TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberi sinyal keketuaan ASEAN yang diemban Indonesia berjalan sesuai dengan rencana. Sebagai presiden blok Asia tenggara itu, Indonesia akan terus mempersiapkan baik dari segi penyelenggaraan atau hasil konkretnya jelang konferensi tingkat tinggi pertama di Labuan Bajo, Nusa Tenggara timur, pada awal Mei mendatang.
“Everything is on the right track so far. Indonesia akan terus bekerja keras untuk ASEAN dan tentunya untuk dunia,” kata Retno dalam pernyataan pers di Jakarta pada Rabu, 5 April 2023.
Dalam tiga bulan kalender keketuaan Indonesia, ASEAN telah menggelar 190 pertemuan dari Januari hingga Maret, termasuk pertemuan menteri luar negeri di Jakarta serta menteri keuangan dan gubernur bank di Bali.
Blok Asia tenggara tengah berfokus untuk memperkuat kapasitas kelembagaan dengan gugus tugas yang mempersiapkan visi ASEAN 2045. Rancangan mekanisme penguatan badan sedang dibahas dan diharapkan diadopsi oleh para pemimpin di KTT ASEAN pada Mei mendatang.
Sejumlah isu yang terus dibahas oleh ASEAN antara lain, Pedoman Tata Perilaku atau Code of Conduct Laut Cina Selatan dan Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) akibat penyalahgunaan teknologi.
ASEAN juga sedang membahas penyusunan peta jalan keanggotaan penuh Timor Leste di ASEAN, penandatanganan protokol SEANWFZ oleh Nuclear Weapon States (NWS) yang prosesnya terhenti pada 2012, dan penguatan kelembagaan HAM.
ASEAN juga memberikan perhatian pada penguatan pada arsitektur kesehatan dan ketahanan pangan kawasan. Retno menyebut, di dalam pertemuan High Level Task Force on Economic Integration, negara-negara anggota sepakat untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di ASEAN dan akan disahkan pada KTT ke-42, Mei mendatang.
Retno menambahkan, ASEAN juga berkomitmen untuk berupaya memperkuat stabilitas keuangan kawasan dengan menggunakan mata uang lokal dalam perdagangan dan konektivitas regional. “Digitalisasi ekonomi dan sektor pariwisata juga akan terus diarusutamakan di bawah keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini,” katanya.
DANIEL A. FAJRI
Pilihan Editor: Didakwa 34 Kasus, Donald Trump Terancam Hukuman Maksimum 136 Tahun