TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Muslim Inggris (AOBM) mengatakan "terkejut" dan mendesak siapa pun yang memiliki informasi untuk melapor ke polisi, menyusul serangan terhadap jamaah sebuah masjid di Edgbaston, Birmingham, Senin malam, 20 Maret 2023.
Seorang laki-laki diserang dengan api ketika pulang seusai salat di masjid. Korban mengalami luka bakar serius, namun polisi seperti dikutip Reuters, mengatakan kondisinya stabil.
"Sebagai Asosiasi Muslim Inggris, kami menyampaikan dukungan dan doa kami kepada korban dan keluarganya," kata Mohammed Abbasi, salah satu direktur AOBM, seperti dikutip Sky, Selasa, 21 Maret 2023.
“Kami juga menyerukan agar masyarakat tenang dan mengimbau semua masyarakat untuk bersatu dan tetap waspada serta bekerja sama dengan pihak kepolisian.”
Anggota dewan Rizwan Jalil, mengenal korban sebagai tokoh di komunitas Muslim di West Midlands. "Saya benar-benar terkejut dengan serangan keji terhadap seorang pria tua yang dihormati ini," katanya seperti dikutip dari Independent.
“Dia adalah pilar komunitas ini yang telah tinggal di sini selama lebih dari 20 tahun. Dia punya anak, keluarga besar. Dia tidak pantas menjadi korban serangan brutal ini."
Dalam sebuah pernyataan, pemimpin dewan kota Ian Ward, anggota kabinet untuk keselamatan masyarakat John Cotton, dan anggota dewan lingkungan Sharon Thompson dan Marcus Bernasconi, menyebutnya sebagai "serangan mengerikan".
Sharon Thompson, anggota dewan untuk North Edgbaston, juga mengutuk serangan itu. "Doa kami bersama korban dan keluarganya pada saat yang menyedihkan ini," katanya.
"Para anggota dewan dan tim Keamanan Masyarakat sedang berbicara dengan keluarga dan Polisi West Midlands. Kami akan terus memberikan dukungan kami."
Berbicara secara terpisah kepada Sky News, Thompson menambahkan, "Korban sangat dicintai di masyarakat. Kami semua mengenal dia dan keluarganya, jadi ini sangat mengejutkan.
“Mereka [keluarga] hancur, mereka benar-benar hancur. Tidak ada yang memperkirakan itu.
"Dia [korban] baru saja berjalan kembali dari masjid, menyelesaikan salatnya, jadi seluruh keluarga benar-benar hancur dan trauma dan mereka tetap berada di sisinya," katanya.
Ini merupakan serangan kedua, setelah Februari lalu pria berusia 82 tahun disemprot cairan dan dilempar api sehingga terbakar ketika pulang dari sebuah masjid di London.
REUTERS, SKY NEWS
Pilihan editor Gedung Putih Putar Lagu Perlawanan Iran saat Perayaan Nowruz