TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) meminta masyarakat internasional, Jumat, 10 Februari 2023, untuk "segera mempertimbangkan" pengiriman pasukan dukungan khusus ke Haiti yang miskin, yang telah dicengkeram oleh "mimpi buruk" kekerasan geng.
Pemerintah Haiti pada Oktober meminta “pasukan bersenjata khusus” untuk membantu memerangi geng-geng bersenjata yang telah memblokade terminal bahan bakar yang penting. Sekjen PBB Antonio Guterres meminta satu atau beberapa negara mengirim pasukan untuk membantu kepolisian Haiti melenyapkan ancaman yang disebabkan oleh geng-geng.
“Kepolisian Nasional Haiti perlu dukungan internasional yang terkoordinasi segera untuk memperkuat kapasitasnya dalam menanggapi situasi keamanan dengan cara yang sesuai dengan kewajiban HAM,” kata komisioner Volker Turk dalam sebuah pernyataan setelah kunjungan ke Haiti.
Rakyat Haiti sedang diteror oleh geng-geng kriminal tanpa mampu menghentikannya, kata Turk. “Ini hanya bisa digambarkan sebagai mimpi buruk yang nyata,” katanya.
Geng-geng Haiti telah memperluas teritori mereka sejak pembunuhan Presiden saat itu Jovenel Moise pada 2021. Kekerasan yang diakibatkannya telah membuat sebagian besar negara itu tak bisa dimasuki pemerintah dan menyebabkan pertempuran senjata rutin dengan polisi.
Dalam pernyataannya, Turk mengakui sejarah panjang Haiti untuk intervensi internasional, termasuk setelah gempa bumi besar yang menghantam negeri itu pada 2010 dan 2021.
“Keterlibatan internasional perlu didekati dengan kerendahan hati, dengan partisipasi aktif yang konsisten dari rakyat Haiti dan dengan perhatian terus-menerus pada yang paling rentan," kata Turk.
REUTERS
Pilihan Berita: Kronologi Balon Mata-Mata Cina dan Daftar Negara yang Diintai