TEMPO.CO, Jakarta - Raja Charles III resmi meraih tahta tertinggi di Istana Buckingham menggantikan mendiang ibundanya, Ratu Elizabeth II. Meski dibalut sejumlah kontroversi atas perceraiannya dengan Putri Diana Spencer dan isu perselingkuhan dengan seorang janda bernama Camilla Parker Bowles, ayah dari Pangeran William ini tetap memimpin Inggris untuk beberapa tahun kedepan.
Sebagai Kepala Persatuan Kerajaan Britania Raya dan Irlandia Utara serta Persemakmuran, putra tertua Ratu Elizabeth II ini terus menjadi sorotan publik, baik terkait prediksi keberhasilan kebijakannya di masa mendatang hingga jumlah harta kekayaannya. Lantas, bagaimana profil Raja Charles III?
Profil Raja Charles III
Baca Juga:
Melansir laman royal.uk, Charles Philip Arthur George lahir pada 14 Desember 1948 pukul 21:14 waktu setempat. Putra sulung Pangeran Philip dan Ratu Elizabeth II ini dibaptis di sebuah ruang musik di Istana Buckingham oleh Uskup Agung Canterbury, Geoffrey Fisher.
Ibunda Pangeran Wales dinyatakan sebagai Ratu Elizabeth II ketika memasuki usia 25 tahun. Saat itu, ayahnya Raja George VI dinyatakan meninggal dunia saat berusia 56 tahun, tepatnya pada 6 Februari 1952. Akibatnya, Pangeran Wales (Raja Charles III) menjadi ahli waris pertama pada umur tiga tahun.
Pangeran Wales sebagai pewaris tahta kerajaan Inggris, mengambil gelar tradisional Adipati Cornwall berdasarkan piagam Raja Edward III pada 1337 dan gelar kebangsawanan Skotlandia, Duke of Rothesay, Baron Renfrew, Earl of Carrick, Lord of the Isles, dan Prince and Great Steward of Scotland.
Dibandingkan belajar melalui tutor istana, ia memulai pendidikan di Hill House di kawasan London Barat pada 7 November 1956. Setelah 10 bulan berjalan, Ratu dan Duke of Edinburgh (Pangeran Philip) memutuskan untuk menyiapkan Pangeran Wales masuk asrama di Cheam School, Berkshire.
Pangeran Wales menjajaki karir militer di angkatan laut sejak September 1971. Ia mengikuti jejak kedua kakek buyut, kakek, dan ayahnya. Charles muda juga terlibat dalam kursus selama enam minggu di Royal Naval College. Kemudian, sempat menjadi pilot helikopter sebelum bergabung dengan Skuadron Udara Angkatan Laut 845 pada 1974.
Harta Kekayaan Raja Charles III
Mengutip situs Forbes, menjadi anggota House of Windsor tidak akan menjamin seseorang memiliki harta melimpah dan hak istimewa seumur hidup. Bahkan anggota The Firm, sebutan bangsawan kelas atas sejak era Raja George VI, harus bergantung pada pemberian orang lebih tua untuk memperoleh tunjangan, hadiah, maupun pendanaan lainnya.
Usai menjalani pelatihan untuk menempati kursi raja selama lebih dari 70 tahun, Raja Charles III mewarisi sejumlah petak tanah, perkebunan, perhiasan langka, lukisan, dan properti pribadi lainnya dari Ratu Elizabeth II. Saat ini, ia turut mengawasi aset mendiang ibundanya dengan total senilai US$ 42 miliar.
Surat wasiat dari Yang Mulia Ratu Elizabeth II disegel selama kurang lebih 90 tahun dengan tujuan tidak diketahui oleh beberapa generasi. Namun sebagai putra sulung, Raja Charles III mendapatkan tanah pribadi, kastil di Balmoral, Skotlandia, tempat pemakaman, peternakan kuda ras murni atau Royal Studs, dan Sandringham di Inggris timur.
Diperkirakan, Raja Charles III juga mewarisi koleksi perhiasan, perangko langka, seni, dan investasi pribadi. Sehingga Forbes menilai aset pribadinya sebesar US$ 500 juta atau setara Rp 7,4 triliun dan tanpa perlu membayar pajak berkat perjanjian pada 1993. Aset paling berharga jatuh pada real estate Crown Estate dengan nilai US$ 17,5 miliar.
Aset dan harta kekayaan Raja Charles III sebelum menjadi pimpinan tertinggi di Britania Raya dikatakan sangat suram. Ia mendapat pengawasan atas investasi melalui Duchy of Cornwall. Pada 2017, Investigasi Paradise Papers dari International Consortium of Investigative Journalists mengungkapkan bahwa jutaan Poundsterling yang diinvestasikan pada perusahaan lepas pantai justru tidak melibatkan Charles III.
Pilihan editor: Disebut Ogah Hadiri Penobatan Raja Charles, Meghan Markle Kecam Media Inggris
NIA HEPPY | MELYNDA DWI PUSPITA