TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah pengadilan Moskow memutuskan bahwa seorang jurnalis AS untuk Wall Street Journal (WSJ) harus ditahan selama hampir dua bulan atas dugaan memata-matai, langkah paling serius terhadap jurnalis asing sejak Rusia menginvasi Ukraina dan salah satu yang paling cepat dikutuk Washington.
Dinas keamanan Rusia, FSB, Kamis, 30 Maret 2023, mengatakan mereka membuka kasus pidana terhadap pria berkebangsaan Amerika Serikat, Evan Gershkovich, atas dugaan mata-mata. Kremlin mengatakan ia “tertangkap tangan” tetapi tidak memberikan bukti dokumenter atau pun video. Liputan terakhir Gershkovich diketahui tentang Grup Wagner.
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengatakan sangat prihatin dan bahwa para pejabat telah menghubungi atasan Gershkovich dan keluarga. Kelompok-kelompok advokasi jurnalis menuntut pembebasan Gershkovich.
Kasus ini akan memperparah hubungan yang sangat buruk antara Moskow dan Washington, dua kekuatan nuklir. AS adalah pendukung militer terbesar Ukraina ketika Kyiv bertempur melawan invasi Rusia dan telah memberlakukan sanksi-sanksi atas Moskow dalam upaya untuk mengakhiri perang Ukraina.
Penangkapan ini diyakini sebagai kasus pidana pertama untuk mata-mata terhadap jurnalis asing di Rusia pasca-Soviet, sebuah kejahatan yang dapat dihukum hingga 20 tahun penjara.
Pemerintahan Biden dengan tegas menyerukan warga Amerika menghindari bepergian ke Rusia dan meninggalkan negara itu segera jika sudah berada di sana.
Gershkovich, 31, adalah warga Amerika paling terkenal yang ditangkap oleh Rusia setelah bintang Basket Brittney Griner, yang ditangkap saat tiba di Moskow dengan minyak ganja seminggu sebelum invasi ke Ukraina dan dibebaskan dalam sebuah pertukaran tahanan 10 bulan kemudian.
Para analis mengatakan Rusia mungkin dimotivasi keinginan untuk pertukaran tahanan lain atau menganggap jurnalis ini sebagai pengaruh dalam negosiasi apa pun yang melibatkan Washington.
“Mereka mungkin berusaha menukarnya dengan orang lain … atau menahannya untuk jaga-jaga,” kata Olga Oliker, seorang analis dari International Crisis Group.
Pengamat Kremlin mengatakan kasus Gershkovich mengingatkan kasus jurnalis AS Nicholas Daniloff, yang ditahan dan dituduh memata-matai oleh Uni Soviet pada 1986 sebelum dibebaskan dan dipulangkan tanpa dakwaan. Daniloff mengatakan dia telah dijebak.