TEMPO.CO, Jakarta - Kota Bakhmut disebut-sebut sebagai fondasi penting kalah atau menangnya perang antara Rusia dan Ukraina. Bagi Rusia, berhasil menguasai kota ini menjadi kunci operasi ofensif lebih jauh. Sementara Ukraina, bila berhasil tetap mempertahankan Bakhmut, mereka percaya bisa menjadi batu loncatan melakukan serangan balik.
Lantas di mana letak kota Bakhmut yang menjadi lokasi sengit pertempuran perang Rusia-Ukraina ini?
Bakhmut adalah sebuah kota di bagian timur Ukraina. Kota ini dulu bernama Artyomovsk saat Ukraina bagian dari Uni Soviet. Terletak di pinggir Sungai Bakhmutka, sekitar 89 kilometer di utara Donetsk. Bakhmut ditetapkan sebagai kota penting regional hingga 2020. Pada 2022, populasi penduduk diperkirakan mencapai 71.094. Invasi Rusia telah membuat sebagian besar kota hancur dan penduduk setempat mengungsi.
Kota Bakhmut pernah menjadi ibu kota Slavo-Serbia era 1753 hingga 1764. Kota ini didirikan oleh sebagian besar orang perbatasan Serbia. Pada 1920 hingga 1924, Bahkmut menjadi pusat administrasi Kegubernuran Donets dari SSR Ukraina. Pada Maret 2023, pasukan Ukraina tetap menguasai sebagian kota, yang merupakan pusat pertempuran sengit, saat pasukan Rusia bertempur untuk mengambil kendali.
Melansir dari Antara, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu meyakini perebutan Kota Bakhmut di Ukraina timur sangat penting untuk membobol pertahanan negara itu. Moskow menilai kemenangan akan memungkinkan pasukan Rusia melakukan operasi ofensif lebih jauh. “Pembebasan Artyomovsk berlanjut,” kata Shoigu dalam sambutannya di televisi, Selasa, 7 Februari 2023, merujuk nama lama Bakhmut saat era Uni Soviet.
Rusia habis-habisan mengerahkan kekuatannya untuk mengalahkan Ukraina yang juga bertahan habis-habisan di Bakhmut. Namun, sampai tujuh bulan terakhir ini, Rusia tak kunjung merebut Bakhmut. Bahkan menurut Ukraina, rata-rata per hari 50-100 tentara Rusia tewas dalam upaya merebut kota ini sejak Agustus tahun lalu. Kabar terakhir menyebutkan presiden dan angkatan bersenjata Ukraina sepakat untuk terus mempertahankan Bakhmut.
Bagi Presiden Ukraina Volodymir Zelensky, Bakhmut merupakan benteng yang harus dipertahankan mati-matian. Pihak Ukraina beranggapan, keberhasilan mempertahankan kota akan menjadi batu pijakan untuk melancarkan serangan balik terhadap posisi-posisi Rusia. Sebaliknya, jika Rusia menduduki kota ini, menjadi kemenangan terbesar setelah beberapa bulan terakhir ini tak mencapai kemajuan di medan perang, bahkan kehilangan Kherson di Ukraina selatan.
Pilihan Editor: Rusia Gagal Kuasai Bakhmut, Ukraina Siapkan Serangan Balik Besar-besaran
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.