TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 2.300 orang tewas setelah gempa Turki-Suriah berkekuatan 7,8 M mengguncang wilayah Turki tenggara dan Suriah barat laut pada Senin pagi, seperti dilansir ABC News, Senin 6 Februari 2023 malam.
Baca juga: Gempa Turki-Suriah Tewaskan 1.900 Jiwa, WHO: Korban Jiwa Akan Melonjak
Layanan darurat Turki mengatakan sedikitnya 1.498 orang tewas dalam gempa berkekuatan 7,8 M, dengan 810 kematian dikonfirmasi di negara tetangga Suriah, sehingga total menjadi 2.308 orang. Baik Turki dan Suriah telah mengumumkan keadaan darurat.
Gempa menjelang fajar berpusat di Kota Pazarcik di provinsi Kahramanmaras tenggara Turki dan diikuti oleh beberapa gempa susulan yang kuat. Ribuan bangunan roboh di kedua sisi perbatasan, dan jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat saat petugas penyelamat mencari korban selamat di tumpukan puing yang sangat besar.
Wilayah perbatasan antara Turki dan Suriah telah menampung jutaan orang di perumahan sementara yang melarikan diri dari perang sipil Suriah.
Kepala Pusat Gempa Nasional Suriah, Raed Ahmed, mengatakan kepada radio pro-pemerintah bahwa ini adalah "gempa bumi terbesar yang tercatat dalam sejarah pusat tersebut".
Gempa bumi berkekuatan 7,8 M melanda timur laut Turki pada 1939, menewaskan sekitar 30.000 orang. Gempa hari ini di tenggara Turki memiliki kekuatan yang sama, menurut Survei Geologi Amerika Serikat.
Gempa bumi sering terjadi di Turki, yang terletak di atas garis patahan utama. Sekitar 18.000 orang tewas dalam gempa kuat yang melanda Turki barat laut pada 1999.
Baca juga: Peneliti Belanda Prediksi Gempa Turki-Suriah 3 Hari Sebelum Terjadi
ABC NEWS