TEMPO.CO, Labuan Bajo - Konferensi tingkat tinggi atau KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur dibuka hari ini, Rabu, 10 Mei 2023. Presiden Joko Widodo akan memimpin lima pertemuan dan membahas sejumlah topik di keketuaan dengan tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.
Jokowi akan menyambut para pemimpin negara-negara Asia Tenggara seperti Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim hingga Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. di Meruorah Komodo Labuan Bajo.
Persamuhan hari ini mencakup KTT dalam format pleno, dan kemudian ada empat pertemuan interface, masing-masing dengan parlemen, pemuda, kalangan bisnis, dan juga high-level task force.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada Selasa, 9 Mei 2023, melakukan pertemuan dengan timpalannya. “(Pertemuan saya hari ini) Intinya adalah mempersiapkan apa yang akan dibahas dan juga merampungkan semua dokumen yang akan disampaikan untuk Summit besok, untuk diadopsi dan dicatat oleh Summit,” katanya dalam pengarahan media, kemarin.
Keseluruhan acara KTT hari ini akan ditutup dengan makan malam bersama, kata Retno. KTT ASEAN secara umum akan membahas sejumlah isu seperti pertumbuhan ekonomi kawasan, penguatan kelembagaan, hingga upaya mengatasi krisis internal seperti di Myanmar.
Perdana Menteri Timor Leste Taur Matan Ruak akan menghadiri KTT ASEAN sebagai pengamat, menyusul keanggotaan negara itu yang masih diproses oleh blok. Sementara tidak ada perwakilan dari Thailand, sebab Perdana Menteri Prayut Chan-o-Cha mengikuti pemilihan umum di negara itu pada 14 Mei.
Rapat tingkat tinggi kali ini juga minus pemimpin Myanmar, yang tidak diundang setelah kudeta junta militer 2021. Konflik di negara itu membayangi KTT ASEAN.
Beberapa hari sebelum KTT dimulai, tembak menembak terjadi saat rombongan lembaga bantuan kemanusiaan ASEAN (AHA-Center) melintas di kotapraja Hseng di Negara Bagian Shan di Myanmar utara pada 7 Mei.
Presiden Jokowi saat jumpa pers Senin lalu, menyayangkan terjadinya insiden terhadap konvoi yang membawa diplomat Indonesia dan Singapura. Sejauh ini belum ada pihak yang bertanggung jawab atas peristiwa itu.
Media pemerintah Myanmar pada Selasa mewartakan, "teroris" dengan senjata kecil menyerang sebuah konvoi yang mengirimkan bantuan untuk orang-orang terlantar. Sementara pihak sipil menyalahkan junta militer dan sejumlah negara seperti Indonesia dan Singapura menyerukan penghentian kekerasan.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyerukan supaya ASEAN bisa lebih tegas dalam menyelesaikan krisis Myanmar, menyusul serangan terhadap konvoi AHA-Center.
Saat diwawancara eksklusif oleh Tempo pada Selasa 9 Mei 2023, jelang KTT ASEAN di Labuan Bajo, Anwar mengatakan ASEAN perlu mengubah pendekatannya dalam menangani krisis di Myanmar.
"Isu ini berlarut begitu lama. Negosiasi, constructive engagement. Tapi tidak membantu. Harus ada metodologi baru untuk menenangkan keadaan," kata Anwar Ibrahim.
DANIEL A. FAJRI