TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina meluncurkan serangan terbaru dengan drone ke Semenanjung Krimea yang dikuasai Rusia pada Sabtu malam.
Seperti dilansir Reuters, Minggu 7 Mei 2023, lebih dari 10 drone kamikaze menyerang beberapa lokasi, termasuk tiga di pelabuhan Sevastopol.
Gubernur Sevastopol Mikhail Razvozhayev mengatakan, sistem pertahanan udara merontokkan semua drone yang ditujukan di wilayahnya.
"Tidak ada objek (di Sevastopol) yang rusak," kata Razvozhayev, dalam pernyataan di Telegram. Sejauh ini belum ada laporan kerusakan di wilayah lain dari serangan tersebut.
Krimea Baza, saluran Telegram yang memiliki jaringan ke lembaga penegak hukum Rusia, menyebut berdasarkan informasi awal, tidak ada korban dalam serangkaian serangan di Krimea.
Namun, Ukraina mengklaim ledakan terjadi di Sevastopol dan Saki. Dua wilayah di Krimea itu terdapat pangkalan udara Rusia.
Serangan terhadap wilayah yang dikuasai Rusia di Ukraina meningkat dalam 2 pekan terakhir, terutama di Krimea. Tak ada pernyataan dari pemerintah Ukraina bahwa mereka bertanggung jawab atau membantah serangan tersebut.
Namun dalam pernyataan, pejabat Ukraina menegaskan penghancuran infrastruktur merupakan persiapan untuk serangan darat besar-besaran. Krimea dicaplok Rusia dari Ukraina pada 2004 memicu reaksi keras internasional.
Pilihan Editor: Rusia: 7 Orang Terkait Intelijen Ukraina Ditangkap di Krimea
REUTERS