuhnya kota itu akan membuka jalan bagi pasukan Rusia untuk merebut lebih banyak bagian Donbas.
Bos Wagner, Yevgeny Prigozhin sebelumnya mengklaim kota itu telah jatuh ke tangan tentara bayarannya dalam sebuah video yang diposting di Telegram, di mana para pejuang mengibarkan bendera Rusia dengan latar belakang reruntuhan.
"Hari ini tanggal 20 Mei, sekitar tengah hari, Bakhmut diambil seluruhnya," kata Prigozhin dalam video tersebut, menambahkan bahwa pejuang Wagner akan menggeledah kota yang direbut sebelum menyerahkannya kepada tentara Rusia.
"Pada 25 Mei kami akan sepenuhnya memeriksa (Bakhmut), membuat garis pertahanan yang diperlukan dan menyerahkannya kepada militer," kata Prigozhin. "Kami sendiri akan pergi ke kamp lapangan."
Suara artileri terdengar di latar belakang video Prigozhin. Namun, Prigozhin melanjutkan pertarungannya dengan militer Rusia.
"Operasi untuk menangkap Bakhmut berlangsung selama 224 hari," ujar Prigozhin yang mengenakan seragam kamuflase. Kerugian Moskow akan jauh lebih kecil jika bukan karena jenderal yang tidak kompeten, tambahnya.
Wagner, yang mempelopori perjuangan untuk Bakhmut, diyakini menderita kerugian besar dalam penyerbuan kota selama berbulan-bulan. Prigozhin telah lama mengeluh tentang Wagner yang tidak diberi amunisi dalam jumlah yang sesuai.
"Hanya ada Wagner di sini (di Bakhmut)," katanya dalam video tersebut. "Kami tidak hanya melawan tentara Ukraina di sini, kami juga melawan birokrasi Rusia."
Dia menyalahkan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Kepala Staf Umum Valery Gerasimov karena mengubah serangan itu menjadi "hiburan mereka sendiri".
Ukraina, yang bulan ini mengklaim sukses di dalam dan sekitar Bakhmut, mengatakan sebelumnya bahwa pertempuran belum berakhir. "Pertempuran sengit di Bakhmut. Situasinya genting," kata wakil menteri pertahanan Ganna Malyar memposting di Telegram.
Dia mengatakan pasukan Ukraina "memegang pertahanan" di "area pesawat" kota itu. "Sampai sekarang, pembela kami mengendalikan fasilitas industri dan infrastruktur tertentu di daerah tersebut," katanya.
Pilihan Editor: Bos Grup Wagner Klaim Rebut Seluruh Bakhmut
FRANCE24