Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Idi Amin, Presiden Uganda Paling Brutal yang Membantai Warganya Sendiri

Personel militer Republik Demokratik Kongo (FARDC) berpatroli melawan Pasukan Demokratik Sekutu (ADF) dan pemberontak Tentara Nasional untuk Pembebasan Uganda (NALU) di dekat Beni di provinsi North-Kivu, 31 Desember 2013. REUTERS/Kenny Katombe/File Foto
Personel militer Republik Demokratik Kongo (FARDC) berpatroli melawan Pasukan Demokratik Sekutu (ADF) dan pemberontak Tentara Nasional untuk Pembebasan Uganda (NALU) di dekat Beni di provinsi North-Kivu, 31 Desember 2013. REUTERS/Kenny Katombe/File Foto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Idi Amin, dikenal sebagai “Penjagal Uganda”. Dalam laman history, Amin adalah diktator pasca kemerdekaan Afrika yang paling terkenal karena memerintah dengan brutal. Amin menggulingkan pemerintah terpilih Milton Obote dan menyatakan dirinya sebagai presiden Uganda. Amin berkuasa selama 8 tahun. Di masa berkuasa, dikabarkan sekira 300 ribu warga sipil dibantai. 

Setelah lebih dari 70 tahun dibawah kekuasaan Inggris, Uganda memperoleh kemerdekaannya pada 9 Oktober 1962, dan Milton Obote menjadi perdana menteri pertama bangsa itu. Pada tahun 1964, Obote telah menjalin aliansi dengan Amin, yang membantu memperluas ukuran dan kekuatan Angkatan Darat Uganda. 

Kisah Kekejaman Idi Amin

Baca : ISIS Ledakkan Bom di Gereja Kongo, Mayat Anak-anak Tergeletak di Tanah

Namun, Amin melakukan serangan kudeta pada 25 Januari 1971, merebut kendali pemerintah dan memaksa Obote ke pengasingan. Begitu berkuasa, Amin memulai eksekusi massal terhadap Acholi dan Lango, suku Kristen yang setia pada Obote dan karenanya dianggap sebagai ancaman. 

Amin juga mulai meneror masyarakat melalui berbagai pasukan keamanan internal yang tujuan utamanya, untuk menghilangkan mereka yang menentang rezimnya. Pada tahun 1972, Amin mengusir orang-orang Asia di Uganda, yang berjumlah 50 ribu dan 70 ribu yang mengakibatkan keruntuhan ekonomi karena manufaktur, pertanian, dan perdagangan terhenti tanpa sumber daya yang memadai. 

Ketika Front Populer untuk Pembebasan Palestina membajak penerbangan Air France dari Israel ke Paris pada 1976, Idi Amin menyambut para teroris dan memberi mereka pasukan dan senjata, yang kemudian dipermalukan saat komando Israel menyelamatkan para sandera dalam serangan mendadak di bandara Entebbe. Ironisnya, Amin memerintahkan eksekusi beberapa personel bandara, ratusan warga Kenya yang diyakini bersekongkol dengan Israel. 

Sepanjang pemerintahannya yang menindas, Amin diperkirakan bertanggung jawab atas kematian sekitar 300 ribu lebih warga sipil.

Legenda populer mengklaim bahwa Amin terlibat dalam ritual darah dan kanibalisme. Sumber yang lebih otoritatif menunjukkan, dia menderita hipomania, suatu bentuk depresi manik yang ditandai dengan perilaku irasional dan ledakan emosi.

Saat paranoidnya semakin parah, Amin mengimpor pasukan dari Sudan dan Zaire. Akhirnya, kurang dari 25% Angkatan Darat adalah orang Uganda. 

Dukungan untuk rezim otoriter tersendat saat kisah kekejaman Amin sampai ke pers internasional. Perekonomian Uganda menderita dengan inflasi melampaui 1.000 persen, menurut laman thought.co. Setelah pemberontakan Uganda terjadi, dimana memang bertujuan menyerang Amin. Namun, sebaliknya, Amin melarikan diri ke Libya, sebelum akhirnya pindah ke Arab Saudi dan meninggal tanpa pernah diadili karena pelanggaran berat hak asasi manusianya. 

BALQIS PRIMASARI 

Baca :  Daftar Pemimpin Diktaror Kejam dalam Sejarah Moderen Bangsa-bangsa

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Iran Pamerkan Rudal Balistik Hipersonik Fattah, Bisa Tembus Iron Dome Israel?

19 jam lalu

Rudal balistik hipersonik baru yang disebut
Iran Pamerkan Rudal Balistik Hipersonik Fattah, Bisa Tembus Iron Dome Israel?

Iran memamerkan rudal balistik hipersonik pertamanya, yang diklaim bisa menempuh jarak 1.400 km dan mampu melewati anti-balistik canggih


Israel Tolak Gagasan Program Nuklir Sipil Arab Saudi

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz. REUTERS
Israel Tolak Gagasan Program Nuklir Sipil Arab Saudi

Program nuklir sipil merupakan salah satu syarat Arab Saudi untuk kesepakatan normalisasi dengan Israel.


