TEMPO.CO, Jakarta - Pakar PBB, Selasa, 31 Januari 2023, meminta penyelidikan independen tentang kemungkinan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan oleh pasukan pemerintah dan kontraktor militer swasta Rusia, Grup Wagner di Mali.
Mali, yang pemerintahannya mengambil alih kekuasaan dalam sebuah kudeta militer 2021, sebelumnya mengatakan pasukan Rusia di negara Afrika Barat itu bukan tentara bayaran tetapi para pelatih yang membantu pasukan lokal dengan peralatan yang dibeli dari Rusia. Negara-negara barat mengatakan pasukan-pasukan Rusia di Mali termasuk para kontraktor grup Wagner.
"Sejak 2021, para pakar telah menerima laporan yang terus-menerus dan mengkhawatirkan tentang eksekusi yang mengerikan, kuburan massal, tindakan penyiksaan dan kekerasan seksual, penjarahan, penahanan sewenang-wenang dan penghilangan paksa oleh pasukan bersenjata Mali dan sekutu mereka,” kata pernyataan dari para pakar independen.
Juru bicara tentara Mali tidak segera merespons permintaan untuk komentar. Presiden Rusia Vladimir Putin tahun lalu mengatakan negara Rusia tidak ada hubungan dengan para kontraktor militer Rusia di Mali, yang menambahkan bahwa negara afrika itu berhak untuk bekerja dengan firma-firma swasta Rusia.
Reuters telah mengontak Wagner untuk berkomentar.
Mali terlibat dalam pertempuran dengan kaum militan terkait Al Qaeda dan ISIS yang mengobarkan pemberontakan selama sepuluh tahun yang meluas ke negara-negara tetangga.
Pernyataan menyebut nama Grup Wagner, dan menggambarkan laporan-laporan kredibel tentang personel militer yang diyakini berasal dari kelompok ini dalam pembantaian ratusan orang, Maret.
Para penyintas mengatakan tentara bayaran kulit putih yang diduga orang-orang Rusia mengambil bagian dalam pembunuhan di Moura, sebuah kota pasar di Mali tengah. Insiden itu memicu kemarahan internasional dan mendesak PBB untuk membuka penyelidikan awal. Tentara Mali telah membantah melakukan kejahatan apa pun di Moura dan mengatakan mereka membunuh 203 militan di sana dalam apa yang digambarkan sebagai sebuah operasi militer.
Grup Wagner telah menarik perhatian internasional karena peran pentingnya dalam pertempuran dalam invasi Rusia ke Ukraina. Washington pekan lalu menyatakan Wagner sebagai organisasi kriminal transnasional bertanggung jawab untuk pelanggaran hak asasi manusia yang meluas.
REUTERS
Baca Juga: China Optimistis Pandemi Covid-19 Akan Segera Berakhir