Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keinginan untuk Perubahan Menguat di Turki, Erdogan Ditinggal Banyak Pendukung

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Pemilik stasiun TV Mehmet Dalgic, mantan pendukung Presiden Tayyip Erdogan, berdiri di dekat puing-puing pusat perbelanjaan yang hancur akibat gempa Februari, tempat studionya berlokasi di Diyarbakir, Turki, 9 Mei 2023. REUTERS/Sertac Kayar
Pemilik stasiun TV Mehmet Dalgic, mantan pendukung Presiden Tayyip Erdogan, berdiri di dekat puing-puing pusat perbelanjaan yang hancur akibat gempa Februari, tempat studionya berlokasi di Diyarbakir, Turki, 9 Mei 2023. REUTERS/Sertac Kayar
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPernah menjadi pendukung Tayyip Erdogan, penyiar Mehmet Dalgic beralih kesetiaan kepada penantang utamanya setelah Partai AK yang berkuasa gagal memberikan simpati atas kehancuran stasiun TVnya di Turki tenggara dalam gempa bumi Februari.

Kurangnya dukungan adalah pukulan terakhir dalam kekecewaan Dalgic secara bertahap terhadap partai AK, yang telah lama menikmati dukungan kuat di wilayah tersebut berkat langkah-langkah untuk meningkatkan hak Kurdi, yang merupakan mayoritas etnis di sana, dan ekonomi lokal di awal dua dekade pemerintahannya.

Menjelang pemilu Turki Minggu, krisis biaya hidup sekarang menurunkan dukungan terhadap Erdogan di tenggara seperti di tempat-tempat lain, mengancam prospeknya dalam pertempuran yang sulit untuk mempertahankan kekuasaan.

Analis mengatakan garis nasionalis pemerintah yang berkembang juga telah mengikis popularitasnya di kalangan Kurdi, yang merupakan 20% dari populasi dan terlihat memainkan peran “kingmaker” dalam pemungutan suara.

"Sekarang saya harus katakan kepada Turki bahwa perubahan diperlukan," kata Dalgic ketika ekskavator-ekskavator terus memindahkan puing-puing dari pusat perbelanjaan yang runtuh di kota terbesar Diyarbakir di kawasan itu, tempat stasiun TV-nya berada. "Yang muda tidak punya harapan, tidak punya masa depan."

Sebuah survei yang diterbitkan minggu ini oleh jajak pendapat Rawest menunjukkan 76,3% dukungan untuk calon presiden oposisi Kemal Kilicdaroglu di provinsi Diyarbakir, dengan dukungan untuk Erdogan hanya 20,5%.

Oposisi utama CHP memiliki sedikit dukungan di tenggara di masa lalu tetapi di bawah kepemimpinan Kilicdaroglu telah menjangkau Kurdi dan HDP pro-Kurdi, yang dominan di seluruh wilayah dan memenangkan 67% dukungan di Diyarbakir pada pemilu 2018.

Sementara jajak pendapat menunjukkan dukungan untuk Erdogan di wilayah tersebut berkurang, dia mempertahankan dukungan inti, termasuk orang-orang seperti pedagang Adil Aydin, yang mengasosiasikan CHP dengan represi negara yang menargetkan Kurdi jauh sebelum AKP Erdogan berkuasa.

"Sejak saat (Erdogan) mengatakan 'masalah Kurdi adalah masalah saya', momen itu membawa perdamaian di kawasan ini," kata Aydin di toko kejunya di pusat sejarah kota, menyinggung upaya Ankara untuk mengakhiri konflik puluhan tahun yang melukai wilayah itu.

Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang dianggap sebagai kelompok teroris oleh Turki dan sekutu Baratnya, mengangkat senjata melawan negara pada 1984. Pertempuran tersebut telah menewaskan lebih dari 40.000 orang.

Dalam kampanye pemilihannya, Erdogan telah berulang kali mengisyaratkan hubungan antara PKK dan aliansi oposisi, tanpa memberikan bukti. Tampaknya, ia berusaha memanfaatkan permusuhan nasionalis yang mendalam terhadap kelompok militan tersebut.

Tapi satu dekade lalu Erdogan memulai proses perdamaian dengan PKK. Pembicaraan itu gagal pada 2015, memicu periode perang kota yang ganas di tenggara, termasuk di jalan-jalan dekat toko Aydin. Namun Aydin masih berharap konflik yang kini terfokus di Irak utara itu segera berakhir.

"Warga Kurdi ingin kembali ke proses perdamaian. Mereka merindukan perdamaian," kata Aydin menegaskan kepercayaannya kepada presiden. "Seperti kata orang, jika ada yang bisa melakukannya, Erdogan bisa."

