TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) telah menangkap reporter Wall Street Journal Evan Gershkovich pada Kamis, 30 Maret 2023, atas tuduhan mata-mata ketika dia sedang bertugas di kota Yekaterinburg.
Outlet media milik pemerintah RIA Novosti, mengutip FSB, mewartakan, Gershkovich – yang berkewarganegaraan Amerika Serikat, terlibat dalam pengumpulan "informasi rahasia" tentang perusahaan pertahanan Rusia dan kasus kriminal atas tuduhan spionase telah dibuka terhadapnya.
Laporan media lokal, seperti dikutip The Moscow Times, sebelumnya menyatakan bahwa Gershkovich berada di Yekaterinburg untuk meliput perang Rusia di Ukraina dan kelompok tentara bayaran Wagner.
Ketika mayoritas jurnalis independen yang beroperasi di Rusia melarikan diri dari negara itu tahun lalu, tepatnya setelah pengesahan undang-undang sensor yang kejam, banyak jurnalis asing terus bekerja di dalam negeri.
Pakar PR Yaroslav Shirshikov mengatakan pada Kamis di aplikasi perpesanan Telegram bahwa dia menerima panggilan telepon semalam dari seorang karyawan WSJ yang tidak dapat menghubungi Gershkovich.
“(Gershkovich) online kemarin sekitar pukul 15.00 untuk terakhir kalinya. Dia mengatur untuk melakukan wawancara dengan saya,” 66.ru mengutip ucapan Shirshikov.
Wartawan veteran Yekaterinburg, Dmitry Kolezev, yang kini tinggal di luar negeri, mengatakan pada Kamis bahwa dua sumbernya telah mengonfirmasi penahanan Gershkovich.
Kolezev mengatakan kepada The Moscow Times bahwa dia yakin Gershkovich ditahan karena laporannya. “Saya menganggap alasannya adalah karya jurnalistik Evan,” kata Kolezev.
Shirshikov menulis di Telegram pada Kamis bahwa Gershkovich mungkin telah ditahan sehari sebelumnya ketika petugas keamanan dilaporkan memasuki restoran lokal dan membawa seorang pria tak dikenal dengan sweater menutupi kepalanya ke dalam minibus.
WSJ belum memberikan pernyataan publik mengenai penangkapan ini. Gershkovich, 31, sebelumnya bekerja sebagai reporter Agence France-Presse dan The Moscow Times.
Pilihan Editor: Email Wartawan Wall Street Journal Bobol, Diduga Dilakukan Peretas Cina
REUTERS | THE MOSCOW TIMES