TEMPO.CO, Jakarta - Bocornya catatan intelijen militer rahasia secara online tidak mempengaruhi kerja sama Washington dengan mitra dan sekutunya, kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Sabtu, 15 April 2023.
Berbicara pada konferensi pers di ibu kota Vietnam, Hanoi, Blinken mengatakan Amerika Serikat telah berkomunikasi dengan mitra dan sekutunya dalam masalah ini.
“Berdasarkan percakapan yang saya lakukan, saya belum mendengar apa pun yang akan memengaruhi kerja sama kami dengan sekutu dan mitra," kata Blinken, menambahkan bahwa dia telah mendengar "penghargaan" atas langkah-langkah yang telah diambil Washington.
Seorang anggota Garda Nasional Udara AS berusia 21 tahun yang dituduh membocorkan catatan intelijen militer rahasia secara online didakwa pada Jumat dengan menyalin dan mengirimkan materi rahasia secara tidak sah.
Jack Douglas Teixeira, dari North Dighton, Massachusetts, ditahan oleh agen FBI bersenjata di rumahnya, Kamis.
Kebocoran itu diyakini menjadi pelanggaran keamanan AS paling serius sejak lebih dari 700 ribu dokumen, video dan kawat diplomatik muncul di situs WikiLeaks pada 2010.
Pentagon menyebut kebocoran terakhir sebagai “tindakan pidana yang disengaja.”
Kebocoran tersebut tidak terungkap sampai dilaporkan oleh New York Times awal bulan ini meskipun dokumen tersebut telah diposting di situs media sosial berminggu-minggu sebelumnya.
Presiden Joe Biden, Jumat, mengatakan ia memerintahkan para penyelidik untuk memastikan mengapa tersangka pembocor memiliki akses terhadap informasi yang sensitif itu, yang termasuk catatan yang menunjukkan rincian yang diklaim tentang kerentanan militer Ukraina dan mempermalukan Washington dengan mengungkapkan tindakan mata-matanya terhadap sekutu.
REUTERS
Pilihan Editor: Paramiliter Sudan Klaim telah Merebut Istana Presiden