TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat senior Jepang dan China bertemu, Senin, 10 April 2023, untuk membahas masalah maritim di perairan yang disengketakan di Laut China Timur saat Beijing melakukan latihan perang di sekitar Taiwan.
Bagian dari putaran pembicaraan reguler yang dimulai pada 2012, pertemuan itu terjadi ketika pesawat tempur dan kapal perang China mensimulasikan serangan terhadap Taiwan setelah Presiden Tsai Ing-wen mengunjungi Amerika Serikat dan bertemu dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy.
Menjelang pembicaraan, Hong Liang, ketua delegasi China, mengatakan dia mencari kerja sama di bidang maritim dengan Jepang, dan mengharapkan "pembicaraan mendalam" dengan rekan-rekannya.
Seorang juru bicara pemerintah Jepang mengatakan Jepang telah mengikuti latihan China di sekitar Taiwan secara konsisten dan "dengan penuh minat".
“Perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan tidak hanya penting untuk keamanan Jepang, tetapi juga untuk stabilitas masyarakat internasional secara keseluruhan,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno kepada wartawan.
Beijing, yang menganggap Taiwan sebagai bagian dari China, menganggap pertemuan antara pejabat senior AS dan Taiwan sebagai campur tangan dalam urusan dalam negerinya.
China tidak mengesampingkan penggunaan kekerasan untuk membawa apa yang dilihatnya sebagai provinsi nakal di bawah kendalinya.
Hong Liang, pejabat China, adalah direktur jenderal urusan perbatasan dan kelautan di kementerian luar negeri, sementara pihak Jepang dipimpin oleh Takehiro Funakoshi, direktur jenderal Urusan Asia dan Oseania.
Pada pertemuan terakhir di bulan November, Hong mengkritik Tokyo karena mengomentari aktivitas China di Selat Taiwan yang memisahkan pulau itu dari daratan.
Ia juga meminta Jepang untuk menarik mundur armada kapalnya dari laut di sekitar pulau-pulau di Laut China Timur yang diklaim oleh kedua negara.
Kapal penjaga pantai kedua negara secara berkala saling berhadapan di perairan sekitar pulau-pulau yang dikuasai Jepang, yang dikenal di Jepang sebagai Senkaku dan di China sebagai Diaoyu.
Meskipun Amerika Serikat tidak memiliki posisi mengenai kedaulatan wilayah itu, mereka mengatakan akan menganggap setiap upaya China untuk merebut pulau-pulau itu sebagai serangan terhadap sekutunya.
Bulan lalu, China dan Jepang membuat hotline militer untuk membantu meredakan insiden udara dan laut di perairan yang diperebutkan.
REUTERS
Pilihan Editor: 25 Tahun Kesepakatan Damai Irlandia Utara, PM Sunak: Masih Banyak PR