Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PBB Menyelidiki Kemungkinan Kejahatan Perang oleh Mali dan Grup Wagner

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Pengunjung Wagner Center pada hari pembukaannya di Saint Petersburg, Rusia, pada 4 November 2022. REUTERS
Pengunjung Wagner Center pada hari pembukaannya di Saint Petersburg, Rusia, pada 4 November 2022. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPakar PBB, Selasa, 31 Januari 2023, meminta penyelidikan independen tentang kemungkinan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan oleh pasukan pemerintah dan kontraktor militer swasta Rusia, Grup Wagner di Mali.

Mali, yang pemerintahannya mengambil alih kekuasaan dalam sebuah kudeta militer 2021, sebelumnya mengatakan pasukan Rusia di negara Afrika Barat itu bukan tentara bayaran tetapi para pelatih yang membantu pasukan lokal dengan peralatan yang dibeli dari Rusia. Negara-negara barat mengatakan pasukan-pasukan Rusia di Mali termasuk para kontraktor grup Wagner.

"Sejak 2021, para pakar telah menerima laporan yang terus-menerus dan mengkhawatirkan tentang eksekusi yang mengerikan, kuburan massal, tindakan penyiksaan dan kekerasan seksual, penjarahan, penahanan sewenang-wenang dan penghilangan paksa oleh pasukan bersenjata Mali dan sekutu mereka,” kata pernyataan dari para pakar independen.

Juru bicara tentara Mali tidak segera merespons permintaan untuk komentar. Presiden Rusia Vladimir Putin tahun lalu mengatakan negara Rusia tidak ada hubungan dengan para kontraktor militer Rusia di Mali, yang menambahkan bahwa negara afrika itu berhak untuk bekerja dengan firma-firma swasta Rusia.

Reuters telah mengontak Wagner untuk berkomentar.

Mali terlibat dalam pertempuran dengan kaum militan terkait Al Qaeda dan ISIS yang mengobarkan pemberontakan selama sepuluh tahun yang meluas ke negara-negara tetangga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pernyataan menyebut nama Grup Wagner, dan menggambarkan laporan-laporan kredibel tentang personel militer yang diyakini berasal dari kelompok ini dalam pembantaian ratusan orang, Maret.

Para penyintas mengatakan tentara bayaran kulit putih yang diduga orang-orang Rusia mengambil bagian dalam pembunuhan di Moura, sebuah kota pasar di Mali tengah. Insiden itu memicu kemarahan internasional dan mendesak PBB untuk membuka penyelidikan awal. Tentara Mali telah membantah melakukan kejahatan apa pun di Moura dan mengatakan mereka membunuh 203 militan di sana dalam apa yang digambarkan sebagai sebuah operasi militer.

Grup Wagner telah menarik perhatian internasional karena peran pentingnya dalam pertempuran dalam invasi Rusia ke Ukraina. Washington pekan lalu menyatakan Wagner sebagai organisasi kriminal transnasional bertanggung jawab untuk pelanggaran hak asasi manusia yang meluas.

REUTERS

Baca Juga: China Optimistis Pandemi Covid-19 Akan Segera Berakhir

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

1 hari lalu

Militer Israel beroperasi di Penyeberangan Rafah sisi Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Jalur Gaza selatan, dalam tangkapan layar yang diambil dari video selebaran yang dirilis pada 7 Mei 2024. Israel Defense Forces/Handout via REUTERS
Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza


Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

1 hari lalu

Pengungsi Palestina melarikan diri dari Rafah setelah militer Israel mulai mengevakuasi warga sipil dari bagian timur kota Gaza selatan, menjelang ancaman serangan, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di selatan Gaza Strip 6 Mei 2024. Militer Israel melakukan serangan yang ditargetkan dengan sasaran kelompok Islam Hamas di bagian timur kota Rafah. REUTERS/Ramadhan Abed
Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina


Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

1 hari lalu

Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin berbicara setelah TPS ditutup, di Moskow, Rusia, 18 Maret 2024. Komisi Nasional Pemilu Rusia (CEC), suara pemilih yang terkumpul mencapai 72,22 persen, naik dari pemilu 2018 sebesar 67,5 persen. REUTERS/Maxim Shemetov
Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.


Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

1 hari lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

Para ahli PBB mendesak penjajah Zionis Israel untuk mengakhiri agresinya terhadap Gaza, dan menuntut ekspor senjata ke Israel "segera" dihentikan.


Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

3 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menerima kunjungan kerja Menteri Luar Negeri Turkiye Hakan Fidan di Turki, 1 Mei 2024. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri RI
Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel


Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

4 hari lalu

Balita Palestina Leila Jeneid, yang menderita kekurangan gizi parah, menerima perawatan di Rumah Sakit Kamal Adwan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas di Gaza di mana kekurangan makanan dan nutrisi penting telah menjadi perjuangan kolektif di daerah kantong tersebut, di Jalur Gaza utara, 26 Maret 2024. REUTERS/Osama Abu Rabee
Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara


Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

4 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.


Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

4 hari lalu

Jaksa Karim Khan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). REUTERS
Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)


WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

4 hari lalu

Warga Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.


Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

4 hari lalu

Suasana pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang konflik antara Israel dan Hamas di markas besar PBB di New York, AS, 16 Oktober 2023. REUTERS/Andrew Kelly
Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.