Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Analis: Solusi Dua Negara Tak Bisa Hentikan Pendudukan Israel di Palestina

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Anggota pasukan keamanan Israel terlihat di kompleks Al-Aqsa, yang juga dikenal orang Yahudi sebagai Temple Mount, di tengah ketegangan yang muncul saat bentrokan di Kota Tua Yerusalem, 9 April 2023. REUTERS/Ammar Awad
Anggota pasukan keamanan Israel terlihat di kompleks Al-Aqsa, yang juga dikenal orang Yahudi sebagai Temple Mount, di tengah ketegangan yang muncul saat bentrokan di Kota Tua Yerusalem, 9 April 2023. REUTERS/Ammar Awad
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Analis Timur Tengah Dina Sulaeman mengatakan gagasan solusi dua negara dalam upaya menghentikan pendudukan Israel di wilayah Palestina tidak dapat diimplementasikan, seiring kekerasan yang terus meningkat seperti yang terjadi di kompleks Al-Aqsa belum lama ini.

“Tidak mungkin hidup dua negara yang berdampingan secara damai, ketika wilayah Palestina terpisah satu sama lain, satu di Tepi Barat –  satu di Gaza. Israel juga selalu melakukan serangan, pengusiran, dan pendudukan,” kata Dina yang bergabung secara virtual dalam diskusi di pusat kebudayaan Islam di Jakarta Selatan pada Jumat, 14 April 2023.

Kompleks Al Aqsa menjadi pusat krisis keamanan pekan lalu. Polisi Israel menggerebek masjid untuk mengusir para pemuda yang mencoba bertahan dengan senjata batu dan kembang api. 

Pengepungan ke Masjid Al Aqsa memicu tembakan roket faksi Hamas Palestina ke Israel. Gertakan itu ditanggapi dengan serangan Israel di lokasi di Gaza, Libanon selatan, dan Suriah. 

Solusi dua negara pertama kali dicetuskan oleh Komisi Peel yang dibentuk oleh Inggris, sebagai pemegang mandat kekuasaan di Palestina. Pada 7 Juli 1937, komisi tersebut mengusulkan pembentukan negara Yahudi dan Arab untuk mendamaikan bangsa Palestina dan Israel.

Indonesia menjadi salah satu pihak yang mendukung solusi dua negara. Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI, dalam diskusi daring yang diselenggarakan Nahdlatul Ulama dan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) pada Kamis, 14 Februari 2023, mengatakan, “Solusi dua negara adalah satu-satunya pilihan yang tersedia dan kita tidak punya pilihan yang lebih baik daripada ini.”

Dina menganggap gagasan solusi dua negara ini merupakan suatu kekeliruan, yang diakui oleh para Ilmuwan asal Israel, untuk mengatur posisi penjajah dan yang dijajah seolah ada semacam upaya damai. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Dina, di lapangan, kondisi sudah sedemikian rupa berubah sehingga ide itu tidak dapat terwujud. Dosen Hubungan Internasional Universitas Padjajaran itu mengatakan, di wilayah pendudukan, kontrol Israel yang diskriminatif, berlaku penuh untuk mengatur Palestina.

“Makanya disebut apartheid.. Ini kejahatan internasional,” kata Dina.

Kekerasan Israel-Palestina telah melonjak tahun ini, dengan seringnya serangan militer dan kekerasan oleh pemukim Israel di tengah serentetan serangan Palestina. Lebih dari 90 orang Palestina dan setidaknya 19 orang Israel serta warga asing lain telah tewas sejak Januari.

DANIEL A. FAJRI

Pilihan Editor: Kembali dari Cina, Warga Australia Didakwa atas Dugaan Menjual Informasi Negara

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Diboikot karena Gaza, Penjualan Coca-Cola dan PepsiCo Turun Tajam di Negara-negara Muslim

6 hari lalu

Minuman ringan yang dipajang di pusat perbelanjaan di Karachi, Pakistan, 2 September 2024. REUTERS/Akhtar Soomro
Diboikot karena Gaza, Penjualan Coca-Cola dan PepsiCo Turun Tajam di Negara-negara Muslim

Dua raksasa minuman bersoda dunia , Coca-Cola dan PepsiCo akhirnya takluk dari merek-merek lokal di negara-negara Muslim gara-gara boikot atas Gaza


Kim Jong-un Saksikan Uji Coba Drone Bunuh Diri Korea Utara, Senjata Apakah Ini?

14 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengamati upaya evakuasi di daerah banjir dekat perbatasan dengan China, setelah dilanda hujan lebat akibat Badai Tropis Gaemi, di Provinsi Pyongan Utara, Korea Utara, 28 Juli 2024. KCNA via REUTERS
Kim Jong-un Saksikan Uji Coba Drone Bunuh Diri Korea Utara, Senjata Apakah Ini?

