TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin optimis perusahaan gas alam Pemerintah Rusia atau Gazprom akan terus berkembang terlepas boikot dari negara-negara Barat. Dia sangat yakin permintaan gas akan meningkat di wilayah Asia.
Putin mengatakan seluruh (warga) Rusia bangga dengan Gazprom, yang didirikan sebagai BUMN pada 30 tahun lalu dari aset kementerian gas Soviet saat Uni Soviet runtuh.
"Meskipun tidak adil - terus terang - persaingan, upaya langsung dari luar untuk menghambat dan menahan perkembangannya, Gazprom bergerak maju, meluncurkan proyek baru," kata Putin kepada CEO Alexei Miller melalui tautan video, Jumat, 17 Februari 2023.
Menurut Putin, selama 30 tahun sebelumnya konsumsi gas global hampir dua kali lipat dan dalam 20 tahun ke depan, para ahli memperkirakan konsumsi gas akan bertambah setidaknya 20 persen lagi, atau bahkan lebih.
Logo perusahaan energi Rusia Gazprom terlihat di sebuah stasiun di Sofia, Bulgaria, 27 April 2022. REUTERS/Spasiyana Sergieva
Sejak Putin mengirim pasukan ke Ukraina, perusahaan gas alam terbesar di dunia itu telah bergulat dengan penjualan gas yang turun tajam ke Eropa. Negara-negara barat berupaya mengurangi ketergantungan pada energi Moskow dan ingin mengurangi pendapatan Rusia.
Gazprom memiliki sekitar 15 persen cadangan gas global dan mempekerjakan sekitar 490 ribu pegawai. Perusahaan itu adalah salah satu BUMN Rusia yang paling kuat sehingga pernah dikenal sebagai negara di dalam negara
Ekspor gas Gazprom ke Eropa turun tajam tahun lalu ke posisi terendah sejak Soviet. Padahal bisnis dengan negara-negara benua Biru dulunya merupakan sumber utama pendapatan Moskow.
Moskow mengalami kejatuhan politik akibat konflik di Ukraina dan kerugian disebabkan jaringan pipa Nord Stream rusak akibat ledakan misterius. Putin tidak menyebutkan Nord Stream atau ekspor Eropa, namun dia mengatakan permintaan gas di masa depan akan didorong oleh Asia.
“Dalam apa yang disebut masa transisi, permintaan akan sangat besar. Apalagi, lebih dari setengah peningkatan ini akan jatuh ke negara-negara di kawasan Asia-Pasifik, pertama-tama tentu saja di Cina mengingat tingkat pertumbuhan ekonominya," kata Putin
REUTERS
Pilihan Editor: Dipasok Negara Anggota NATO dalam Perang Rusia Ukraina, Zelensky: Ukraina Bergerak Menuju Kemenangan