Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Kisah Hemedti, Orang Paling Ditakuti di Sudan, Mengukir Jalan Kekuasaan

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Pemimpin milisi RSF di Sudan, Mohamed Hamdan Dagalo atau Hemeti. [AL JAZEERA]
Pemimpin milisi RSF di Sudan, Mohamed Hamdan Dagalo atau Hemeti. [AL JAZEERA]
Iklan

Legitimasi Milisi Hemedti

Milisi RSF Hemedti dilegitimasi. Dia memperoleh pangkat letnan jenderal dan memiliki kebebasan untuk merebut tambang emas di Darfur dan menjual sumber daya Sudan yang paling berharga. Saat Sudan tertatih-tatih dari satu krisis ekonomi ke krisis lainnya, Hemedti menjadi kaya.

“Saya bukan orang pertama yang memiliki tambang emas. Memang benar, kami memiliki tambang emas dan tidak ada yang menghalangi kami untuk bekerja di emas,” kata Hemedti dalam wawancara dengan BBC.

Hemedti juga menjalin pertemanan yang kuat di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab setelah dia mengirim pasukan RSF untuk mendukung mereka melawan pemberontak yang berpihak pada Iran dalam perang saudara Yaman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah bertahun-tahun mendukung Bashir, pada 2019 Hemedti mengambil peran dalam pelengseran sekutu lamanya, yang menghadapi tekanan dari protes-protes massa yang menyerukan demokrasi dan diakhirinya kesulitan ekonomi.

Berdasarkan sebuah kemitraan sipil-militer yang dibentuk setelah penggulingan Bashir, Hemedti tidak menyia-nyiakan waktu dalam usaha membentuk masa depan Sudan, yang diperintah selama sebagian besar sejarah pasca-kolonialnya oleh para pemimpin militer, yang merebut kekuasaan dalam peralihan. Dia berbicara di depan umum tentang perlunya "demokrasi sejati", bertemu dengan duta besar Barat dan mengadakan pembicaraan dengan kelompok pemberontak.

“Hemedti berencana menjadi orang nomor satu di Sudan. Dia memiliki ambisi yang tidak terbatas,” kata seorang tokoh oposisi yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena takut akan pembalasan.

Hemedti tak punya toleransi untuk perbedaan pendapat.

RSF melancarkan kekerasan berdarah pada sebuah kamp protes pada 2019 di luar Kementerian Pertahanan setelah penggulingan Bashir, kata saksi mata. Lebih dari 100 orang tewas. Hemedti membantah telah memerintahkan penyerangan itu.

Militer pada Oktober 2021 merebut kekuasaan dan mengumumkan keadaan darurat, mengakhiri kesepakatan pembagian kekuasaan sipil-militer dalam sebuah langkah yang dikecam oleh kelompok-kelompok politik sebagai kudeta militer.

Dalam sebuah pernyataan video, Hemedti mengatakan tentara merebut kekuasaan untuk “memperbaiki arah revolusi rakyat” dan mencapai kestabilan.

Hemedti mengatakan militer siap untuk menyerahkan kekuasaan jika ada kesepakatan atau pemilihan. Banyak orang Sudan tidak yakin.

Tetapi perpecahan antara RSF Hemedti dan tentara mempersulit upaya-upaya untuk mengembalikan pemerintahan sipil.

Tentara Sudan, pekan ini, memperingatkan risiko konfrontasi setelah mobilisasi oleh kelompok paramiliter Hemedti, menggarisbawahi meningkatnya gesekan antara pasukan yang bersaing.

"Saya telah lama percaya bahwa dia (Hemedti) adalah ancaman nyata tidak hanya bagi transisi demokrasi Sudan tetapi juga bagi kelangsungan hidupnya sebagai sebuah negara," kata Ahmed T. el-Gaili, seorang pengacara Sudan.

REUTERS

Pilihan Editor: Blinken: Kebocoran Intelijen AS Tak Berpengaruh pada Hubungan dengan Sekutu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemimpin Dunia Bertemu dalam Sidang Umum PBB ke-78, Bahas Krisis Gaza hingga Haiti

11 hari lalu

Resolusi disahkan atas permohonan keanggotaan penuh Palestina pada Sidang Darurat Majelis Umum PBB setelah 143 negara anggota PBB menyatakan mendukung, 9 negara menentang dan 25 lainnya abstain.
Pemimpin Dunia Bertemu dalam Sidang Umum PBB ke-78, Bahas Krisis Gaza hingga Haiti

Para pemimin dunia akan menghadiri Sidang Umum PBB ke-79 yang membahas krisis Gaza, Ukraina hingga Haiti


