Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kekerasan di Sudan: Satu WNI Terkena Peluru Nyasar

image-gnews
Asap mengepul di tengah Kota Khartoum Sudan. Foto: Arya Kurninatoro
Asap mengepul di tengah Kota Khartoum Sudan. Foto: Arya Kurninatoro
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang warga negara Indonesia terkena peluru nyasar pada hari Minggu, 16 April 2023, sementara belasan lainnya dievakuasi ke KBRI Khartoum di tengah eskalasi konflik militer di Sudan.

"Insiden itu terjadi pada hari kedua konflik. WNI tersebut tinggal di Arkaweet, dan terkena peluru nyasar sehingga menimbulkan luka gores kecil di pinggangnya," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Perhubungan Kemenlu, Judha Nugraha, melalui pesan singkat, Rabu, 19 April 2023 "Korban sudah sembuh", imbuhnya.

Sementara itu, 15 WNI dievakuasi ke tempat penampungan yang didirikan di KBRI Khartoum pada Selasa, 18 April 2023, sebagai tanggapan atas meningkatnya kekerasan di Sudan.

Evakuasi dilakukan saat staf kedutaan berangkat untuk menyalurkan bantuan logistik kepada WNI yang terdampak situasi keamanan.

“Memanfaatkan kesempatan saat penyaluran bantuan logistik, KBRI mengevakuasi 15 WNI dari wilayah di Khartoum yang mayoritas adalah keluarga yang memiliki anak atau bayi dan ibu hamil,” kata Nugraha.

Ia mengimbau WNI yang belum sampai ke KBRI untuk tetap tinggal di rumah dan menghindari aktivitas di luar ruangan.

"Demi keselamatan mereka (pengungsi), pemindahan ke rumah aman KBRI dilakukan saat situasi keamanan memungkinkan," katanya.

Berdasarkan data KBRI, ada sekitar 1.209 WNI yang tinggal di Sudan. Mayoritas dari mereka tinggal di Khartoum, sebagian di Wad Madani, dan Port Sudan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Konflik militer antara tentara nasional Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter di Khartoum dan wilayah sekitarnya telah berkecamuk sejak 15 April.

Lebih dari 180 orang tewas dan 1.800 lainnya terluka dalam kekerasan yang sedang berlangsung, menurut data PBB.

Ketidaksepakatan antara dua saingan atas reformasi militer dan keamanan, yang melibatkan partisipasi penuh RSF dalam angkatan bersenjata, telah berubah menjadi konflik yang memanas dalam beberapa bulan terakhir.

Perselisihan antara dua saingan itu mengemuka minggu lalu ketika tentara mengatakan bahwa langkah RSF baru-baru ini tidak terkoordinasi dan ilegal.

Pada hari Selasa, tentara Sudan menyetujui gencatan senjata sementara dengan RSF selama 24 jam mulai pukul 6 sore. Namun pada Rabu, kesepakatan itu dibatalkan.

Jepang mulai bersiap untuk mengevakuasi warganya dari Sudan di tengah pertempuran mematikan di negara itu, sementara Indonesia belum mengatakan akan mengevakuasi warganya dari Sudan.

Pilihan Editor PBB: Jumlah Penduduk India Lewati China Pertengahan Tahun Ini

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemlu Sebut Pemulangan Jenazah WNI yang Tewas Dikeroyok Di Kamboja Dijamin Perusahaan

12 jam lalu

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri
Kemlu Sebut Pemulangan Jenazah WNI yang Tewas Dikeroyok Di Kamboja Dijamin Perusahaan

Kemlu: Apapun penyebabnya (kematian), kita minta mereka (perusahaan) bertanggung jawab penuh.


Kemlu Pastikan 22 WNI Pelaku Pengeroyokan di Kamboja Mendapat Keadilan

13 jam lalu

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha. ANTARA/Yashinta Difa/aa.
Kemlu Pastikan 22 WNI Pelaku Pengeroyokan di Kamboja Mendapat Keadilan

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) tengah mengajukan permohonan pendampingan hukum bagi seluruh pelaku pengeroyokan di Kamboja.


Evakuasi WNI dari Lebanon Gelombang 4 dan 5 akan Tiba di Indonesia 7 Oktober 2024

20 jam lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI. Sumber: TEMPO | Nabiila A
Evakuasi WNI dari Lebanon Gelombang 4 dan 5 akan Tiba di Indonesia 7 Oktober 2024

KBRI Amman menjamin keselamatan para WNI yang dievakuasi dari Lebanon yang akan dipulangkan ke Indonesia.


Goodbye Julia: Potret Ketegangan Sosial-Politik Sudan dalam Balutan Sinema

1 hari lalu

Film Goodbye Julia. Foto: Instagram/@madanifilmfest
Goodbye Julia: Potret Ketegangan Sosial-Politik Sudan dalam Balutan Sinema

Goodbye Julia karya Mohamed Kordofani mengangkat konflik sosial dan politik Sudan melalui kisah persahabatan dua perempuan dari latar belakang berbeda.


Kemlu: Kematian WNI di Kamboja Berhubungan dengan Bisnis Judi Online

1 hari lalu

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha. ANTARA/Yashinta Difa/aa.
Kemlu: Kematian WNI di Kamboja Berhubungan dengan Bisnis Judi Online

Kementerian Luar Negeri menyebut korban dan pelaku dalam kasus kematian di Kamboja terlibat dalam bisnis judi online.


Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

1 hari lalu

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri
Kementerian Luar Negeri Sarankan WNI di Lebanon Ikut Evakuasi Selagi Masih Ada Kesempatan

Kementerian Luar Negeri meminta WNI di Lebanon agar tidak menunda evakuasi selagi masih ada kesempatan.


Kementerian Luar Negeri Benarkan 1 WNI di Kamboja Tewas Dikeroyok

2 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
Kementerian Luar Negeri Benarkan 1 WNI di Kamboja Tewas Dikeroyok

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan adanya kasus WNI meninggal di Kamboja akibat kekerasan yang diduga dilakukan sesama WNI


Ini Alasan WNI di Lebanon yang Tak Mau Dievakuasi

2 hari lalu

Judha Nugraha, Direktur perlindungan WNI & BHI Kementerian Luar Negeri. antaranews.com
Ini Alasan WNI di Lebanon yang Tak Mau Dievakuasi

Kementerian Luar Negeri RI menyebut WNI yang masih ingin bertahan di Lebanon adalah mahasiswa dan pekerja migran.


Nasib WNI di Lebanon: Evakuasi di Tengah Bentrok Israel vs Hizbullah

2 hari lalu

Orang-orang membawa barang-barang mereka sambil berjalan di atas reruntuhan, setelah serangan Israel, di perlintasan perbatasan Masnaa dengan Suriah, di Lebanon, 4 Oktober 2024. Warga Lebanon melarikan diri dari Lebanon karena konflik yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel. REUTERS/Mohamed Azakir
Nasib WNI di Lebanon: Evakuasi di Tengah Bentrok Israel vs Hizbullah

Sebanyak 25 WNI yang tinggal di Lebanon telah dievakuasi dan berada di tempat yang aman. Evakuasi WNI selanjutnya sedang direncanakan.


116 WNI Pilih Bertahan di Lebanon usai Serangan Israel

2 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
116 WNI Pilih Bertahan di Lebanon usai Serangan Israel

Sebanyak 116 WNI masih bertahan di Lebanon. Pemerintah telah berupaya mengevakuasi para WNI tersebut meski mereka memilih menetap di Lebanon.