TEMPO.CO, Jakarta - Singapura akan menerapkan aturan baru untuk turis asing. Mulai 2024, masuk Singapura pakai scan QR alih-alih paspor. Aturan ini akan diberlakukan di semua loket untuk mobil di pos pemeriksaan Woodlands dan Tuas. Otoritas Imigrasi dan Pos Pemeriksaan mengumumkan aturan baru tersebut pada seminar rencana kerja tahunan pada Jumat pekan lalu, 5 Mei 2023.
Pada tahap pertama mulai awal 2024, proses izin masuk mobil tidak akan sepenuhnya otomatis karena petugas masih akan ditempatkan di loket manual. Ketika diimplementasikan sepenuhnya, sistem otomatis akan memungkinkan pelancong untuk melakukan self-clearance dari dalam mobil dengan sedikit bantuan dari petugas.
Sistem otomatis baru akan dilakukan setelahnya. Di Tuas Checkpoint, jalur khusus untuk izin masuk mobil otomatis menggunakan kode QR akan dibuka mulai 2026. Dua tahun kemudian, Woodlands Checkpoint baru akan dibangun.
Cara masuk ke Singapura pakai scan QR terbilang sederhana. Sebelum melakukan perjalanan, wisatawan akan membuat profil dan membuat kode QR individu atau grup di aplikasi seluler MyICA, menggunakan detail dari Singpass atau paspor mereka.
Di pos pemeriksaan, turis asing dapat memindai sendiri kode QR di konter. Mereka tidak perlu menunjukkan paspor mereka kepada petugas imigrasi.
Petugas kemudian akan melakukan "pemeriksaan citra wajah" penumpang di dalam mobil menggunakan data yang diambil melalui kode QR. "Ini akan memungkinkan izin masuk ke Singapura secara grup diselesaikan lebih cepat dan mengurangi keseluruhan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan imigrasi," kata ICA.
Wisatawan akan dapat menyimpan profil yang telah dibuat dan menggunakannya untuk perjalanan selanjutnya, tanpa harus memasukkan detail lagi. "Anggota keluarga yang bepergian bersama, misalnya, tidak perlu membuat ulang informasi untuk perjalanan selanjutnya, kecuali ada pembaruan pada detail paspor mereka," kata ICA.
Saat jalur APICS khusus diluncurkan di pos pemeriksaan Tuas dan Woodlands, wisatawan masih akan memindai kode QR yang dihasilkan oleh aplikasi MyICA. Mereka kemudian akan mempresentasikan biometrik untuk verifikasi identitas melalui pemindai biometrik nirkontak APICS.
"Ini akan menghilangkan kebutuhan untuk menempatkan petugas di setiap jalur mobil, memungkinkan kami untuk membuka lebih banyak jalur," kata ICA.
Uji coba APICS dimulai tahun lalu di Woodlands Checkpoint. Sekitar 94 persen pelancong dapat melewati imigrasi melalui APICS tanpa bantuan dari petugas. "Mayoritas menganggap prosesnya intuitif dan lebih cepat dibandingkan dengan izin manual," kata ICA.
Badan tersebut menambahkan bahwa mereka akan bekerja dengan HTX untuk lebih meningkatkan konsep operasi APICS sebelum diluncurkan di semua pos pemeriksaan darat.
Automated Passenger In-Car Clearance System (APICS) dikembangkan oleh Home Team Science and Technology Agency (HTX). Peluncurannya mengikuti uji coba langsung yang dimulai tahun lalu
Mulai kuartal pertama 2024, ICA juga akan secara bertahap mengganti loket manual di ruang penumpang semua pos pemeriksaan dengan jalur otomatis baru sebanyak 800 unit di bawah Sistem Kontrol Perbatasan Otomatis (ABCS). "Izin imigrasi otomatis akan menjadi norma di pos pemeriksaan," kata Wakil Komisaris Kebijakan dan Transformasi Cora Chen.
Jalur ABCS generasi berikutnya akan memungkinkan penduduk Singapura yang datang dan pergi serta pengunjung yang berangkat untuk bisa masuk ke negara ini tanpa kontak dengan petugas dan tanpa harus menunjukkan paspor mereka. "Ini akan memberi para turis asing pengalaman izin yang lebih mulus dan lebih cepat, sekaligus memungkinkan ICA untuk mengatasi volume pelancong yang meningkat dan sumber daya tenaga kerja yang terbatas," kata lembaga tersebut.
CHANNEL NEWS ASIA
Pilihan Editor: KTT ASEAN 2023 Dimulai, Jokowi Pimpin Lima Pertemuan Hari Ini