TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Ukraina bertahan di kota timur Bakhmut melawan penyerang Rusia. Di dekat garis depan sebelah barat Bakhmut, di kota Chasiv Yar yang dikuasai Ukraina, dentuman tembakan artileri terdengar pada Kamis pagi, 2 Maret 2023.
Warga berhamburan keluar dari daerah itu, membawa tas, akibat gempuran Rusia.
"Kami bertahan sampai saat terakhir. Kami ingin tetap tinggal. Tapi bagaimana kami bisa? Flat tetangga kami sekarang telah hancur. Sudah waktunya untuk pergi," kata Svitalana, 47 tahun, kepada wartawan Reuters.
Di kota dan desa terdekat, parit baru telah digali di pinggir jalan dengan jarak 20-40 meter, tanda bahwa pasukan Ukraina memperkuat posisi pertahanan di sebelah barat kota yang hancur.
Bakhmut telah berubah menjadi gurun yang hancur, dengan beberapa ribu dari 70.000 penduduk sipilnya sebelum perang masih berada di kota saat tentara bertempur di jalan demi jalan.
Pasukan Rusia, didukung oleh tentara bayaran dari tentara swasta Wagner, telah maju ke utara dan selatan kota. Moskow, yang kehilangan wilayah sepanjang paruh kedua tahun 2022, mengatakan merebut Bakhmut akan menjadi langkah untuk merebut sisa kawasan industri Donbas di sekitarnya.
Ukraina mengatakan kota itu memiliki nilai strategis yang terbatas tetapi melelahkan kekuatan invasi Rusia dalam apa yang telah menjadi pertempuran perang paling berdarah.
"Cepat atau lambat, kita mungkin harus meninggalkan Bakhmut. Tidak ada gunanya menahannya dengan cara apa pun," kata anggota parlemen Ukraina Serhiy Rakhmanin pada Rabu malam. Tujuannya adalah untuk "menimbulkan kerugian Rusia sebanyak mungkin".
Di Moskow, Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia dilanda apa yang disebutnya serangan teroris di wilayah selatan Bryansk yang berbatasan dengan Ukraina.
Putin bersumpah untuk menghancurkan apa yang disebutnya sebagai kelompok sabotase Ukraina yang menembaki warga sipil. Pasukan keamanan FSB Rusia kemudian mengatakan bahwa situasi di sana "terkendali".
Di Washington, juru bicara keamanan nasional John Kirby mengatakan Presiden AS Joe Biden dan Kanselir Jerman Olaf Scholz akan membahas bantuan yang dibutuhkan Ukraina ketika mereka bertemu pada hari Jumat di Gedung Putih. Amerika Serikat akan mengumumkan paket bantuan militer baru untuk Ukraina pada Jumat, kata Kirby.
Pilihan editor: Blinken Bertemu Lavrov, Minta Rusia Hentikan Agresi ke Ukraina dan Kembali ke Perjanjian Nuklir
REUTERS