TEMPO.CO, Jakarta - Estonia dan Latvia telah meminta Duta Besar Rusia untuk negara masing-masing segera angkat kaki. Tensi diplomatik meningkat antara Baltik dan Rusia, setelah Moskow menyebut pihaknya akan menurunkan hubungan dengan Estonia.
Baca juga: Parlemen Estonia Menyatakan Rusia sebagai Rezim Teroris
Baca Juga:
Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan telah memberi tahu utusan Estonia bahwa dia harus pergi bulan depan. Kedua negara akan diwakili di ibu kota masing-masing oleh kuasa usaha sementara, alih-alih duta besar.
Menteri Luar Negeri Urmas Reinsalu mengatakan, Estonia menanggapi dengan menyuruh utusan Rusia untuk pergi pada 7 Februari 2023.
"Kami akan terus mendukung Ukraina karena Rusia sedang merencanakan serangan besar-besaran, dan kami meminta negara-negara lain yang berpikiran sama untuk meningkatkan bantuan mereka ke Ukraina," kata Reinsalu dalam sebuah pernyataan Senin, 23 Januari 2023.
Estonia, Latvia, dan tetangga Baltik mereka, Lithuania, termasuk di antara sekelompok sekutu NATO yang mendesak Jerman untuk menyediakan tank tempur Leopard untuk mendorong Ukraina dalam melawan invasi Rusia.
Selain anggota aliansi militer Barat, negara-negara Baltik itu juga merupakan bagian dari Uni Eropa. Ketiga negara Baltik bergabung dengan beberapa sekutu Barat lainnya minggu lalu dalam mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina.
Menurut tweet Menteri Luar Negeri Edgars Rinkevics, Latvia, dalam solidaritas dengan Estonia, mengatakan kepada utusannya di Moskow untuk pergi pada 27 Februari 2023.
Kedua negara mengatakan mereka menurunkan hubungan diplomatik mereka dengan Rusia ke tingkat charge d'affairs - diplomat bawahan yang menggantikan duta besar atau menteri yang tidak hadir.
Lituania mengusir utusan Rusia pada April lalu dan menurunkan perwakilan diplomatik, setelah Ukraina menuduh pasukan Rusia membunuh warga sipil di kota Bucha.
Moskow mengatakan langkah Senin itu sebagai tanggapan atas keputusan Estonia untuk mengurangi ukuran kedutaan Rusia di Tallinn.
"Dalam beberapa tahun terakhir, kepemimpinan Estonia dengan sengaja menghancurkan seluruh hubungan dengan Rusia. Total Russophobia, penanaman permusuhan terhadap negara kami telah diangkat oleh Tallinn ke peringkat kebijakan negara," katanya.
Mengomentari penurunan hubungan ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan Estonia sudah sepantasnya mendapat tanggapan itu dari Rusia.
Estonia mengatakan kepada Rusia pada 11 Januari untuk mengurangi jumlah diplomat di kedutaan besarnya di Tallinn menjadi delapan, setara dengan jumlah diplomat Estonia di Moskow.
Baca juga: Prancis dan Jerman Berjanji Terus Dukung Ukraina Melawan Rusia
REUTERS