Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pembakaran Al Quran Pernah Terjadi di 4 Negara Ini

image-gnews
Seorang pengunjuk rasa memegang spanduk di depan Konsulat Jenderal Swedia setelah Rasmus Paludan, pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Garis Keras, membakar salinan Alquran di dekat Kedutaan Besar Turki di Stockholm, di Istanbul, Turki, 22 Januari 2023  .REUTERS/Umit Bektas
Seorang pengunjuk rasa memegang spanduk di depan Konsulat Jenderal Swedia setelah Rasmus Paludan, pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Garis Keras, membakar salinan Alquran di dekat Kedutaan Besar Turki di Stockholm, di Istanbul, Turki, 22 Januari 2023 .REUTERS/Umit Bektas
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPada akhir Januari 2023, publik dihebohkan dengan berita pembakaran Al Quran. Pasalnya, aksi seperti ini telah menodai toleransi antar umat beragama di seluruh dunia dan termasuk tindakan penistaan terhadap agama Islam. Akibatnya, wajar saja aksi tersebut banyak mendapatkan kecaman dari sebagian besar orang di dunia. 

Lantas, negara mana sajakah yang pernah melakukan aksi keji tersebut terhadap suatu agama?

1. Amerika Serikat

Pada 11 September 2010, beberapa orang Amerika Serikat yang sesat merencanakan untuk membakar Al Quran. Kitab tersebut menjadi satu-satunya kitab di seluruh warisan umat manusia yang mengklaim sebagai firman Tuhan. Tindakan keji seperti ini adalah ide dari Terry Jones, seorang Pendeta Kristen asal Florida yang dilakukan oleh dua pendeta lainnya, Bob Old dan Danny Allen. Namun, melansir aljazeera.com, atas adanya kritik dari Barack Obama, Terry Jones tidak melakukan aksinya. Sayangnya, Old dana Allen tetap melancarkan aksinya itu.

Tindakan ini bukan hanya sikap pembangkangan simbolis, melainkan tindakan kekerasan yang mengerikan terhadap kepercayaan dan simbol suci dari seperempat umat manusia. Tindakan tersebut pun menghanguskan hati umat Islam di seluruh dunia. Rasa sakit yang membakar kitab suci umat Islam tidak akan pernah terlupakan di hati pengikut ajaran Nabi Muhammad, sebagaimana dikutip dalam Washington University Global Studies Law Review.

Baca: AS Sebut Pembakaran Al Quran di Swedia: Keji dan Menjijikkan

2. Denmark

Seorang pria Denmark berusia 42 tahun didakwa dengan penistaan agama di Denmark setelah mengunggah video berdurasi 4 menit 15 detik di Facebook tentang dirinya yang membakar Al Quran. Keputusan pemerintahan Denmark tersebut pun tidak terduga lantaran negara tersebut sebagian besar sekuler dan mendukung kebebasan berbicara. Namun menurut The Local, Denmark memang negara penuh kebebasan, tetapi tidak untuk Islam.

Melansir moroccoworldnews, awalnya, pria tersebut didakwa karena melakukan ujaran kebencian, tetapi sidang selanjutnya menyatakan bahwa ia didakwa akibat penodaan agama. Ditambah pula dengan ketegangan agama dan sensitivitas kebebasan berbicara di komunitas Muslim Denmark telah meningkat sejak surat kabar Denmark Jyllands-Posten merilis 12 kartun Nabi Muhammad pada 2006.

3. Norwegia

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebuah video yang diunggah melalui Facebook beredar luas ke publik lantaran memperlihatkan aksi Thorsen dan aktivis lainnya membakar Al Quran. Segelintir aktivis tersebut pertama kali pergi ke Mortensrud, pinggiran kota Oslo yang memiliki komunitas Muslim relatif besar. Namun, sesampainya di sana, mereka meletakkan Al Quran yang terbakar di tengah perempatan kecil. 

