Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anwar Ibrahim Tunjuk Syed Hasrin sebagai Dubes Baru untuk Jakarta, Lowong Sejak April 2021

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
 Syed Mohamad Hasrin, Dubes Malaysia di Jakarta (kln.gov.my)
Syed Mohamad Hasrin, Dubes Malaysia di Jakarta (kln.gov.my)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Malaysia akhirnya menunjuk duta besar baru untuk Indonesia, yang sempat kosong sejak April 2021. Perdana Menteri Anwar Ibrahim menunjuk Syed Mohamad Hasrin sebagai dubes di Jakarta, Kamis, 9 Februari 2023.

Penunjukan Syed Hasrin disahkan oleh Raja Malaysia atau yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah bersama sembilan dubes baru lainnya. 

Penunjukan ini mengisi kekosongan diplomatik di Jakarta, yang dianggap sebagai salah satu misi luar negeri terpenting Malaysia. Jabatan terakhir duta besar diisi oleh tokoh politik di bawah pemerintahan Najib Razak, Zahrain Mohd Hashim.

Pada 2022, Pemerintah Malaysia sempat menunjuk mantan anggota parlemen Pasir Salak Tajuddin Abdul Rahman sebagai duta besar untuk Indonesia. Penunjukan Tajuddin dikabarkan tak lama setelah ia berselisih dengan Presiden Umno Ahmad Zahid Hamidi.

Langkah itu, menurut Malaysia Now, dikutuk oleh komunitas diplomatik, yang mengkritik pemerintah saat itu karena mengubah kebijakannya yang hanya mengangkat diplomat untuk jabatan tersebut.

Kementerian Luar Negeri, dalam pernyataannya mengatakan, Syed Md Hasrin sebelumnya menjabat sebagai Perwakilan Tetap Malaysia untuk PBB sejak 2019 sebelum ditunjuk menjadi Duta Besar untuk Indonesia.

Ia bukan wajah baru untuk kalangan diplomat di Jakarta karena pernah menjadi wakil Dubes Malaysia di Indonesia pada 2010-2013.

Syed Md Hasrin juga pernah menjabat sebagai Duta Besar Malaysia untuk Uni Emirat Arab (2017-2019) dan Konsul Jenderal Malaysia di Dubai, Uni Emirat Arab (2008-2010). Dia bergabung dengan Kementerian Luar Negeri pada 1994. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Duta besar baru lainnya yang diberikan surat kepercayaan adalah mantan anggota parlemen Padang, Rengas Nazri Aziz (Amerika Serikat), mantan Duta Besar Malaysia untuk Italia, Abdul Malik Melvin Castelino Anthony (Filipina); mantan duta besar untuk Uzbekistan Hendy Assan (Kota Vatikan); mantan konsul jenderal di Australia Hafizah Abdullah (Swedia); mantan komisaris tinggi Nigeria Gloria Corina Peter Tiwet (Brasil); serta diplomat Ruzaimi Mohamad (Kenya), Suzilah Mohd Sidek (Republik Ceko), Amarjit Singh Sarjit Singh (Timor-Leste) dan ‘Alauddin Mohd Nor (Kuwait).

Rengas Nazri Aziz menjadi satu-satunya politisi dari beberapa kepala perwakilan diplomatik baru yang diumumkan oleh Wisma Putra hari ini. 

Nazri, yang tidak mengikuti pemilihan umum terakhir, telah dipertimbangkan untuk jabatan duta besar selama dua tahun terakhir, meskipun pembicaraan bahwa dia akan dikirim ke ibu kota Eropa tidak terwujud.

Keputusan memberikan Nazri jabatan tersebut dipandang sebagai kebalikan dari janji pemerintah Pakatan Harapan (PH) sebelumnya yang hanya menunjuk diplomat untuk mewakili misi luar negeri negara itu di luar negeri.

Pilihan editor Utusan Menteri Luar Negeri Malaysia Usulkan Islamofobia Masuk Kategori Kriminal

DANIEL A. FAJRI, MALAYSIA NOW

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kapten Kapal Asing yang Ditangkap KKP Bantah Curi Pasir Laut di Batam

13 jam lalu

Para ABK kapal Yang Cheng 6  yang dihadiri dalam konferensi pers penangkapan dua kapal asing pengeruk pasir laut yang diduga melakukan aktivitas di perairan Batam, Kamis, 10 Oktober 2024. Foto: TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Kapten Kapal Asing yang Ditangkap KKP Bantah Curi Pasir Laut di Batam

Kapten kapal MV Yang Cheng 6 mengaku menyedot pasir laut dari perairan Malaysia, bukan di Indonesia


Terpopuler: Daftar Menteri Jokowi yang Dikabarkan Lanjut di Kabinet Prabowo, Manoj Punjabi Jadi Direktur Utama Net TV

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo bersama Mentri ESDM Bahlil Lahadalia saat menghadiri Malam Penganugerahan Penghargaan Subroto Peringatan Hari Jadi Pertambangan dan Energi di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis, 8 Oktober 2024. TEMPO/Muhammad Rizki Yusrial
Terpopuler: Daftar Menteri Jokowi yang Dikabarkan Lanjut di Kabinet Prabowo, Manoj Punjabi Jadi Direktur Utama Net TV

Pergantian pemerintahan dari Presiden Jokowi ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto semakin dekat. Sejumlah nama menteri Jokowi dikabarkan masih ada.


