TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Perdana Menteri era 2020-2021 Muhyiddin Yassin akan dipanggil KPK Malaysia (MACC), pada hari ini, Kamis 9 Maret 2023. Dia akan dimintai keterangan terkait skandal korupsi Jana Wibawa.
Hal ini diakui Muhyiddin dalam sebuah unggahan di Facebook. “Saya diminta untuk pergi ke markas MACC di Putrajaya pada pukul 11 siang," kata Muhyiddin, ketua Partai Bersatu itu.
Sebelumnya, beredar kabar jika Muhyiddin yang juga ketua koalisi Perikatan Nasional itu telah ditangkap saat bermain golf di Selangor. Namun hal itu dibantah olehnya.
"Saya juga ingin mengklarifikasi berita bahwa saya ditangkap di lapangan golf, seperti yang diklaim oleh sebuah portal berita. Itu tidak benar," ujarnya, menambahkan bahwa dia menghadiri beberapa pertemuan pada Rabu terkait rapat umum tahunan partai.
Ahli Majlis Pimpinan Tertinggi Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu), Muhammad Faiz Na'aman yang juga mengonfirmasi kabar tersebut, mengatakan, "Anggota partai juga diminta berkumpul di markas MACC pada pukul 10.00 hari ini. Rapat biro politik akan digelar malam ini," katanya.
Skema Jana Wibawa diperkenalkan oleh pemerintahan Muhyiddin untuk mempercepat pelaksanaan proyek dan meningkatkan perekonomian negara selama dan setelah pandemi Covid-19. Skema tersebut juga dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas kontraktor Bumiputera/Melayu dalam industri konstruksi agar lebih berdaya saing, tangguh dan potensial.
Bersatu diduga menerima RM300 juta dari kontraktor yang masuk dalam program tersebut. Ini sebagai pendanaan politik setelah "kesepakatan" yang konon dibuat dengan beberapa anggota partai, termasuk mereka yang bertugas di bawah pemerintahan Muhyiddin pada saat itu.
Kepala informasi Bersatu, Datuk Wan Saiful Wan Jan didakwa karena mencoba meminta suap hampir 7 juta ringgit Malaysia sehubungan dengan proyek tersebut. Muhyiddin yang telah dipanggil oleh MACC untuk dimintai keterangannya selama pemeriksaan. Ia sebelumnya menegaskan dirinya bukan tersangka.
Namun, MACC membantah pernyataannya dan menyatakan bahwa Muhyiddin juga sebagai tersangka. Ketua MACC Tan Sri Azam Baki sebelumnya tidak menyangkal bahwa lebih banyak orang akan dituntut atas keterlibatan mereka dalam skandal tersebut. Ada lebih banyak investigasi telah diluncurkan.
Perdana Menteri Anwar Ibrahim tahun lalu memerintahkan peninjauan proyek-proyek pemerintah senilai miliaran dolar yang disetujui oleh Muhyiddin, termasuk program bantuan Covid-19, dengan tuduhan tidak mengikuti prosedur yang tepat.
Muhyiddin, yang sekarang menjadi oposisi, membantah tuduhan tersebut, menyebutnya sebagai balas dendam politik.
Pilihan Editor: Anwar Ibrahim Ungkap Dugaan Korupsi Muhyiddin, Komisi anti-Rasuah Buka Penyelidikan
CHANNEL NEWSASIA