Kim Jong-un mengawasi uji coba drone bunuh diri milik Korea Utara di Institut Pesawat Nirawak dari Akademi Ilmu Pertahanan. Apa itu drone bunuh diri?


Militer Israel Perintahkan Pasien di Rumah Sakit Al Aqsa Dievakuasi

14 hari lalu

Petugas membawa bayi-bayi prematur Palestina yang dievakuasi dari Rumah Sakit Al-Aqsa ke Rumah Sakit Nasser Khan Younis, menyusul perintah evakuasi untuk wilayah sekitar Rumah Sakit Al-Aqsa di tengah konflik Israel-Hamas, di Deir Al-Balah di Jalur Gaza tengah, 26 Agustus 2024. REUTERS/Abd elhkeem Khaled
Militer Israel Perintahkan Pasien di Rumah Sakit Al Aqsa Dievakuasi

Wilayah timur Deir al-Balah di Jalur Gaza, pasien rumah sakit pun diminta angkat kaki


Arab Saudi Kecam Keras Rencana Menteri Israel Bangun Sinagog di Masjid Al Aqsa

14 hari lalu

Warga Muslim melaksanakan salat tarawih di kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem, 10 Maret 2024. Mereka melaksanakan salat tarawih di luar masjid Al Aqsa lantaran adanya pembatasan akses oleh otoritas Israel. REUTERS/Ammar Awad
Arab Saudi Kecam Keras Rencana Menteri Israel Bangun Sinagog di Masjid Al Aqsa

Arab Saudi menolak keras rencana pembangunan Sinagog di Masjid Al Aqsa seperti yang diungkapkan Menteri Israel.


Iran Tak Ingin Tingkatkan Ketegangan di Timur Tengah

15 hari lalu

Negosiator nuklir Iran, Abbas Araghchi. REUTERS/Raheb Homavandi
Iran Tak Ingin Tingkatkan Ketegangan di Timur Tengah

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan negaranya "tidak takut" akan eskalasi di Timur Tengah akibat dari permusuhan dengan Israel, namun tidak berniat meningkatkannya.


Serangan Israel Tewaskan Pejabat Fatah di Lebanon Selatan

20 hari lalu

Asap membubung setelah serangan Israel di pinggiran selatan Beirut, Lebanon 30 Juli 2024 dalam tangkapan layar dari video yang diperoleh Reuters.. Reuters TV via REUTERS
Serangan Israel Tewaskan Pejabat Fatah di Lebanon Selatan

Serangan Israel di Sidon, Lebanon selatan menewaskan Khalil Makdah, seorang pejabat Fatah dari Palestina.


PM Belanda Desak Israel Segera Sepakati Gencatan Senjata di Gaza

20 hari lalu

Perdana Menteri Belanda Dick Schoof. Patrick van Katwijk/Pool via REUTERS
PM Belanda Desak Israel Segera Sepakati Gencatan Senjata di Gaza

PM Belanda Dick Schoof pada Selasa mendesak PM Israel Benjamin Netanyahu untuk segera menyepakati gencatan senjata di Jalur Gaza


Garda Revolusi Iran: Pembalasan terhadap Israel Bisa Jadi Penantian Panjang

21 hari lalu

Orang-orang berjalan melewati spanduk bergambar mendiang pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di sebuah jalan di Teheran, Iran, 12 Agustus 2024. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Garda Revolusi Iran: Pembalasan terhadap Israel Bisa Jadi Penantian Panjang

Juru bicara Garda Revolusi Iran mengatakan pembalasan terhadap Israel bisa menjadi penantian panjang.


Kanselir Jerman: Tanpa Palestina, Tak Ada Perdamaian di Timur Tengah

21 hari lalu

Kanselir Jerman Olaf Scholz. REUTERS/Annegret Hilse
Kanselir Jerman: Tanpa Palestina, Tak Ada Perdamaian di Timur Tengah

Kanselir Jerman membela Palestina dengan mendukung solusi dua negara.


Fakta Penting tentang Masjid Al Aqsa yang Status Quonya Dilanggar Israel

24 hari lalu

Warga Muslim melaksanakan salat tarawih di kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem, 10 Maret 2024. Mereka melaksanakan salat tarawih di luar masjid Al Aqsa lantaran adanya pembatasan akses oleh otoritas Israel. REUTERS/Ammar Awad
Fakta Penting tentang Masjid Al Aqsa yang Status Quonya Dilanggar Israel

Masjid Al Aqsa dikunjungi Menteri Israel untuk Ibadah umat Yahudi. Hal ini memicu perdebatan karena telah melanggar status quo.