TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Malaysia akhirnya menunjuk duta besar baru untuk Indonesia, yang sempat kosong sejak April 2021. Perdana Menteri Anwar Ibrahim menunjuk Syed Mohamad Hasrin sebagai dubes di Jakarta, Kamis, 9 Februari 2023.
Penunjukan Syed Hasrin disahkan oleh Raja Malaysia atau yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah bersama sembilan dubes baru lainnya.
Penunjukan ini mengisi kekosongan diplomatik di Jakarta, yang dianggap sebagai salah satu misi luar negeri terpenting Malaysia. Jabatan terakhir duta besar diisi oleh tokoh politik di bawah pemerintahan Najib Razak, Zahrain Mohd Hashim.
Pada 2022, Pemerintah Malaysia sempat menunjuk mantan anggota parlemen Pasir Salak Tajuddin Abdul Rahman sebagai duta besar untuk Indonesia. Penunjukan Tajuddin dikabarkan tak lama setelah ia berselisih dengan Presiden Umno Ahmad Zahid Hamidi.
Langkah itu, menurut Malaysia Now, dikutuk oleh komunitas diplomatik, yang mengkritik pemerintah saat itu karena mengubah kebijakannya yang hanya mengangkat diplomat untuk jabatan tersebut.
Kementerian Luar Negeri, dalam pernyataannya mengatakan, Syed Md Hasrin sebelumnya menjabat sebagai Perwakilan Tetap Malaysia untuk PBB sejak 2019 sebelum ditunjuk menjadi Duta Besar untuk Indonesia.
Ia bukan wajah baru untuk kalangan diplomat di Jakarta karena pernah menjadi wakil Dubes Malaysia di Indonesia pada 2010-2013.
Syed Md Hasrin juga pernah menjabat sebagai Duta Besar Malaysia untuk Uni Emirat Arab (2017-2019) dan Konsul Jenderal Malaysia di Dubai, Uni Emirat Arab (2008-2010). Dia bergabung dengan Kementerian Luar Negeri pada 1994.
Duta besar baru lainnya yang diberikan surat kepercayaan adalah mantan anggota parlemen Padang, Rengas Nazri Aziz (Amerika Serikat), mantan Duta Besar Malaysia untuk Italia, Abdul Malik Melvin Castelino Anthony (Filipina); mantan duta besar untuk Uzbekistan Hendy Assan (Kota Vatikan); mantan konsul jenderal di Australia Hafizah Abdullah (Swedia); mantan komisaris tinggi Nigeria Gloria Corina Peter Tiwet (Brasil); serta diplomat Ruzaimi Mohamad (Kenya), Suzilah Mohd Sidek (Republik Ceko), Amarjit Singh Sarjit Singh (Timor-Leste) dan ‘Alauddin Mohd Nor (Kuwait).
Rengas Nazri Aziz menjadi satu-satunya politisi dari beberapa kepala perwakilan diplomatik baru yang diumumkan oleh Wisma Putra hari ini.
Nazri, yang tidak mengikuti pemilihan umum terakhir, telah dipertimbangkan untuk jabatan duta besar selama dua tahun terakhir, meskipun pembicaraan bahwa dia akan dikirim ke ibu kota Eropa tidak terwujud.
Keputusan memberikan Nazri jabatan tersebut dipandang sebagai kebalikan dari janji pemerintah Pakatan Harapan (PH) sebelumnya yang hanya menunjuk diplomat untuk mewakili misi luar negeri negara itu di luar negeri.
Pilihan editor Utusan Menteri Luar Negeri Malaysia Usulkan Islamofobia Masuk Kategori Kriminal
DANIEL A. FAJRI, MALAYSIA NOW