TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joe Biden akan menjadi Presiden Amerika Serikat pertama yang melakukan kunjungan kerja ke Papua Nugini. Biden ke Papua Nugini sekaligus untuk menghadiri KTT G7 di Jepang.
Kunjungan Biden ini, juga menandai investasi Pemerintah Amerika Serikat di kawasan Pasifik untuk melawan Cina. Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan Biden akan bertemu dengan Perdana Menteri Papua Nugini James Marape dan sejumlah pemimpin Forum Kepulauan Pasifik lainnya.
"Para pemimpin akan membahas cara-cara untuk memperdalam kerja sama mengenai segala tantangan penting bagi kawasan dan Amerika Serikat, seperti memerangi perubahan iklim, melindungi sumber daya maritim, dan memajukan pertumbuhan ekonomi yang tangguh dan inklusif," kata Jean-Pierre.
Biden akan singgah ke Ibu Kota Port Moresby Papua Nugini pada 22 Mei 2023. Kunjungan ini akan tercatat dalam sejarah sebagai kunjungan pertama presiden Amerika Serikat ke Papua Nugini, yakni negara yang SDA namun sebagian besar belum berkembang dengan 9,4 juta populasi di utara benua Australia.
Papua Nugini sedang didekati oleh Cina, Amerika Serikat dan sekutu Negeri Abang Sam setelah Perdana Menteri Marape berusaha meningkatkan investasi asing ke Papua Nugini. Sebelumnya Presiden Cina Xi Jinping berkunjung ke sana pada 2018.
Washington telah meningkatkan upaya untuk melawan pengaruh Beijing yang tumbuh di kawasan itu setelah Cina membuat pakta keamanan dengan Kepulauan Solomon tahun lalu. Cina gagal mencapai kesepakatan keamanan dan perdagangan yang lebih luas dengan 10 negara kepulauan Pasifik.
Cina dan Australia telah menjadi negara donor yang memberikan bantuan ke Papua Nugini dan infrastruktur utama. Di sisi lain, Papua Nugini juga sedang menegosiasikan pakta keamanan dengan Amerika Serikat dan Perdana Menteri Marape telah diundang untuk mengunjungi Beijing tahun ini.
Total 18 negara anggota dan wilayah di Forum Kepulauan Pasifik mencakup lautan seluas 30 juta km persegi. Para pemimpin kawasan itu mengatakan perubahan iklim adalah ancaman keamanan terbesar mereka, di tengah siklon yang memburuk dan naiknya permukaan air laut.
Biden akan berhenti di Papua Nugini dalam perjalanan ke Sydney, Australia, untuk pertemuan puncak Quad pada 24 Mei, yang juga mencakup Jepang dan Australia.
Reuters
Pilihan Editor: 5 Paparan Indef soal Potensi AS Gagal Bayar Utang, Adakah Dampaknya bagi Indonesia?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini