Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PBB Ingatkan Jangan Konsumsi Air Berlebihan: Bisa Kuras Dunia

Potret kanal yang mengering di Venesia, Italia, 17 Februari 2023. Italia secara keseluruhan tengah menghadapi kekeringan. REUTERS/Manuel Silvestri
Potret kanal yang mengering di Venesia, Italia, 17 Februari 2023. Italia secara keseluruhan tengah menghadapi kekeringan. REUTERS/Manuel Silvestri
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak pemerintahan di seluruh dunia supaya mengelola air – sebagai salah satu sumber daya bersama umat manusia, dengan lebih baik.

“Kami menguras darah kehidupan manusia (air) melalui konsumsi berlebihan dan penggunaan yang tidak berkelanjutan, dan menguapkannya melalui pemanasan global,” kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam konferensi pertamanya tentang keamanan air dalam hampir setengah abad pada Rabu, 22 Maret 2023.

Menurut PBB, seperempat populasi dunia bergantung pada air minum yang tidak aman sementara setengahnya kekurangan sanitasi dasar. Sedangkan, hampir tiga perempat bencana baru-baru ini terkait dengan air.

Memastikan akses ke air minum bersih dan sanitasi adalah bagian dari daftar 17 hal yang harus dilakukan PBB untuk pembangunan berkelanjutan, selain tugas mengakhiri kelaparan dan kemiskinan, mencapai kesetaraan gender, dan mengambil tindakan terhadap perubahan iklim.

Konferensi tiga hari yang dimulai pada Rabu di New York tidak dimaksudkan untuk menghasilkan kesepakatan yang mengikat seperti yang muncul dari pertemuan iklim di Paris pada 2015. Pertemuan itu juga tidak diharapkan membuahkan kerangka kerja seperti yang ditetapkan untuk perlindungan alam di Montreal pada 2022.

Sebaliknya, tujuannya adalah untuk "Agenda Aksi Air" yang berisi komitmen sukarela dan menciptakan "momentum politik". Amerika Serikat mengatakan akan menginvestasikan US$49 miliar atau sekitar Rp739 triliun untuk air dan sanitasi di negaranya serta di seluruh dunia.

Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan uang ini akan membantu menciptakan lapangan kerja, mencegah konflik, menjaga kesehatan masyarakat.

Bantuan ini juga diharapkan mengurangi risiko kelaparan, dan memungkinkan menanggapi perubahan iklim dan bencana alam.

Namun, dia tidak memberikan batas waktu untuk investasi atau perincian tentang berapa banyak uang yang akan dibelanjakan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ratusan rencana aksi dikirim ke PBB sebelum konferensi dimulai. Tetapi, kelompok penelitian Institut Sumber Daya Dunia (WRI) mengatakan bahwa sejauh ini, beberapa komitmen yang menawarkan inspirasi, lebih banyak di antaranya meleset.

Alasannya karena berbagai kekurangan dana atau target kinerja, atau lalai menangani perubahan iklim.

WRI memilih dua proyek. Satu menghabiskan US$21,2 juta atau sekitar Rp316 miliar hingga 2029 untuk pertanian "cerdas iklim" dan restorasi lahan basah di cekungan Sungai Niger yang menjadi gurun.

Satu lagi dari 1.729 perusahaan yang menghitung bahwa mereka dapat melakukan investasi terkait air senilai US$436 miliar atau sekitar Rp6,5 kuadriliun.

Ilmuwan, ekonom, dan pakar kebijakan yang dikelompokkan bersama oleh pemerintah Belanda dalam Komisi Global untuk Ekonomi Air merekomendasikan penghapusan subsidi pertanian dan air sekitar US$700 miliar atau sekitar Rp10,5 kuadriliun.

Mereka juga menyerukan untuk memfasilitasi kemitraan antara lembaga keuangan pembangunan dan investor swasta demi memperbaiki sistem air.

Pilihan Editor: PBB Peringatkan Ancaman Krisis Air Global Akibat Perubahan Iklim

REUTERS

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Biden Jatuh Tersandung Karung Pasir di Acara Wisuda

2 jam lalu

Presiden AS Joe Biden berbicara kepada media sebelum meninggalkan Gedung Putih menuju Camp David, di Washington, AS, 26 Mei 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein
Biden Jatuh Tersandung Karung Pasir di Acara Wisuda

Presiden AS Joe Biden jatuh tersandung di acara wisuda Angkatan Udara Amerika Serikat. Ia sebelumnya jatuh berkali-kali.


Bentrokan di Perbatasan Iran dan Afghanistan karena Sengketa Air

12 jam lalu

Ilustrasi bentrokan. shutterstock
Bentrokan di Perbatasan Iran dan Afghanistan karena Sengketa Air

Bentrokan di perbatasan Iran dan Afghanistan terjadi di tengah naiknya ketegangan dan sengketa air yang sedang berlangsung.


