Dari sana, Jackie menjawab ratusan surat kampanye, merekam iklan TV, memberikan wawancara, dan menulis kolom surat kabar mingguan "Instri Kampanye", yang didistribusikan ke seluruh negeri. Pada 8 November 1960, John F Kennedy mengalahkan Richard M. Nixon dari Partai Republik dalam perlombaan yang sangat ketat. Dua setengah minggu kemudian, Jacqueline melahirkan anak kedua mereka bernama John Fitzgerald Kennedy Jr.
Ibu Negara Amerika Serikat
Pada 20 Januari 1961, John Fitzgerald Kennedy mengambil sumpah jabatan untuk menjadi Presiden ke 35 Amerika Serikat. Di usia 31 tahun, Jacqueline Kennedy menjadi ibu negara. Dengan gaya pribadinya yang anggun dan kecintaanya pada sejarah dan seni, Jackie bekerja keras agar menjadi layak demi peran barunya. Kendati Jacqueline mempunyai rasa tanggung jawab yang mendalam terhadap negaranya, prioritas utamanya adalah menjadi istri yang baik untuk suaminya dan ibu bagi anak-anaknya.
Memulihkan Gedung Putih
Jacqueline segera membuat Gedung Putih menjadi rumah nyata untuk keluarganya. Dia mengubah teras berjemur di lantai tiga menjadi sekolah taman kanak-kanak bagi Caroline dan 12 sampai 15 anak lainnya, yang datang setiap pagi pujuk 9:30. Di halaman Gedung Putih juga terdapat kolam renang, ayunan, dan rumah pohon untuk Caroline dan John Jr. Jackie juga memikirkan tentang apa yang diwakili oleh Gedung Putih terhadap banyak pengunjungnya dan warga negara di mana pun. Dia ingin orang-orang mengetahui sejarah tempat tinggal paling terkenal di Amerika dan para penghuninya di masa lalu.
Proyek besar pertama Jacqueline sebagian ibu negara adalah memulihkan dan melestarikan Gedung Putih. Dia meminta bantuan kepada banyak ahli, mendirikan Komite Seni Rupa Gedung Putih, dan menciptakan jabatan kurator Gedung Putih. Jackie memulihkan semua ruang publik di Gedung Putih dengan mengumpulkan contoh seni dan furnitur Amerika yang luar biasa dari seluruh Amerika Serikat (termasuk banyak barang milik mantan presiden dan keluarga mereka).
Mempromosikan seni
Keluarga Kennedy membawa semangat muda baru ke Gedung Putih , yang mereka yakini harus menjadi tempat untuk merayakan sejarah, budaya, dan pencapain Amerika. Sebagai ibu negara, Jacqueline Kennedy merencanakan makan malam dan acara penting di Gedung Putih dengan mengundang seniman, penulis, ilmuan, penyair, serta musisi untuk berbaur dengan politisi, diplomat, dan negarawan. Jacqueline juga mempengaruhi dunia fashion.
Duta niat baik
Jackie juga bepergian dengan suaminya, mewakili Amerika Serikat si luar negeri. Clark Clifford, seorang pengacara yang disegani dan penasehat Presiden Kennedy, sangat senang dengan Jacqueline setelah perjalanannya ke Paris, Wina, dan Yunani. Sebagai ibu negara, Jackie juga bepergian ke Italia, India, dan Pakistan. Ketertarikan Jacqueline dengan budaya lain dan kemampuannya berbicara beberapa bahasa asing, termasuk Prancis, Spanyol, dan Italia, membawa niat baik dan kekaguman Jackie di seluruh dunia.
Saat Kehilangan
Pada 7 Agustus 1963, Jacqueline melahirkan anak ketiga mereka, Patrick Bouvier Kennedy. Anaknya itu menderita penyakit paru-paru serius dan dilarikan ke Rumah Sakit Anak di Boston. Kemudian sang anak meninggal dua hari setelahnya.
Ketika masih belum pulih dari kehilangan, tragedi mengerikan lainnya kembali menimpa Jacqueline. Pada 22 November 1963, Presiden JFK dan Nyonya Kennedy berada di Dallas, Texas. Ketika mobil keduanya melaju perlahan melewati kerumunan yang bersorak, suara tembakan terdengar.
Presiden Kennedy terbunuh dan Jacqueline Kennedy menjadi janda pada usia 34 tahun. Jackie kemudian merencanakan pemakaman kenegaraan presiden. Saat disiarkan ke seluruh dunia, jutaan orang berbagai kesedihan dengannya dan mengagumi keberanian serta martabat Jackie.
Segera setelah kematian Presiden Kennedy, Jacqueline memulai pekerjaannya yaitu pembuatan Perpustakaan dan Museum Kepresidenan John F Kennedy sebagai peringatan untuk suaminya. Jackie memilih arsitek IM Pei sebagai perancang, kini bangunan itu berdiri sebagai landmark yang menghadap ke Pelabuhan Boston.
Pada 1968, Jacqueline Kennedy menikah lagi dengan seorang juragan kapal Yunani bernama Aristoteles Onassis. Namun kemudian Jackie menjadi janda untuk yang kedua kalinya saat Onassis meninggal pada 1975. Ketika anak-anaknya sudah lebih besar, Jacqueline memutuskan untuk memulai karier barunya.
Dia menerima pekerjaan sebagai editor di Viking Press di New York City dan kemudian pindah ke Doubleday menjadi editor senior. Jackie menikmati kariernya yang sukses dalam penerbitan hingga kematiannya pada 19 Mei 1994. Jacqueline Bouvier Kennedy Onassis dimakamkan di samping makam Presiden Kennedy di Pemakaman Nasional Arlington di luar Washington DC.
Warisan Jacqueline Bouvier Kennedy
Sepanjang hidupnya, Jacqueline berusaha melestarikan dan melindungi warisan budaya Amerika. Hasil karyanya masih terlihat di Lafayette, di seberang Gedung Putih di Washington DC.
Ketika menjadi ibu negara, Jackie membantu menghentikan penghancuran bangunan bersejarah di sepanjang alun-alun, termasuk Gedung Renwick yang sekarang menjadi bagian dari Lembaga Smithsonian. Di New York City, Jacqueline memimpin kampanye untuk menyelamatkan dan merenovasi Grand Central Station. Saat ini, lebih dari 500 ribu orang melewatinya setiap hari dan menikmati keindahannya yang dipulihkan, berkat usaha Jackie.
BRITANNICA | JFK LIBRARY
Pilihan editor : Kisah Presiden Soekarno Bertemu John F Kennedy di Amerika Serikat Setelah 4 Bulan Dilantik
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.