TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden tidak akan meminta maaf atas tindakan negaranya yang menjatuhkan bom atom ke Hiroshima dan Nagasaki hampir 78 tahun silam. Hal itu diungkapkan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, Rabu.
Biden tiba di Jepang pada Kamis 18 Mei 2023 untuk menghadiri KTT G7 di Hiroshima selama tiga hari, yang akan dimulai besok.
Seperti dilansir Daily Mail, wartawan menanyakan kepada Sullivan apakah Biden berniat menyampaikan permintaan maaf karena Amerika Serikat telah membom atom di sejumlah kota Jepang pada masa Perang Dunia II.
Sebagai tanggapan atas pertanyaan itu, Sullivan mengatakan, Biden tidak akan membuat pernyataan semacam itu saat berada di Taman Peringatan Perdamaian Hiroshima, Jepang.
Selama pengarahan dengan wartawan di atas pesawat kepresidenan AS menuju Jepang, Sullivan mengatakan, Biden bersama dengan para pemimpin G7 lainnya akan berpartisipasi dalam sejumlah acara lain di Hiroshima.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, yang menjadi tuan rumah pertemuan para pemimpin dunia, berasal dari Hiroshima.
Sullivan mengatakan kunjungan Biden ke tugu peringatan itu dilakukan untuk menghormati Kishida, yang memasuki politik Jepang sebagai anggota Dewan Perwakilan Jepang untuk Distrik Pertama Hiroshima.
Taman Peringatan Perdamaian adalah sisa-sisa satu-satunya bangunan di Hiroshima yang selamat dari ledakan nuklir.
Situs ini mencakup tugu peringatan untuk warga yang tewas, Peace Dome yang dibom, dan museum tentang bom dan akibatnya. Taman Perdamaian didedikasikan untuk mengejar perdamaian dan perlucutan senjata nuklir.
Kishida telah menjadikan proliferasi dan perlucutan senjata nuklir sebagai bagian dari pekerjaan hidupnya. Dia dan Presiden Biden mengadakan pertemuan empat mata pada Kamis malam tak lama setelah presiden AS tiba di Hiroshima.
Ketika Kishida mengumumkan KTT G7 - pertemuan para pemimpin dari Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Prancis, Jerman, dan Italia - akan berlangsung di kampung halamannya, dia mengatakan berharap lokasi tersebut akan 'mengirim pesan ke dunia bahwa umat manusia akan melakukannya. tidak pernah lagi menyebabkan bencana senjata nuklir.'
Jepang menjadi pemimpin G7 tahun ini, dimana KTT diadakan dari 19–21 Mei 2023. Bom atom yang dijatuhkan AS ke Hiroshima dan Nagasaki pada 1945 memakan begitu banyak korban jiwa. Menurut perkiraan, tragedi itu setidaknya telah menyebabkan tewasnya lebih dari 110.000 warga sipil.
Pilihan Editor: Jadi Tuan Rumah KTT G7, Berikut Tentang Kota Hiroshima
DAILY MAIL