6. Ummu al-Darda Hujaima binti Uyayy al-Sughra
Ummu al-Darda merupakan salah satu cendekiawan generasi kedua setelah Nabi Muhammad. Ia termasuk dalam daftar perempuan muslim paling berpengaruh dalam sejarah. Ia adalah perawi hadits, guru, dan juga ahli hukum. Ia menerjemahkan riwayat Aisyah, Salman al-Farisi, hingga Abu Hurairah.
7. Rabiah al-Adawiyyah
Rabiah menghabiskan sebagian besar masa mudanya sebagai budak di kawasan Irak selatan. Setelah meraih kebebasan, ia menjadi sufi terpandang pendiri mazhab ‘Cinta Ilahi’. Dalam pandangannya, ia menekankan untuk selalu mencintai Allah tanpa syarat. Artinya, ia tidak menghormati Sang Maha Pencipta hanya karena alasan takut neraka maupun mengharapkan surga.
8. Fatimah al-Fihri
Fatimah al-Fihri adalah anak perempuan Mohammed Bnou Abdullah al-Fihri. Ayahnya adalah seorang saudagar sukses di Fez, Maroko. Ketika ia mewarisi kekayaan dari sang ayah, ia justru menginvestasikan kekayaannya untuk masjid dan lembaga pendidikan. Salah satu karyanya ialah pendirian Universitas al-Qarawiyyin atau Al-Karouine yang masih beroperasi hingga sekarang.
9. Lubna
Lubna merupakan budak asal Spanyol yang menjadi tokoh penting di istana Umayyah, Kordoba. Ia didaulat sebagai sekretaris istana Abd al-Rahman III dan al-Hakam bin Abd al-Rahman. Lubna juga pandai matematika dan memimpin perpustakaan yang memiliki koleksi lebih dari 500.000 buku.
10. Fatimah binti Muhammad bin Ahmad al-Samarqand
Fatimah adalah putri ahli hukum Hanafi, Abu Manshur Muhammad bin Ahmad al-Samarqand. Ayahnya merupakan penulis kitab Tuhfat al-Fuhaqa. Ia diakui sebagai salah satu perempuan muslim paling berpengaruh dalam sejarah Islam karena menjadi ahli tata bahasa, hadits, fikih, hingga teologi.
NIA HEPPY | MELYNDA DWI PUSPITA (CW)
Sumber: https://muhammadiyah.or.id/15-perempuan-muslim-dalam-berbagai-bidang-perjuangan/