TEMPO.CO, Jakarta - Setidaknya 108 petugas polisi terluka dalam bentrokan di seluruh Prancis dalam peringatan May Day atau Hari Buruh Internasional pada Senin 1 Mei 2023. Bentrokan antara aparat dengan pengunjuk rasa terjadi karena rakyat Prancis masih marah atas pengesahan sepihak reformasi pensiun yang kontroversial.
Menteri Dalam Negeri Gérald Darmanin mengatakan jumlah polisi yang terluka itu sangat jarang terjadi. Dia menambahkan bahwa 291 orang telah ditangkap selama kerusuhan.
Demonstrasi yang dipimpin serikat pekerja terjadi di seluruh Prancis sebagai bagian dari demonstrasi May Day di seluruh Eropa. Sebanyak 112.000 orang berkumpul untuk protes di Paris, menurut polisi di kota itu, dari total 782.000 orang secara nasional.
Sebanyak 90 pengunjuk rasa di Paris ditangkap karena melemparkan kembang api dan merusak halte bus, sementara polisi membalas dengan menembakkan gas air mata.
Di Lyon dan Nantes beberapa kendaraan dibakar dan tempat usaha dihancurkan.
Darmanin mengatakan mayoritas protes di Prancis berlangsung damai, tetapi mengklaim di Paris, Lyon dan Nantes "polisi dihadapkan dengan preman yang sangat kejam yang datang dengan satu tujuan, untuk membunuh petugas polisi dan menyerang properti orang lain".
"Kekerasan ini harus dikutuk tanpa syarat," tambahnya.
Serikat pekerja di negara itu mengharapkan dukungan ratusan ribu warga pada May Day, pertama sejak reformasi pensiun kontroversial Presiden Emmanuel Macron disahkan.
Undang-undang baru menyebabkan usia pensiun meningkat dari 62 menjadi 64 tahun.
Serikat pekerja menyerukan jumlah pemilih yang besar dalam upaya untuk membalikkan reformasi yang kontroversial.
Reformasi pensiun telah mengkristalkan ketidakpuasan rakyat terhadap Presiden Macron yang dianggap oleh banyak orang acuh terhadap kesulitan sehari-hari mereka.
“Eksekutif tidak dapat memerintah tanpa dukungan rakyatnya,” Sophie Binet, pemimpin serikat pekerja CGT sayap kiri, mengatakan menjelang protes Paris, menambahkan serikatnya belum memutuskan pembicaraan dengan pemerintah tentang masalah terkait pekerjaan lainnya.
May Day, yang jatuh pada 1 Mei, diperingati di banyak negara sebagai hari untuk merayakan hak-hak pekerja dengan aksi unjuk rasa, pawai, dan acara lainnya.
Pilihan Editor: Macron Sahkan UU Kontroversial tentang Kenaikan Batas Usia Pensiun Prancis
NBC NEWS | REUTERS | QWORLD