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ribuan Orang Eksodus ke Armenia, Erdogan Akan Bertemu Presiden Azerbaijan

5 hari lalu

Pemandangan menunjukkan titik penyeberangan perbatasan antara Armenia dan Azerbaijan dan pangkalan penjaga perdamaian Rusia yang dikerahkan di Nagorno-Karabakh dilihat dari jalan dekat desa Kornidzor, Armenia, 23 September 2023. REUTERS/Irakli Gedenidze
Ribuan Orang Eksodus ke Armenia, Erdogan Akan Bertemu Presiden Azerbaijan

Erdogan akan melakukan kunjungan satu hari ke kantong otonom Nakhchivan Azerbaijan - wilayah Azeri yang terletak di antara Armenia, Iran dan Turki.


Top 3 Dunia: Kanada Ajak India, Erdogan Tak Nyaman Bendera LGBT, Rupert Murdoch Mundur

7 hari lalu

Rupert Murdoch berpose untuk foto bersama putranya Lachlan dan James di London, Inggris 5 Maret 2016. REUTERS/Peter Nicholls/File Photo
Top 3 Dunia: Kanada Ajak India, Erdogan Tak Nyaman Bendera LGBT, Rupert Murdoch Mundur

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 22 September 2023 diawali oleh kabar Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau meminta India untuk bekerja sama


Jelang Pemilu, Pengungsi Suriah di Turki Cemaskan Gelombang Politik Anti-Migran

8 hari lalu

Adem Maarastawi, aktivis Suriah. REUTERS/Dilara Senkaya
Jelang Pemilu, Pengungsi Suriah di Turki Cemaskan Gelombang Politik Anti-Migran

Beberapa pengungsi Suriah menabung untuk membayar penyelundup dan berencana pergi ke Eropa karena hidup di Turki atau pulang ke Suriah bukan pilihan.


Ketika Erdogan Merasa Tak Nyaman dengan 'Warna-warni LGBT' di Sidang Umum PBB

8 hari lalu

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres menyampaikan pernyataan saat pembukaan KTT Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 2023, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 September 2023. REUTERS/Mike Segar/File Foto
Ketika Erdogan Merasa Tak Nyaman dengan 'Warna-warni LGBT' di Sidang Umum PBB

Erdogan merasa tidak nyaman dengan penggunaan apa yang dia gambarkan sebagai "warna LGBT" di ruang sidang Maelis Umum PBB


Erdogan dan Anwar Ibrahim Bertemu di New York, Siap Kerja Sama Melawan Islamofobia

9 hari lalu

Presiden Turki, Tayyip Erdogan. REUTERS/Murad Sezer
Erdogan dan Anwar Ibrahim Bertemu di New York, Siap Kerja Sama Melawan Islamofobia

PM Malaysia Anwar Ibrahim bertemu dengan Presiden Turki Erdogan membahas kerja sama lebih kuat dalam menangani sentimen Islamofobia dan rasisme


Presiden Iran Bawa Al Quran ke Sidang Umum PBB, Ada Apa?

10 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi mengangkat Alquran saat berpidato di Sesi ke-78 Majelis Umum PBB di New York City, AS, 19 September 2023. REUTERS/Mike Segar
Presiden Iran Bawa Al Quran ke Sidang Umum PBB, Ada Apa?

Presiden Iran Ebrahim Raisi, seorang ulama yang mewakili negara teokratis Syiah, mengangkat Al Quran dalam Sidang Umum PBB di New York


Sidang Majelis Umum PBB, Para Pemimpin Muslim Kecam Barat atas Pembakaran Al Quran

10 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi mengangkat Alquran saat berpidato di Sesi ke-78 Majelis Umum PBB di New York City, AS, 19 September 2023. REUTERS/Mike Segar
Sidang Majelis Umum PBB, Para Pemimpin Muslim Kecam Barat atas Pembakaran Al Quran

Pemimpin Muslim yang menyampaikan pidato di dalam Sidang Majelis Umum PBB mengecam Barat atas serangkaian pembakaran Al Quran


Erdogan dan PM Israel Netanyahu Bertemu untuk Pertama Kali, Bahas Apa?

10 hari lalu

Presiden Turki, Tayyip Erdogan dan PM Israel, Benjamin Netanyahu. Iakovos FOTO/Murat Cetinmuhurdar dan Hatzistavrou/Pool via REUTERS
Erdogan dan PM Israel Netanyahu Bertemu untuk Pertama Kali, Bahas Apa?

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa untuk pertama kalinya bertemu langsung.


Alibaba Temui Erdogan, Siap Gelontorkan Investasi Rp 30 T di Turki

12 hari lalu

Alibaba. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Alibaba Temui Erdogan, Siap Gelontorkan Investasi Rp 30 T di Turki

Alibaba akan mengucurkan investasi di Turki puluhan triliun rupiah.


Aparat Iran Ditembak Mati dalam Peringatan Setahun Kematian Mahsa Amini

12 hari lalu

Sebuah sepeda motor polisi terbakar selama protes atas kematian Mahsa Amini, seorang wanita yang meninggal setelah ditangkap oleh
Aparat Iran Ditembak Mati dalam Peringatan Setahun Kematian Mahsa Amini

Seorang anggota pasukan paramiliter Basij Iran yang terkait dengan Korps Garda Revolusi Islam ditembak mati dalam peringatan kematian Mahsa Amini