TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum rapat para menteri pertahanan NATO di Brussels, Sekretaris Jenderal aliansi NATO, Jens Stoltenberg mengatakan negara-negara Barat perlu meningkatkan pasokan amunisi kepada Kyiv.
“Kita tidak melihat tanda-tanda bahwa Presiden Putin sedang mempersiapkan perdamaian. Yang kita lihat adalah sebaliknya, ia sedang mempersiapkan lebih banyak perang, serangan-serangan baru dan gempuran-gempuran baru,” katanya kepada wartawan.
Negara-negara anggota NATO juga mengumumkan lebih banyak dukungan militer kepada Kyiv termasuk peluru artileri. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan anggota aliansi terus memproduksi peluru artileri 155mm.
"Jadi ya, hal-hal sedang terjadi tetapi kami perlu melanjutkan, kami perlu meningkatkan lebih jauh lagi," katanya kepada wartawan setelah pertemuan para menteri pertahanan NATO di Brussels.
Ukraina Telah Terima Miliaran Dolar dari Negara Barat
Ukraina telah menerima miliaran dolar dalam pengeluaran militer dari negara-negara Barat. Amerika Serikat memberikan lebih dari $27,4 miliar bantuan keamanan ke Ukraina sejak konflik dimulai pada Februari tahun lalu.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mendesak negara-negara untuk bergabung dengan Jerman dalam pengiriman tank. Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan setelah pembicaraan Brussel bahwa Ukraina memiliki peluang yang sangat baik untuk mengambil dan "mengeksploitasi" inisiatif di medan perang tahun ini.
Ukraina telah memperoleh janji-janji sekitar 100 tank Barat modern, termasuk tank Abrams dari Amerika Serikat, Leopard Jerman dan Challenger Inggris, yang kemampuannya jauh melebihi model-model Rusia yang lebih tua.
Austin mengatakan bahwa untuk setiap sistem baru yang disediakan NATO di Kyiv, pihaknya akan melatih pasukan di sana. Inggris mengatakan pihaknya dan negara-negara Eropa lainnya akan menyediakan peralatan militer termasuk suku cadang untuk tank dan amunisi artileri ke Ukraina melalui dana internasional, dengan paket awal senilai lebih dari $241 juta.