Dalam pernyataan bersama sebelumnya, Xi dan Putin menuduh Barat merusak stabilitas global. NATO dianggap menerobos masuk ke kawasan Asia-Pasifik. Namun, keduanya menegaskan kemitraan erat antara Cina dan Rusia bukan merupakan "aliansi militer-politik."
Mengenai Ukraina, Putin memuji Xi atas rencana perdamaian yang dia usulkan bulan lalu, dan menyalahkan Kyiv dan Barat karena menolaknya. Barat melihat rencana perdamaian Cina sebagai cara untuk mengulur waktu bagi Putin untuk menyusun kembali pasukannya dan memperkuat cengkeramannya di tanah yang diduduki.
Inisiatif Cina untuk perdamaian Ukraina berisi 12 butir itu, tidak memiliki perincian spesifik tentang bagaimana mengakhiri perang berdarah selama setahun. Invasi Rusia ke Ukraina telah merenggut puluhan ribu nyawa dan memaksa jutaan orang melarikan diri.
Barat telah berusaha untuk mengisolasi Rusia melalui sanksi global dan Putin menghadapi surat perintah penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC). Cina belum mendukung langkah apa pun dan Barat khawatir hal itu dapat membantu mempersenjatai Rusia dalam konfliknya, yang dibantah oleh Beijing.
Ketika Xi dan Putin mengakhiri pembicaraan mereka pada Selasa, Dana Moneter Internasional mengumumkan kesepakatan awal dengan Kyiv mengenai paket pinjaman empat tahun sekitar $15,6 miliar atau sekitar Rp 238 triliun ke negara yang hancur itu.
Secara terpisah, Juru Bicara Pentagon Brigadir Jenderal Patrick Ryder kepada wartawan mengumumkan, Amerika Serikat bermaksud untuk mempercepat pengiriman 31 tank tempur Abrams ke Ukraina hingga musim gugur.
Kyiv telah menuntut tank serta perangkat keras militer Barat lainnya yang canggih karena konflik telah melambat menjadi perang gesekan. Kedua belah pihak menderita kerugian besar.
REUTERS
Pilihan Editor: Marcos Jr Tambah 4 Pangkalan Militer Baru AS di Filipina, Lokasinya Tersebar