TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Jerman menggelar Peringatan Satu Abad NU bersamaan dengan halalbihalal bertema Merawat Jagad Membangun Peradaban di Wisma Indonesia Konsulat Jenderal Repulik Indonesia (KJRI) Frankfurt, Sabtu 6 Mei 2023.
Acara yang dibuka Konjen RI Frankfurt Acep Somantri, dihadiri Konjen RI Hamburg Ardian Wicaksana, perwakilan KBRI Berlin Komisaris Besar Polisi Shinto Silitonga dan Ahmad Rakhmadi, Rois Syuriah NU Jerman KH. Saeful Fatah, Ketua Tanfidziyah PCINU Jerman, Muhammad Rodlin Billah, Ketua ICMI Eropa Raya Hendro Wicaksana dan beberapa pimpinan dan anggota ormas Islam di Jerman lainnya seperti PCI Muhammadiyah Jerman, Masyarakat Muslim Indonesia, GUSDURian Jerman dan tokoh NU lainnya.
Dibuka dengan pembacaan maulid, yasin dan tahlil, acara ini diikuti sekitar 300 peserta yang sebagian besar merupakan nahdliyin di Jerman, Austria, dan Polandia.
Dalam sambutannya, Acep Somantri mengucapkan selamat atas esksisitas NU yang sudah memasuki abad ke-2 dengan motivasi agar para Nahdliyin terus berkiprah memberikan kontribusi dalam membangun peradaban dunia yang damai dan toleran di tengah tantangan global.
“Bersama kita bentengi masyarakat dan bangsa Indonesia dari politik identitas, ekstrimisme serta paham-paham yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila," kata Acep dalam siaran tertulis yang diterima Tempo, Senin malam, 8 Mei 2023.
Baca juga:
Ketua Tanfidziyah PCINU Jerman, Muhammad Rodlin Billah atau Gus Oding mengatakan, bahwa halalbihalal 1 Abad NU adalah momentum untuk silaturahmi seluruh Nahdliyyin di Jerman yang saat ini jumlahnya terus bertambah sekaligus memperkokoh peran PCINU Jerman dalam menyambut tantangan NU di abad kedua.
NU di Jerman memiliki karakter yang khusus karena sebagian besar Nahdliyyin adalah pakar pada berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta berasal dari kalangan profesional.
Banyak Nahdliyyin Jerman yang bekerja di bidang industri pesawat terbang, ilmu komputer, startup, dokter, profesor, dan peneliti.
“Dengan demikian diharapkan di abad kedua, PCINU Jerman dapat lebih berkontribusi terhadap kemajuan Iptek dengan tetap menjaga akidah Ahlussunah wal jamaah serta memiliki komitmen kebangsaan yang kuat,” kata Gus Oding.
Dalam Mauidhoh Khasanahnya, KH. Saeful Fatah selaku Rois Syuriah PCINU Jerman menggambarkan bahwa NU layaknya kereta api dengan berbagai karakter penumpang yang memiliki masinis yakni ulama dengan keilmuan dan keteladannya.
Berbagai jenis profesi, karakter sosial Nahdliyyin akan selamat ketika mengikuti ulama dalam kereta NU dengan paham Ahlussunah wal jamaah sebagai relnya.
“Ulama di NU telah ditempa dalam pesantren sehingga tidak saja cakap dalam ilmunya namun juga memiliki kepedulian terhadap umat dan bangsa,” kata KH Saeful Fatah disambut tepuk tangan peserta halalbihalal.
Pasca dakwah yang disampaikan oleh Rois Syuriah, acara dilanjutkan dengan pemberian kesan pesan dari Konjen RI Hamburg, Ketua ICMI Eropa Raya dan Atase Kepolisian KBRI Berlin. Dalam pesannya, Kombes Pol. Shinto Silitonga menyampaikan bahwa di Indonesia, NU memiliki peran penting dalam menciptakan situasi yang harmonis di tengah keberagaman masyarakat baik secara sosial maupun politik.
“Kita terus bekerja sama dengan para Nahdliyin Jerman untuk mewujudkan situasi yang tetap aman, damai dan kondusif pada tahun politik, Pemilu 2024 mendatang,” kata Shinto.
Dalam acara ini, digelar juga election centre yang diisi oleh seluruh PPLN di Jerman serta Panwaslu Luar Negeri untuk memberikan pelayanan secara langsung kepada WNI berkaitan dengan Pemilu 2024.