TEMPO.CO, Jakarta - Seorang tersangka penembakan massal yang menewaskan delapan orang dan melukai sedikitnya 14 orang—2 diantaranya dalam kondisi kritis— berhasil ditangkap setelah polisi Serbia pada Jumat 5 Mei 2023.
Pelaku yang diidentifikasi sebagai Uros B, 21 tahun, melakukan penembakan massal kedua di Serbia pada minggu ini.
Polisi mengumumkan penangkapan sekitar pukul 08:40 Jumat. Tersangka ditahan di dekat kota Kragujevac, kata kementerian dalam negeri. Penangkapan itu menyusul perburuan ekstensif, yang dilaporkan media lokal melibatkan lebih dari 600 pasukan khusus.
Pada Jumat dini hari, media Serbia mengatakan pasukan polisi khusus telah tiba di Desa Mladenovac dan Dubona, tempat penembakan terakhir terjadi.
Foto-foto dari tempat kejadian menunjukkan petugas polisi menghentikan mobil di pos pemeriksaan ketika mereka berusaha menemukan pria bersenjata itu. Helikopter, drone, dan beberapa patroli polisi juga digunakan.
Laporan di media lokal mengatakan tersangka - yang menurut kementerian dalam negeri lahir pada 2002 - mulai menembaki orang-orang dengan senjata otomatis setelah bertengkar dengan seorang petugas polisi di sebuah taman di Dubona pada Kamis malam.
Milan Proki, seorang penduduk Dubona, mengatakan kepada Radio Beograd 1 bahwa dia mendengar tembakan di dekat rumahnya: "Menyedihkan, kami mengunci diri di rumah kami agar [tembakan] tidak mengenai kami."
Pria itu kemudian dikatakan telah menembak orang dari sebuah mobil, menewaskan sedikitnya delapan orang dan melukai lebih banyak lagi. Semua orang yang terluka dirawat di rumah sakit lahir setelah 2000, lapor penyiar Serbia RTS.
Dua orang berusia 21 dan 23 tahun dioperasi, tetap dalam kondisi kritis.
Menteri Kesehatan, Danica Grujii, dan Kepala Badan Intelijen Keamanan, Aleksandar Vulin, dilaporkan melakukan perjalanan ke daerah tersebut pada dini hari Jumat.
Sehari sebelumnya, Serbia dikejutkan oleh penembakan massal di sebuah sekolah di pusat Beograd. Seorang siswa berusia 13 tahun menembak mati delapan siswa dan seorang penjaga keamanan.
Polisi menyebut pelaku adalah Kosta Kecmanovi dan mengatakan dia telah menjadi murid di sekolah tersebut sejak 2019. Mereka mengatakan dia telah menggunakan dua senjata ayahnya untuk menembak dan mungkin telah merencanakan serangan selama sebulan.
Kepala polisi Beograd, Veselin Mili, mengatakan remaja itu juga memiliki dua bom bensin dan "membuat daftar anak-anak yang rencananya akan dia bunuh dan kelas mereka". Mili mengidentifikasi murid yang tewas sebagai tujuh perempuan dan laki-laki yang lahir antara 2009 dan 2011.
Kecmanovi terlalu muda untuk menghadapi tuntutan pidana dan akan ditempatkan di institusi psikiatri. Orang tuanya juga telah ditangkap.
Penembakan kedua terjadi saat Serbia bersiap untuk tiga hari berkabung, dimulai pada Jumat pagi. Pada Kamis, ribuan orang berbaris untuk meletakkan bunga, menyalakan lilin, dan meninggalkan mainan di luar sekolah untuk memperingati para korban serangan Rabu.
Pilihan Editor: Penembakan Massal Kedua di Serbia: 8 Tewas dan 13 Terluka
REUTERS