Tiga Prajuritnya Tewas, Israel Minta Mesir Membantu Penyelidikan Penuh

2 hari lalu

Seorang tentara bereaksi di dekat lokasi insiden keamanan yang dilaporkan di dekat perbatasan selatan Israel dengan Mesir, Israel, 3 Juni 2023. REUTERS/Amir Cohen
Tiga Prajuritnya Tewas, Israel Minta Mesir Membantu Penyelidikan Penuh

PM Israel Benjamin Netanyahu menyebut pembunuhan tiga tentara oleh seorang anggota dinas keamanan Mesir sebagai serangan teroris.


PBB Gagal Capai Target Bantuan untuk Pengungsi Palestina yang Kelaparan

3 hari lalu

Najah Nabhan, ibu dari lima saudara kandung Palestina yang cacat, yang diperintahkan oleh tentara Israel untuk meninggalkan apartemen mereka sebelum bangunan tempat tinggal mereka dibom oleh Israel dalam pertempuran Israel-Gaza baru-baru ini, duduk di tengah puing-puing bangunan di utara Jalur Gaza 15 Mei 2023. REUTERS/Mohammed Salem
PBB Gagal Capai Target Bantuan untuk Pengungsi Palestina yang Kelaparan

Negara-negara donor tak berminat mengirim bantuan untuk pengungsi Palestina. Lembaga PBB hanya mendapat sepertiga dari yang dibutuhkan.


Israel Tidak Tahu Menahu Pembicaraan Arab Saudi-AS Soal Kesepakatan Normalisasi

7 hari lalu

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menunggu dimulainya pertemuan penasihat keamanan nasional di markas NATO di Brussels, Belgia 7 Oktober 2021. [Virginia Mayo/Pool via REUTERS]
Israel Tidak Tahu Menahu Pembicaraan Arab Saudi-AS Soal Kesepakatan Normalisasi

Arab Saudi merestui UEA untuk memulihkan hubungan dengan Israel, tetapi tidak mengikutinya karena tujuan kenegaraan Palestina menjadi prioritas.


Di Belakang 3 Periode Presiden Turki Erdogan Ada Emine Erdogan, Ini Profilnya

7 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan, didampingi oleh istrinya Emine Erdogan, menyapa para pendukungnya di markas Partai AK di Ankara, Turki 15 Mei 2023. REUTERS/Umit Bektas
Di Belakang 3 Periode Presiden Turki Erdogan Ada Emine Erdogan, Ini Profilnya

Emine Erdogan, sebagai istri dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, telah menjadi sosok yang luar biasa dalam perjalanan politik Turki.


Uganda Mengesahkan Aturan Larangan Pencurian Organ Manusia

7 hari lalu

Presiden Uganda  Yoweri Museveni. REUTERS/Abubaker Lubowa
Uganda Mengesahkan Aturan Larangan Pencurian Organ Manusia

Presiden Uganda Yoweri Museveni telah menyetujui undang-undang untuk menghentikan pencurian organ dan jaringan manusia


Uganda Sahkan Undang-undang anti-LGBT Terberat, Pelaku Terancam Hukuman Mati

8 hari lalu

Presiden Uganda  Yoweri Museveni. REUTERS/Abubaker Lubowa
Uganda Sahkan Undang-undang anti-LGBT Terberat, Pelaku Terancam Hukuman Mati

Presiden Uganda Yoweri Museveni menandatangani undang-undang anti-LGBT terberat di dunia, dengan hukuman mati untuk homoseksualitas


ETUC Serukan Boikot pada Produk yang Diproduksi di Wilayah Pendudukan Israel

8 hari lalu

Grafiti untuk memboikot Israel di Bethlehem, di Tepi Barat yang diduduki Israel 3 November 2018. REUTERS/Stephen Farrell
ETUC Serukan Boikot pada Produk yang Diproduksi di Wilayah Pendudukan Israel

ETUC pada 26 Mei 2023 memutuskan untuk memboikot produk-produk yang dibuat di wilayah-wilayah pendudukan illegal oleh Israel di teritorial Palestina


Klaim Tak Ada Warga Israel Usia di Bawah 50 Tahun Meninggal karena Covid-19 Dipertanyakan

8 hari lalu

Seorang wanita menerima dosis ketiga vaksin Covid-19 di Ramat HaSharon, Israel, 30 Juli 2021. Israel mulai memberikan suntikan ketiga vaksin virus Corona atau dosis penguat (booster) bagi warga berusia 60 tahun ke atas atau lansia. Xinhua/JINI
Klaim Tak Ada Warga Israel Usia di Bawah 50 Tahun Meninggal karena Covid-19 Dipertanyakan

Kementerian Kesehatan Israel dicecar terkait data kematian akibat Covid-19 di kalangan anak muda dan kaitannya dengan serangan jantung.