TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyerukan Dewan Keamanan PBB untuk segera menggelar pertemuan darurat mendesak gencatan senjata dalam konflik di Sudan yang makin memburuk.
“Indonesia mendesak DK PBB untuk segera bertindak,” kata Retno dalam pengarahan media daring dari Jakarta pada Senin, 29 April 2023.
Baca juga:
Retno menyebut seruan bagi Dewan Keamanan PBB ini sudah disampaikan melalui Wakil Tetap RI di New York. Dia menilai jeda kemanusiaan penting untuk memastikan evakuasi dan bantuan terus berlanjut.
Konflik militer antara tentara nasional Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter di Khartoum dan wilayah sekitarnya telah berkecamuk sejak Sabtu, 15 April. Berdasarkan data WHO pada Rabu, 19 April 2023, sekitar 300 orang telah tewas dalam kekerasan terbaru di Sudan, sementara hampir 3.000 lainnya terluka.
Pada Selasa, tentara Sudan menyetujui gencatan senjata sementara dengan RSF selama 24 jam mulai pukul 6 sore. Namun pada Rabu, kesepakatan itu dibatalkan.
Menurut data KBRI Khartoum, WNI yang berada di Sudan saat ini berjumlah 1.209. Retno menyatakan, dia tengah mematangkan rencana evakuasi bersama lima perwakilan Indonesia di luar negeri, yaitu KBRI Khartoum, Kairo, Riyadh, Addis Ababa, dan KJRI Jeddah.
Menteri Retno, dalam pernyataan pers pada Kamis, mengaku sudah mengontak timpalannya dari Sudan untuk meminta perlindungan bagi perwakilan WNI di negara itu, namun belum mendapatkan balasan.
Tim perlindungan WNI dan KBRI Khartoum sejauh ini sudah telah berhasil mengevakuasi 43 WNI yang terjebak di lokasi pertempuran ke rumah aman yang disediakan perwakilan RI. Retno mengatakan, KBRI dan organisasi kemasyarakatan Indonesia sudah mendistribusikan bahan pangan dan logistik kepada WNI yang memerlukan.
Perebutan kekuasaan di Sudan telah menggagalkan peralihan ke pemerintahan sipil dan menimbulkan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas. Pertempuran di Ibu Kota Khartoum dan kota kembar Omdurman dan Bahri yang bersebelahan sejak Sabtu adalah yang terburuk dalam beberapa dasawarsa.
Pilihan Editor: Kekerasan di Sudan: Satu WNI Terkena Peluru Nyasar
DANIEL A. FAJRI