Mengutip voanews, awalnya, mereka berhasil mendorong mundur warga sekitar yang berusaha memadamkan api. Lalu, kerumunan warga dengan penuh emosi berkumpul dan bersama-sama memadamkan api tersebut. Dinas intelijen domestik Norwegia pun menggambarkan serangan itu sebagai tindakan terorisme Islam.

4. Swedia

Baru saja terjadi, tepatnya pada 21 Januari 2023, pemimpin politik Denmark-Swedia, Rasmus Paludan yang juga Kepala Partai Politik Sayap Kanan Denmark, Starm Kurs membakar Al Quran. Awalnya, Paludan melakukan demonstrasi di depan Kedutaan Besar Turki. Setelah menyampaikan gagasannya selama kurang lebih satu jam, Paludan membakar Al Quran dengan korek api. Selain membakar, ia juga menyampaikan sikap meremehkan Islam dan migrasi ke Swedia. Bahkan, ia pun mengklaim aksinya itu sebagai bentuk kebebasan berekspresi. Jika ada yang tidak terima dengan aksi tersebut, sebaiknya segera keluar dari Swedia.

Tindakan pembakaran Al Quran oleh Rasmus Paludan ini dikecam oleh otoritas Turki di Twitter. Juru bicara Presiden Turki, Ibrahim Kalim menggambarkan kejadian tersebut sebagai tindakan keji terhadap kemanusiaan. 

RACHEL FARAHDIBA R

Baca juga: 5 Kali Rasmus Paludan Lakukan Pembakaran Alquran di Swedia, terakhir di Luar Kedutaan Turki Stockholm

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Setahun Lebih di Luar Angkasa, Astronot AS dan Dua Kosmonaut Rusia Mendarat di Kazakhstan

7 jam lalu

Pesawat luar angkasa Soyuz MS-24 yang membawa awak yang terdiri dari astronot NASA Loral O'Hara, kosmonaut Roscosmos Oleg Kononenko, dan Nikolai Chub meluncur ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dari landasan peluncuran di Kosmodrom Baikonur, Kazakhstan 15 September 2023. REUTERS /Maxim Shemetov
Setahun Lebih di Luar Angkasa, Astronot AS dan Dua Kosmonaut Rusia Mendarat di Kazakhstan

Seorang astronot AS dan dua kosmonaut Rusia mendarat di Kazakhstan setelah menghabiskan setahun lebih di luar angkasa.


Korea Utara Usir Travis King, Tentara AS yang Masuk Secara Ilegal

10 jam lalu

Foto Prajurit Angkatan Darat A.S. Travis King yang dilaporkan ditangkap setelah memasuki wilayah Korea Utara dari perbatasan Korea Selatan di Desa Panmunjon, Selasa, 18 Juli 2023. Prajurit yang seharusnya dipulangkan ke AS untuk menjalani hukuman indisipliner, tiba-tiba kabur dari bandara dan bergabung dengan  rombongan turis menuju kawasan wisata perbatasan. REUTERS
Korea Utara Usir Travis King, Tentara AS yang Masuk Secara Ilegal

Korea Utara mengusir tentara Amerika Serikat Travis King yang masuk tanpa izin ke negara itu


Ancaman Shutdown Semakin Dekat, Senat dan DPR AS Berduel soal Pendanaan

14 jam lalu

Gedung Kapitol difoto melalui pagar berantai di Washington, Amerika Serikat, Senin (30/9). Sekitar satu juta pegawai pemerintahan AS membuat rencana darurat pada hari Senin jika terjadi 'shutdown' atau penutupan pada tengah malam, dengan serikat pekerja mereka menuntut Kongress untuk segera membuat kesepakatan. REUTERS/Kevin Lamarque
Ancaman Shutdown Semakin Dekat, Senat dan DPR AS Berduel soal Pendanaan

Dengan ancaman shutdown pemerintahan semakin dekat, Senat dan DPR AS berduel soal mekanisme pendanaan.


