Victory Day
Tidak ada pemimpin Barat yang menghadiri parade Selasa, yang skalanya jauh berkurang dan berlangsung kurang dari seminggu setelah Rusia mengatakan Ukraina telah menyerang Kremlin dengan dua drone dalam upaya untuk membunuh Putin. Kyiv membantah terlibat.
Putin mengatakan "elite globalis Barat" menyebarkan Russophobia dan nasionalisme agresif, sementara rakyat Ukraina telah menjadi "sandera kudeta negara" dan ambisi Barat.
Putin mengatakan kenangan Perang Dunia Kedua adalah sakral dan memberikan penghormatan kepada mereka yang berperang melawan Nazi, termasuk tentara Amerika Serikat dan Inggris, dan juga perjuangan China melawan Jepang.
Selain kekalahan Kaisar Prancis Napoleon Bonaparte pada 1812, penghancuran Nazi Jerman adalah kemenangan militer Rusia yang paling dihormati, meskipun kedua invasi bencana dari barat membuat Rusia sangat sensitif tentang perbatasan Baratnya.
"Kami ingin melihat masa depan yang damai, bebas, dan stabil," kata Putin, seraya menambahkan bahwa tugu peringatan tentara Soviet dihancurkan di sejumlah negara.
"Kami telah memukul mundur terorisme internasional, kami akan melindungi penduduk Donbas (di Ukraina timur), kami akan memastikan keamanan kami," kata Putin, dalam acara di Lapangan Merah yang dihadiri para pemimpin beberapa bekas republik Soviet.
Dia tidak membahas tantangan yang dihadapi Rusia saat pasukannya mempersiapkan serangan balasan besar Ukraina, atau menguraikan jalan menuju kemenangan.
REUTERS
Pilihan Editor: Anwar Ibrahim hingga Hun Sen Mulai Berdatangan untuk KTT ASEAN 2023