TEMPO.CO, Jakarta - Delegasi Arab Saudi dan Oman tiba di ibu kota Yaman, Sanaa, kata media yang dikelola Houthi, Minggu, 9 April 2023, untuk merundingkan kesepakatan gencatan senjata permanen dengan pejabat Houthi dan mengakhiri keterlibatan militer Riyadh dalam perang jangka panjang negara itu.
Kunjungan tersebut menunjukkan kemajuan dalam konsultasi yang dimediasi Oman antara Riyadh dan Sanaa, yang berjalan paralel dengan upaya perdamaian PBB. Upaya perdamaian juga mendapatkan momentum setelah dua musuh bebuyutan, Arab Saudi dan Iran, sepakat untuk membangun kembali hubungan dalam kesepakatan yang ditengahi oleh China.
Para utusan, yang mendarat Sabtu malam, akan bertemu dengan kepala Dewan Politik Tertinggi Houthi, Mahdi al-Mashat, untuk mengadakan pembicaraan tentang mengakhiri permusuhan dan mencabut "blokade" yang dipimpin Saudi di pelabuhan Yaman, demikian dilansir kantor berita Houthi SABA.
Sumber-sumber mengatakan kepada Reuters bahwa pembicaraan Saudi-Houthi difokuskan pada pembukaan kembali penuh pelabuhan yang dikendalikan Houthi dan bandara Sanaa, pembayaran gaji untuk pegawai negeri, upaya pembangunan kembali dan garis waktu bagi pasukan asing untuk keluar dari negara itu.
Perang Yaman dipandang sebagai salah satu dari beberapa pertempuran proksi antara Iran dan Arab Saudi. Houthi, yang bersekutu dengan Iran, menggulingkan pemerintah yang didukung Saudi dari Sanaa pada akhir 2014, dan memiliki kendali de facto atas Yaman utara, dengan mengatakan bahwa mereka bangkit melawan sistem yang korup dan agresi asing.
Mereka telah berperang melawan aliansi militer yang dipimpin Saudi sejak 2015 dalam konflik yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan membuat 80% penduduk Yaman bergantung pada bantuan kemanusiaan.
Seorang pejabat Houthi mengatakan, Sabtu, bahwa kelompok itu telah menerima 13 tahanan yang dibebaskan oleh Arab Saudi dengan imbalan seorang tahanan Saudi yang dibebaskan sebelumnya, menjelang pertukaran tahanan yang lebih luas yang disepakati oleh pihak yang bertikai.
Pada pembicaraan di Swiss bulan lalu yang dihadiri oleh PBB dan Komite Palang Merah Internasional, pemerintah Yaman dan Houthi sepakat untuk membebaskan 887 tahanan. Ke-13 tahanan itu adalah bagian dari perjanjian itu, kata pejabat Houthi Abdul Qader al-Mortada.
Kantor media pemerintah Saudi tidak menanggapi permintaan Reuters untuk mengomentari pertukaran tahanan dan delegasi yang mengunjungi Sanaa.
REUTERS
Pilihan Editor: Angkatan Laut AS Kirim Kapal Selam Bertenaga Nuklir ke Timur Tengah