TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dikabarkan memecat wakil menteri akibat tersandung kasus korupsi. Dilansir dari Reuters, pejabat yang dipecat adalah Wakil Menteri Infrastruktur Ukraina, Vasyl Lozynsky.
Baca: Perdana Menteri Polandia Mantap Ingin Kirim Tank Leopard 2 ke Ukraina
Pemecatan dilakukan terjadi setelah badan antikorupsi Ukraina dan kantor kejaksaan antikorupsi menemukan penggelapan dana anggaran yang dilakukan oleh kelompok kriminal terorganisir. Biro Anti-Korupsi Nasional Ukraina, mengatakan bahwa Lozynsky adalah bagian dari kelompok kriminal itu.
Ia telah ditahan saat tertangkap tangan menerima suap US$ 400.000 atau setara Rp 5,9 miliar untuk membantu kontrak pembelian peralatan dan mesin. Penyelidik masih mengidentifikasi orang lain mungkin terlibat dalam organisasi tersebut.
Kontrak tersebut terkait dengan pemulihan fasilitas infrastruktur penting dan penyediaan penerangan, pemanas, dan air selama musim dingin, menurut kantor kejaksaan antikorupsi dalam sebuah pernyataan. Selama beberapa bulan terakhir, Rusia menyerang fasilitas infrastruktur Ukraina sehingga menyebabkan kesengsaraan di kalangan warga sipil.
Selain wakil menteri infrastruktur, nama lain yang menjadi sorotan di dalam negeri adalah Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov. Ia disebut terlibat dalam pengadaan makanan dan katering pertahanan senilai 326 juta poundsterling. Namun Reznikov tidak secara pribadi menandatangani kontrak tersebut. Reznikov telah membantah tuduhan itu dan menyebutnya sebagai kampanye kotor yang merusak kepercayaan pada kementerian pertahanan dan reputasinya di antara mitra internasional.
Dalam pernyataannya Zelensky kembali menegaskan akan mengambil tindakan tegas terhadap korupsi di negaranya. Ia menekankan bahwa meski sedang berperang melawan Rusia, tak mengurangi pemberantasan korupsi di Ukraina.
Korupsi menjangkiti Ukraina jauh sebelum Rusia melancarkan invasi besar-besaran pada akhir Februari. Sementara memerangi agresi Rusia telah menjadi fokus utama pemerintahan Zelensky, korupsi tetap menjadi prioritas terutama karena senjata dan bantuan senilai ratusan juta dolar membanjiri negara itu. Harga untuk upaya rekonstruksi diperkirakan mencapai miliaran dolar.
Zelensky, yang berkuasa sejak 2019 dengan janji memberantas korupsi, mengakui dalam pidatonya pada hari Minggu malam bahwa fokus utama pemerintah adalah pada pertahanan, kebijakan luar negeri, dan perang.
“Tapi ini tidak berarti bahwa saya tidak melihat atau mendengar apa yang dikatakan di masyarakat pada tingkat yang berbeda,” katanya. Ia mengutip masalah pengadaan energi dan militer, dan mengatakan pemerintahnya akan mengambil langkah-langkah kuat yang diperlukan.
Tuan Zelensky mengatakan dia berharap pemecatan wakil menteri pada hari Minggu akan mengirimkan sinyal kepada semua orang yang tindakan atau perilakunya melanggar prinsip keadilan. “Saya ingin ini menjadi jelas, tidak akan ada kembali ke masa lalu,” kata Zelensky.
Pada hari Senin, Zelensky mengumumkan dalam pidato malamnya bahwa pejabat pemerintah sekarang akan dilarang bepergian ke luar negeri untuk liburan atau tujuan non-pemerintah lainnya. Prosedur lintas batas bagi pejabat akan diterapkan dalam beberapa hari mendatang.
Simak: Panas Hubungan Moskow - Baltik: Estonia dan Latvia Usir Dubes Rusia
REUTERS | POLITICO