Pendukung Partai Bharatiya Janata (BJP) merayakan kemenangan partainya di Gandhinagar, Gujarat, India (16/5). Hampir seluruh daerah di India merayakan kemenangan BJP dengan meriah. REUTERS/Amit Dave
Modi menjadi menteri utama Gujarat pada Februari 2002 ketika terjadi salah satu pertumpahan darah agama terburuk di India. Sekelompok massa Muslim saat itu diduga membakar kereta yang membawa peziarah Hindu.
Dalam serangan pembalasan di seluruh negara bagian hampir dua dekade lalu, setidaknya 1.000 orang tewas, kebanyakan Muslim. Massa berkeliaran di jalanan selama berhari-hari, menargetkan muslim yang merupakan kelompok minoritas. Aktivis menyebutkan jumlah korban sekitar 2.500, lebih dari dua kali lipat jumlah itu.
Modi membantah tuduhan bahwa dia tidak berbuat cukup untuk menghentikan kerusuhan. Dia dibebaskan pada 2012 setelah dilakukan penyelidikan yang diawasi oleh Mahkamah Agung. Petisi yang mempertanyakan pembebasannya ditolak tahun lalu.
Pemimpin India itu diperkirakan akan mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga dalam pemilihan tahun depan.
Pemerintah India menyebut dokumenter BBC itu adalah "bagian propaganda" yang bias. New Delhi telah memblokir pembagian klip apa pun darinya di media sosial.
Derek O'Brien, anggota parlemen di majelis tinggi parlemen, menulis di Twitter pada Sabtu bahwa oposisi "akan terus berjuang melawan penyensoran" sehubungan dengan pemblokiran berbagi klip dari film dokumenter di media sosial.
BBC mengatakan serial dokumenternya mengkaji ketegangan antara mayoritas Hindu India dan minoritas Muslim. Film itu juga mengeksplorasi politik Modi dalam kaitannya dengan ketegangan tersebut.
"Film dokumenter itu diteliti secara ketat sesuai dengan standar editorial tertinggi," kata BBC.
Kantor berita Inggris itu mengaku telah mendekati "berbagai suara, saksi dan ahli, hingga menampilkan berbagai pendapat termasuk tanggapan dari orang-orang di Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata Modi.
Baca juga: India Blokir Film tentang PM Modi, Sorot Kerusuhan Gujarat 2002
REUTERS