Lloyd Austin Sayangkan Menhan China Tolak Bertemu di Tengah 'Gesekan' Jet Tempur Kedua Negara

15 jam lalu

Menteri Pertahanan China Li Shangfu (kiri) dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin. (REUTERS)
Lloyd Austin Sayangkan Menhan China Tolak Bertemu di Tengah 'Gesekan' Jet Tempur Kedua Negara

AS Lloyd Austin menyayangkan penolakan Menlu China untuk bertemu dengannya di forum keamanan Singapura di tengah ketegangan di Laut China Selatan


Dituduh Kerja Sama dengan Intelijen Amerika Serikat, Apple Buka Suara

15 jam lalu

Kabel USB-C (USB Type-C) terlihat di depan logo Apple dalam ilustrasi ini yang diambil 27 Oktober 2022. Uni Eropa telah mewajibkan semua ponsel yang dijual di negara-negara anggota mereka harus menggunakan kabel jenis USB-C, jika perangkat itu memiliki charger fisik. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Dituduh Kerja Sama dengan Intelijen Amerika Serikat, Apple Buka Suara

Apple menyangkal tuduhan yang menyebut mengizinkan intelijen Amerika menggunakan produk Apple untuk melakukan tugas mata-mata.


Top 3 Dunia: Debt Ceiling, Hubungan Rusia-Jerman Panas, dan Modernisasi Keamanan China

17 jam lalu

Presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy di Gedung Putih, 22 Mei 2023. REUTERS/Leah Millis
Top 3 Dunia: Debt Ceiling, Hubungan Rusia-Jerman Panas, dan Modernisasi Keamanan China

Berita Top 3 Dunia tentang debt ceiling AS, hubungan Rusia dan Jerman memanas, serta China memodernisasi sistem keamanan nasional.


USAID Luncurkan Program untuk Promosikan Produksi Kakao dan Kopi Indonesia

1 hari lalu

USAID pada Rabu, 31 Mei 2023 meluncurkan program baru untuk mempromosikan produksi kakao dan kopi berkelanjutan di Indonesia melalui kemitraan dengan Olam Food Ingredients (ofi), Rikolto, Hershey's, dan Pemerintah Indonesia. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta.
USAID Luncurkan Program untuk Promosikan Produksi Kakao dan Kopi Indonesia

USAID meluncurkan program baru untuk mempromosikan produksi kakao dan kopi berkelanjutan di Indonesia.


Panas dengan China, AS dan Taiwan Teken Kesepakatan Pertama di Bawah Inisiatif Baru

1 hari lalu

ilustrasi bendera Amerika Serikat dan Taiwan. Sumber: Brookings Institution/Reuters
Panas dengan China, AS dan Taiwan Teken Kesepakatan Pertama di Bawah Inisiatif Baru

Taiwan dan Amerika Serikat menandatangani kesepakatan pertama di bawah kerangka pembicaraan perdagangan baru pada Kamis


Tak Bisa Bertemu Suu Kyi, Utusan PBB untuk Myanmar Noeleen Heyzer Tak Lanjutkan Mandat

1 hari lalu

Noeleen Heyzer. Reuters
Tak Bisa Bertemu Suu Kyi, Utusan PBB untuk Myanmar Noeleen Heyzer Tak Lanjutkan Mandat

Utusan khusus PBB untuk Myanmar Noeleen Heyzer dipastikan tidak akan melanjutkan mandatnya setelah menjabat selama 20 bulan.


Buruh Amazon di Seattle Mogok Kerja, Protes Iklim hingga Kebijakan Kantor

1 hari lalu

Pekerja Amazon berpartisipasi dalam pemogokan di Markas Besar Amazon pada hari Rabu. Matt Mills Mcknight/Reuters
Buruh Amazon di Seattle Mogok Kerja, Protes Iklim hingga Kebijakan Kantor

Sejumlah karyawan Amazon.com Inc melakukan pemogokan di Seattle, Amerika Serikat, untuk memprotes komitmen iklim dan beberapa kebijakan.


RUU Plafon Utang Amerika Serikat Lolos di DPR, Demokrat dan Republik Satu Suara

1 hari lalu

Ketua DPR AS Kevin McCarthy menjelang pemungutan suara yang diharapkan di DPR AS mengenai RUU yang menaikkan plafon utang pemerintah federal sebesar $31,4 triliun, di Washington, AS, 31 Mei 2023. REUTERS/Julia Nikhinson
RUU Plafon Utang Amerika Serikat Lolos di DPR, Demokrat dan Republik Satu Suara

Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat meloloskan undang-undang untuk menangguhkan plafon utang senilai US$31,4 triliun, dengan dukungan mayoritas dari Demokrat dan Republik.