TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Ukraina akan meluncurkan serangan balik yang telah lama ditunggu-tunggu "segera", setelah gempuran besar-besaran Rusia selama musim dingin gagal menguasai Bakhmut.
Komandan pasukan darat utama Ukraina, Jenderal Oleksandr Syrskyi, pada Kamis, 23 Maret 2023, mengatakan, mereka akan mengubah taktik menahan serangan Rusia yang brutal.
Tentara bayaran Wagner Rusia, mencoba untuk merebut Bakhmut dalam pertempuran terpanjang dan paling berdarah. "Rusia kehilangan kekuatan yang cukup besar dan kehabisan tenaga", kata Syrskyi di situs media sosial Telegram.
"Segera, kami akan memanfaatkan kesempatan ini, seperti yang kami lakukan di masa lalu di dekat Kyiv, Kharkiv, Balakliya dan Kupiansk," katanya, menyebjut serangan balik Ukraina tahun lalu yang menjadi titik balik dalam perang, dengan merebut kembali petak-petak tanah.
Syrskyi adalah salah satu komandan tertinggi di balik strategi Ukraina tahun lalu yang memukul mundur serangan Rusia di Kyiv dan memaksa mundur pasukan Moskow hingga paruh kedua tahun 2022.
Tetapi garis depan di Ukraina sebagian besar telah dibekukan sejak serangan besar terakhir Ukraina pada bulan November. Sejak itu, Moskow mengirim ratusan ribu tentara cadangan baru dan narapidana yang direkrut dari penjara ke dalam pertempuran yang digambarkan kedua belah pihak sebagai penggiling daging.
Kampanye Rusia hanya menghasilkan sedikit kemajuan, dan Ukraina, yang tampaknya akan menarik diri dari kota kecil Bakhmut di timur, akhirnya memutuskan untuk mempertahankan pasukannya di sana, mematahkan upaya Moskow merebut kemenangan pertama sejak Agustus lalu.
Kyiv telah lama mengatakan merencanakan serangan balasan besar-besaran di beberapa titik tahun ini, menggunakan senjata baru yang dipasok Barat. Beberapa serangannya yang paling sukses tahun lalu setelah Rusia menghabiskan pasukannya dalam pertempuran besar di timur.
Tidak ada tanggapan segera dari Moskow terhadap klaim terbaru bahwa pasukannya di Bakhmut kehilangan momentum, tetapi Yevgeny Prigozhin, bos tentara bayaran Wagner, telah mengeluarkan pernyataan pesimis dalam beberapa hari terakhir termasuk peringatan akan adanya serangan balasan Ukraina.
Pada hari Senin, Prigozhin menerbitkan surat kepada Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, mengatakan Ukraina bertujuan memotong jalur antara pasukan Grup Wagner dan pasukan reguler Rusia, menuntut tindakan Shoigu untuk mencegah hal ini dan memperingatkan "konsekuensi negatif" jika dia gagal.
REUTERS
Pilihan editor: Raja Malaysia Sarankan Umat Muslim Jangan Hamburkan Makanan Saat Buka Puasa