Hujan Deras Tak Biasa di Sudan Tewaskan Lebih dari 130 Orang

38 hari lalu

Orang-orang berkumpul untuk merehabilitasi saluran air yang rusak setelah mengalami kerusakan air di rumah mereka selama banjir di wilayah Al-Managil di Negara Bagian Jazeera, Sudan 23 Agustus 2022. REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah
Hujan Deras Tak Biasa di Sudan Tewaskan Lebih dari 130 Orang

Sudan mengalami musim hujan lebat sejak bulan lalu, dengan banjir besar yang terjadi secara berkala terutama di bagian utara dan timur


Rapper Macklemore Batalkan Konser Dubai, Protes atas Peran UEA dalam Perang Sudan

40 hari lalu

Rapper, Macklemore. Foto: Instagram/@macklemore
Rapper Macklemore Batalkan Konser Dubai, Protes atas Peran UEA dalam Perang Sudan

Rapper Macklemore membatalkan pertunjukannya di Dubai sebagai bentuk protes atas dukungan UEA terhadap RSF dalam perang saudara Sudan.


Jaksa ICC Batalkan Kunjungan ke Gaza, Demi Surat Penangkapan Pemimpin Israel

5 Juli 2024

Benjamin Netanyahu dan Karim Khan. REUTERS
Jaksa ICC Batalkan Kunjungan ke Gaza, Demi Surat Penangkapan Pemimpin Israel

Jaksa ICC Karim Khan pada 20 Mei dilaporkan membatalkan misi sensitif untuk mengumpulkan bukti kejahatan perang di Gaza


Separuh dari Populasi Sudan Menghadapi Kerawanan Pangan Akut

28 Juni 2024

Anak-anak bermain dengan senjata anti-serangan pesawat udara  di Leer town, Sudan Selatan (8/5). Pemandangan memilukan seperti mayat-mayat di sumur, rumah-rumah dibakar, dan balita yang kelaparan terlihat di kawasan Leer ini.   (AP Photo/Josphat Kasire)
Separuh dari Populasi Sudan Menghadapi Kerawanan Pangan Akut

Lebih dari populasi di Sudan menghadapi kerawanan pangan akut dampak dari perang yang berkecamuk selama 14 bulan


10 Negara Terbesar di Afrika Berdasarkan Luas Wilayah

24 Juni 2024

Dari banyaknya negara di benua Afrika, ada 10 negara terbesar dengan wilayah yang sangat luas. Berikut ini informasinya untuk Anda. Foto: Canva
10 Negara Terbesar di Afrika Berdasarkan Luas Wilayah

Dari banyaknya negara di benua Afrika, ada 10 negara terbesar dengan wilayah yang sangat luas. Berikut ini informasinya untuk Anda.


Israel dan Hamas Masuk Daftar Hitam PBB karena Kekerasan terhadap Anak

12 Juni 2024

Sidra, warga Palestina yang berusia 7 tahun yang menjadi korban rudal Israel. FOTO/X Husam Zomlot
Israel dan Hamas Masuk Daftar Hitam PBB karena Kekerasan terhadap Anak

PBB mencatat pasukan Israel, Hamas, Rusia dan pihak-pihak berkonflik di Sudan ke dalam daftar hitam atas kekerasan terhadap anak.


Pengungsi Sudan di Ethiopia Terusir

8 Juni 2024

Halime Adam Moussa, seorang pengungsi Sudan yang mencari perlindungan di Chad untuk kedua kalinya, menunggu dengan pengungsi lain untuk menerima porsi makanan dari Program Pangan Dunia (WFP), di dekat perbatasan antara Sudan dan Chad di Koufroun, Chad, 9 Mei 2023. REUTERS/Zohra Bensemra
Pengungsi Sudan di Ethiopia Terusir

Para pengungsi Sudan di Ethiopia diminta untuk pulang kampung karena Ethiopia pun sedang bergelut dengan konflik dan kekurangan


4 Nama Terkenal yang Menjadi Buronan Kejahatan Perang ICC, termasuk Putin

22 Mei 2024

Perdana Menteri Isael, Benjamin Netanyahu dan Pemimpin group Hamas, Ismail Haniyeh. REUTERS/Ronen Zvulun dan Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
4 Nama Terkenal yang Menjadi Buronan Kejahatan Perang ICC, termasuk Putin

Jaksa penuntut ICC telah mengajukan permohonan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu, menyusul 4 nama terkenal yang masih buron.


OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

18 Mei 2024

Anak-anak bermain dengan senjata anti-serangan pesawat udara  di Leer town, Sudan Selatan (8/5). Pemandangan memilukan seperti mayat-mayat di sumur, rumah-rumah dibakar, dan balita yang kelaparan terlihat di kawasan Leer ini.   (AP Photo/Josphat Kasire)
OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.