TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 52 kecelakaan lalu lintas fatal yang mengakibatkan 58 kematian terjadi dalam masa perayaan Tahun Baru Imlek di Malaysia.
Wakil Direktur Investigasi Lalu Lintas Bukit Aman, Nasri Omar, mengatakan 58 kematian melibatkan pengendara sepeda motor dan pembonceng, pengemudi mobil dan penumpang (14), pengemudi truk dan penumpang (tiga), pejalan kaki (dua), dan seorang pengemudi jip.
“Sebanyak 33 orang luka berat sementara 250 lainnya lolos dengan luka ringan,” katanya dalam keterangan pers seperti dikutip Free Malaysia Today, Senin, 23 Januari 2023.
Kecelakaan terakhir terjadi Minggu malam, 22 Januari 2023, yang menyebabkan enam orang tewas termasuk dua bocah laki-laki berusia 11 tahun di jalan menuju Kahang, Johor Bahru.
Keenam korban tewas berada di dalam mlobil Perodua Myvi yang sedang dalam perjalanan dari Kluang ke Kahang saat bertabrakan dengan Honda Stream dari arah berlawanan.
Lima orang lainnya terluka, termasuk dua di Perodua dan pengemudi serta dua penumpang di Honda, demikian dilaporkan kantor berita Bernama.
Tingginya pelanggaran lalu lintas terlihat dari banyaknya tilang diberikan selama empat hari Operasi Selamat. Tercatat sebanyak 7.180 kecelakaan yang melibatkan 9.198 kendaraan, dengan 9.653 surat tilang dikeluarkan yang melibatkan enam pelanggaran besar. Operasi Selamat dilakukan Kepolisian Malaysia untuk menertibkan pengguna lalu lintas.
Dari surat tilang tersebut, 3.250 dikeluarkan karena melanggar lampu merah, mengemudi melebihi batas kecepatan (2.785) dan menggunakan ponsel saat mengemudi (1.316). Selain itu, ada 1.183 surat tilang karena menerobos antrean, menyalip di jalur ganda (692) dan menggunakan jalur darurat (427), katanya.