Secara terpisah, Departemen Keuangan Turki mengatakan bahwa pihaknya telah meminjam 2,25 miliar US Dollar dalam penerbitan obligasi euro yang jatuh tempo pada tahun 2029, sehingga jumlah yang dipinjam dari pasar internasional menjadi 5 miliar US Dollar tahun ini.
Profil Kemal Kilicdaroglu
Kemal Kilicdaroglu lahir di Turki, 17 Desember 1948. Pria yang kini berusia 74 tahun ini merupakan mantan akuntan yang dikenal pengikutnya sebagai politikus yang memperjuangkan nilai-nilai sekuler. Dia memimpin partai oposisi sekuler utama Turki, Partai Rakyat Republik, atau CHP.
Sebagaimana diketahui, CHP adalah partai politik tertua di Turki, yang didirikan oleh Mustafa Kemal Ataturk, pendiri Turki modern, pada era 1923.
Mereka kalah dalam pemilihan umum 2007 dari Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK) besutan Erdogan, yang dituduh CHP mencoba membatalkan sistem sekuler negara itu dengan mencampurkan Islam dengan politik.
Melansir dari NPR, pada 1990-an, dia bekerja di Kementerian Keuangan dan kemudian memimpin lembaga jaminan sosial. Resumenya membanggakan bahwa dia pernah dinobatkan sebagai "Birokrat Tahun Ini", sebelum menjadi anggota parlemen pada tahun 2002.
Kilicdaroglu mulai memimpin CHP sejak 2010, menyusul skandal yang melibatkan ketua CHP terdahulu, Deniz Baykal. Baykal mengundurkan diri pada 10 Mei 2010, segera setelah skandal seks meletus, mendorong Kilicdaroglu untuk mengumumkan pencalonannya sebagai pemimpin, lima hari sebelum konvensi partai.
Pada konvensi partai, pada 22 Mei 2010, pencalonan Kilicdaroglu menerima tanda tangan 1.246 dari 1.250 delegasi, membuat rekor baru untuk CHP. Komite eksekutif partai kemudian dengan suara bulat memilih Kilicdaroglu sebagai ketua partai.
Pada 2017 lalu, Kilicdaroglu pernah memimpin pawai dari Ankara, ibu kota Turki, ke Istanbul untuk memprotes pemenjaraan ribuan pegawai negeri, aktivis, dan jurnalis di bawah pemerintahan Erdoan, termasuk seorang Anggota CHP Parlemen.
Sikap Kilicdaroglu sebagai oposisi tidak pernah berubah, hingga kini ia kembali melawan Erdogan di kotak suara Pemilu Turki. “Ini adalah pemilihan bagi mereka yang membela demokrasi melawan pemerintahan otoriter” kata Klçdarolu dalam wawancara 10 April seperti dikutip dari TIME.
REUTERS | NPR | FOREIGN POLICY
Pilihan editor : Erdogan Tetap Lanjutkan Pemilu Turki pada 14 Mei Tiga Bulan Pasca Gempa
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.