TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan lonjakan yang signifikan dalam jumlah korban tewas setelah gempa Turki-Suriah yang sudah menewaskan sedikitnya 1.900 orang pada Senin 6 Februari 2023.
Baca juga: Korban Tewas Gempa Turki dan Suriah Bertambah Menjadi 1.600 Orang
"Saya pikir kita dapat memperkirakan jumlah kematian akan meningkat secara signifikan," kata Rick Brennan, direktur darurat regional WHO untuk Mediterania Timur, kepada Reuters. "Ada banyak bangunan yang runtuh dan korban tewas akan meningkat lebih signifikan di sekitar episentrum gempa."
Presiden Turki Recep Tayyip Erdoan dalam update terbaru Senin malam mengatakan, sejauh ini 1.120 orang telah kehilangan nyawa dan 5.385 luka-luka. Sementara di Suriah, sedikitnya 783 orang dikhawatirkan tewas saat operasi penyelamatan berlanjut.
Gempa berkekuatan 7,8 SR mengguncang Turki diikuti oleh gempa kuat lainnya yang dirasakan di beberapa provinsi di wilayah tersebut, merobohkan sejumlah bangunan, kata laporan.
Survei Geologi AS mengatakan gempa berpusat sekitar 33 kilometer dari Gaziantep dan sekitar 26 kilometer dari kota Nurdagi. Gempa berpusat pada kedalaman 18 kilometer, menurut Survei Geologi AS.
Badan Penanggulangan Bencana dan Darurat Turki berpusat di kota Pazarcik, di provinsi Kahramanmaras.
Uni Eropa mengirim tim penyelamat dan mempersiapkan bantuan lebih lanjut untuk Turki, kata komisaris manajemen krisis blok tersebut.
"Tim dari Belanda dan Rumania sudah dalam perjalanan," dengan Pusat Koordinasi Tanggap Darurat Uni Eropa mengawasi penempatan mereka, kata komisaris Janez Lenarcic di Twitter.
Dua gempa bumi dahsyat dan puluhan gempa susulan meruntuhkan ribuan bangunan dan menimbulkan bencana kemanusiaan baru di Turki-Suriah yang telah dilanda perang, krisis pengungsi, dan kesulitan ekonomi yang parah.
Gempa berkekuatan 7,8 M pertama terjadi pada pukul 4:17 pagi waktu setempat, menurut Survei Geologi Amerika Serikat. Gempa ini juga dirasakan di Siprus, Mesir, Israel, dan Lebanon. Gempa kedua berkekuatan 7,5 M melanda Turki tenggara sekitar sembilan jam kemudian pada Senin sore, U.S.G.S. dikatakan.
Gempa awal, berpusat di dekat Gaziantep di Turki tengah, adalah yang paling mematikan yang melanda negara itu dalam lebih dari 20 tahun. Gempa ini juga sekuat gempa 1939, yang paling kuat yang pernah tercatat di Turki.
Baca juga: Gempa Turki dan Suriah, Pemerintah Global Kirim Tim Penyelamat
HINDUSTAN TIMES