TEMPO.CO, Jakarta -Lembaga Pemantau Geologi USGS Amerika serikat mencatat setidaknya 24 gempa susulan setelah gempa Turki yang utama menghempaskan sebagian negeri itu. Sedikitnya korban tewas mencapai hampir 8.000 orang.
Dikutip dari The New York Times, menurut data (USGS) pusat gempa atau episenter ini berada di 23 kilometer timur Nurdagi, di provinsi Gaziantep, Turki. Pusat gempa terjadi kira-kira di sepanjang Patahan Anatolia Timur (East Anatolian Fault).
Rentan Aktivitas Seismik
Karl Lang, seorang asisten profesor di Sekolah Ilmu Bumi dan Atmosfer Universitas Teknologi Georgia, AS, mengatakan daerah yang dilanda gempa memang rentan terhadap aktivitas seismik.
"Ini adalah zona patahan yang sangat besar, tapi ini adalah gempa bumi yang lebih besar daripada yang pernah mereka alami sebelumnya," kata ,Karl Lang seperti dikutip Tempo.co
Pengamat gempa dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia Daryono mengatakan gempa yang berpusat di Turki selatan itu tepatnya berada di persimpangan tiga lempeng: Anatolia, Arab, dan Afrika. Berdasarkan hasil monitoring gempa susulan yang sudah terjadi diketahui panjang retakan di jalur patahannya lebih dari 300 kilometer.
"Patahan ini pecah hampir sepanjang Patahan Anatolia Timur," tulis Daryono pada akun media sosial pribadinya, Senin 6 Februari 2023.
Episentrum gempa berada di Turki sebelah selatan, dekat perbatasan dengan Suriah, dan memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi. Daryono mengungkapkan, peristiwa gempa pada Senin menjadi catatan gempa terbesar yang pernah terjadi di wilayah itu.
Sejarah Gempa Turki
Sejarah gempa Turki mencatat, selama ini sebagian besar gempa kerak dangkal dahsyat hanya terjadi di sepanjang Sesar Anatolia Utara di wilayah Turki Utara. Berdasarkan data yang sudah dihimpun, gempa terhebat yang pernah melanda Turki terjadi pada 1939. Gempa berkekuatan 7,9 magnitudo tersebut menewaskan lebih dari 32.000 jiwa.
Gempa sebesar ini jarang terjadi. Rata-rata gempa yang melanda di berbagai belahan dunia tiap tahunnya adalah kurang dari 5 magnitudo. Selain itu, sejak tahun 1942, ada tujuh kali gempa berkekuatan 7 magnitudo mengguncang Turki.
Gempa dengan kekuatan di atas 7 magnitudo, yakni M 7,8 terakhir yang terjadi adalah pada Senin 6 Februari 2023. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan korban meninggal akibat gempa Turki dengan magnitudo 7,8 itu masih akan terus bertambah. Korban jiwa gempa Turki diperkirakan dapat menembus 20.000 orang seiring dengan masih banyaknya korban yang berada di bawah reruntuhan.
IDRIS BOUFAKAR
Pilihan editor : Selain Turki, Selandia Baru dan Alaska Pernah Kena Gempa Berkekuatan Magnitudo 7,8
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.