Donald Trump Divonis Bersalah atas Keterangan Palsu, Izin Bisnis Dicabut

16 jam lalu

Potret Mantan Presiden AS Donald Trump yang dirilis oleh Kantor Sheriff Fulton County, Atlanta, Georgia, AS, 24 Agustus 2023. Donald Trump ditangkap di Penjara Fulton County, Georgia usai menyerahkan diri ke Fulton County. Kantor Sheriff Fulton County/Handout via REUTERS
Donald Trump Divonis Bersalah atas Keterangan Palsu, Izin Bisnis Dicabut

Donald Trump dinyatakan bersalah atas penipuan setelah berulang kali memberikan laporan keuangan palsu selama kurang lebih satu dekade.


Dituding Terlibat Pembunuhan Tokoh Sikh, Menlu India: Kami Terbuka untuk Tinjau Bukti Kanada

18 jam lalu

Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar. REUTERS/Adnan Abidi
Dituding Terlibat Pembunuhan Tokoh Sikh, Menlu India: Kami Terbuka untuk Tinjau Bukti Kanada

Menlu India Subrahmanyam Jaishankar mengatakan pihaknya bersedia untuk memeriksa bukti yang diajukan oleh Kanada soal pembunuhan tokoh Sikh


AS Larang Impor dari 3 Perusahaan Cina, Pekerjakan Muslim Uighur Secara Paksa

18 jam lalu

Sejumlah massa dari Aliansi Mahasiswa Islam (AMI) menggelar unjuk rasa di depan Kedutaan Besar China, Jakarta, Jumat, 3 Februari 2023. Dalam aksi tersebut mereka menuntut agar Pemerintah China bertanggungjawab atas segala bentuk tindakan kekerasan dan pelanggaran HAM terhadap kelompok muslim Uighur khususnya tragedi di Ghujla 5 Febuari 1997. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
AS Larang Impor dari 3 Perusahaan Cina, Pekerjakan Muslim Uighur Secara Paksa

Amerika Serikat membatasi impor dari tiga perusahaan Cina karena mempekerjakan minoritas Muslim Uighur dengan cara kerja paksa


AS Sebut Iran Perlu Ambil Langkah soal Nuklir untuk Buka Dialog

20 jam lalu

Insiden ledakan dan kebakaran di fasilitas militer, nuklir, dan industri Iran dalam beberapa tahun terakhir. Twitter
AS Sebut Iran Perlu Ambil Langkah soal Nuklir untuk Buka Dialog

Amerika Serikat mengatakan Iran harus mengambil langkah-langkah "de-eskalasi" pada program nuklirnya jika ingin memberikan ruang bagi diplomasi.


Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Bangga Anaknya Pukuli Pembakar Al Quran

1 hari lalu

Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov. REUTERS/Christopher Pike
Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Bangga Anaknya Pukuli Pembakar Al Quran

Ramzan Kadyrov, pemimpin Chechnya, mengunggah video anaknya sedang memukuli pembakar Al Quran.


Pertama dalam Tiga Dekade, Delegasi Arab Saudi Kunjungi Tepi Barat Palestina

1 hari lalu

Nayef al-Sudairi. REUTERS/Mohammed Torokman
Pertama dalam Tiga Dekade, Delegasi Arab Saudi Kunjungi Tepi Barat Palestina

Pemerintah Arab Saudi, untuk pertama kali dalam tiga dekade terakhir, mengirim delegasinya ke wilayah Tepi Barat Palestina yang diduduki Israel.


Bank Sentral AS Federal Reserve Diam-diam PHK Ratusan Karyawan

1 hari lalu

Jerome Powell. REUTERS/Joshua Roberts
Bank Sentral AS Federal Reserve Diam-diam PHK Ratusan Karyawan

Federal Reserve melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap ratusan karyawannya secara diam-diam.