Menteri Kelautan Pergoki Pencurian Pasir Laut oleh Kapal Malaysia, Negara Rugi Ratusan Miliar

1 hari lalu

Petugas dari Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berdiri memantau situasi dari kapal berbendera Malaysia yang diamankan karena diduga melakukan penyedotan pasir ilegal di perairan Batam, Kepulauan Riau, Kamis (10/10/2024). ANTARA/Harianto
Menteri Kelautan Pergoki Pencurian Pasir Laut oleh Kapal Malaysia, Negara Rugi Ratusan Miliar

Pencurian pasir laut yang dilakukan dua kapal Malaysia di perairan Kepulauan Riau telah merugikan negara lebih dari Rp223 miliar


Kuliah Umum Program Studi Produksi Media Bahas Sinema Malaysia

1 hari lalu

Dr. Fikri Hakim Jermadi saat memaparkan materi Dari Preman ke Prajurit: Kemaskulinan dalam Sinema Malaysia Foto: Rachma Tri Widuri
Kuliah Umum Program Studi Produksi Media Bahas Sinema Malaysia

Program Studi Produksi Media menggelar kuliah umum yang dihadiri oleh 3 angkatan, yaitu angkatan 2022, 2023, dan 2024.


Kronologi Penangkapan Kapal Asing Sedot Pasir Laut di Batam, Pasir Dibawa ke Singapura

1 hari lalu

Kapal asing yang mencuri pasir di perairan Batam. Tempo/Yogi Eka Syahputra
Kronologi Penangkapan Kapal Asing Sedot Pasir Laut di Batam, Pasir Dibawa ke Singapura

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap dua kapal keruk (dradger) pasir laut di Perairan Pulau Batam, Provinsi Kepulauan Riau.


Pengadilan Malaysia Ubah Hukuman Mati Pembunuh Altantuya Shaariibuu Jadi 40 Tahun Penjara

2 hari lalu

PM Malaysia, Mahathir Mohamad (kiri), Altantuya Shaariibuu (tengah), dan bekas PM Najib Razak (kanan). Bulletinmedia.blogspot
Pengadilan Malaysia Ubah Hukuman Mati Pembunuh Altantuya Shaariibuu Jadi 40 Tahun Penjara

Ayah mendiang Altantuya Shaariibuu mendukung upaya terpidana yang juga mantan polisi Malaysia Azilah Hadri untuk mengurangi hukuman matinya.


Penyelundupan Pekerja Migran dari Batam ke Malaysia Masih Marak, Polda Kepri Ringkus 5 Pelaku

2 hari lalu

Konferensi pers pengungkapan kasus PMI non prosedural di Mapolda Kepri, Rabu, 9 Oktober 2024. Foto Humas Polda Kepri
Penyelundupan Pekerja Migran dari Batam ke Malaysia Masih Marak, Polda Kepri Ringkus 5 Pelaku

Ditreskrimum Polda Kepri berhasil mengungkap kasus dugaan tindak pidana perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) non-prosedural.


Malaysia Jadi Penyumbang Terbesar Wisman di Indonesia Periode Januari - Agustus 2024

4 hari lalu

Ilustrasi wisatawa asing. Dok. Kemenparekraf
Malaysia Jadi Penyumbang Terbesar Wisman di Indonesia Periode Januari - Agustus 2024

Beberapa faktor yang mendorong tingginya wisman Malaysia antara lain kedekatan geografis, kesamaan budaya, serta fasilitas pariwisata


FIFA Tolak Rencana Naturalisasi Mats Deijl untuk Timnas Malaysia, Begini Respons FAM

10 hari lalu

Ilustrasi sepak bola. Reuters
FIFA Tolak Rencana Naturalisasi Mats Deijl untuk Timnas Malaysia, Begini Respons FAM

Harapan Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) untuk menaturalisasi salah satu pemain diaspora, Mats Deijl, kandas setelah ditolak FIFA.


Sawit Terkait Deforestasi Dilarang Masuk Eropa Mulai 30 Desember, Ini Langkah Indonesia dan Malaysia

12 hari lalu

Seorang petani kelapa sawit, mendorong gerobak saat panen di perkebunannya di Desa Gunam, Beruak, Kecamatan Parindu, Sanggau, Kalimantan Barat.Sumber foto: Greenpeace
Sawit Terkait Deforestasi Dilarang Masuk Eropa Mulai 30 Desember, Ini Langkah Indonesia dan Malaysia

Peraturan Deforestasi Uni Eropa (EUDR) akan diterapkan mulail 30 Desember 2024, bisa mengancam ekspor sawit Indonesia dan Malaysia