Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

100.000 Orang Israel Turun ke Jalan, Protes Pemerintahan Baru PM Netanyahu

Reporter

image-gnews
Warga mengikuti demo memperotes Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di alun-alun utama Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2023. Popularitas Netanyahu sendiri saat ini masih rendah, terutama karena ia naik takhta ketika masih terjerat sejumlah kasus korupsi. REUTERS/ Amir Cohen
Warga mengikuti demo memperotes Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di alun-alun utama Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2023. Popularitas Netanyahu sendiri saat ini masih rendah, terutama karena ia naik takhta ketika masih terjerat sejumlah kasus korupsi. REUTERS/ Amir Cohen
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan ribu warga Israel berkumpul di Tel Aviv untuk memprotes rencana pemerintah baru Perdana Menteri Benjamin Netanyahu merombak sistem peradilan dan melemahkan Mahkamah Agung. Tindakan itu, menurut para pengunjuk rasa, membahayakan fondasi demokrasi negara tersebut. Media Israel, mengutip polisi, mengatakan lebih dari 100.000 orang bergabung dalam protes hari Sabtu.

Baca: Jake Sullivan Temui Netanyahu Bahas Normalisasi Hubungan dengan Saudi

Unjuk rasa itu menyusul demonstrasi lain pekan lalu yang juga menarik puluhan ribu orang yang memberi tantangan terhadap pemerintahan Netanyahu di awal jabatannya. Pemerintahan Netanyahu adalah pemerintahan ultranasionalis dan ultraortodoks, sayap paling kanan dalam sejarah Israel. 

Perubahan yudisialnya, menurut Netanyahu, diperlukan untuk mengekang jangkauan hakim aktivis yang berlebihan. Namun rencana tersebut telah menarik tentangan keras dari berbagai kelompok, termasuk pengacara, dan menimbulkan kekhawatiran di antara para pelaku bisnis.

Mereka yang menentang perubahan khawatir aturan yang baru akan mengancam keseimbangan demokrasi. “Mereka ingin menghancurkan demokrasi,” kata kepala Asosiasi Pengacara Israel, Avi Chimi. “Mereka ingin menghancurkan otoritas yudisial, tidak ada negara demokrasi tanpa otoritas yudisial.”

Netanyahu telah menolak protes yang berlangsung hingga pekan ketiga ini. Ia sendirisedang menjalani serangkaian kasus korupsi dan berjanji tetap melanjutkan perubahan.

Para pengunjuk rasa membawa bendera dan spanduk Israel bertuliskan "Anak-anak Kami Tidak Akan Hidup dalam Kediktatoran." Mereka mengatakan masa depan demokrasi Israel dipertaruhkan jika pemerintah berhasil mendorong rencana tersebut. Netanyahu ingin kontrol politik atas penunjukan hakim diperketat dan membatasi kekuasaan Mahkamah Agung untuk membatalkan keputusan pemerintah atau undang-undang Knesset.

Selain mengancam independensi hakim dan melemahkan pengawasan pemerintah dan parlemen, mereka mengatakan rencana itu akan merusak hak-hak minoritas dan membuka pintu lebih banyak korupsi. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Semua generasi prihatin. Ini bukan lelucon,” kata Lior Student, seorang pengunjuk rasa. “Ini adalah redefinisi demokrasi yang lengkap.”

“Ini adalah protes untuk membela negara,” kata pemimpin oposisi dan mantan Perdana Menteri Yair Lapid, yang bergabung dalam protes tersebut. “Orang-orang datang ke sini hari ini untuk melindungi demokrasi mereka.” Protes lainnya terjadi di kota-kota Yerusalem, Haifa dan Bersyeba.

Unjuk rasa itu terjadi beberapa hari setelah Mahkamah Agung memerintahkan Netanyahu untuk memecat Menteri Dalam Negeri Aryeh Deri, atas tuduhan pajak baru-baru ini. Pemerintahan baru, yang dilantik bulan ini, adalah aliansi antara partai Likud Netanyahu dan sejumlah kecil partai agama dan nasionalis sayap kanan. Mereka mengatakan memiliki mandat untuk perubahan besar.

Politisi Likud telah lama menuduh Mahkamah Agung didominasi oleh hakim sayap kiri. Para hakim ini dinilai melanggar batas wilayah di luar kewenangan mereka karena alasan politik.

Sebuah survei yang dirilis oleh Institut Demokrasi Israel pekan lalu menunjukkan kepercayaan di Mahkamah Agung jauh lebih tinggi di antara sayap kiri Israel daripada sayap kanan. Tidak ada dukungan menyeluruh untuk melemahkan kekuatan pengadilan.

Simak: Israel Bebaskan Tahanan Palestina setelah Dipenjara 40 Tahun

AL JAZEERA 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

42 menit lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan


Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

2 jam lalu

Bayi perempuan Palestina, berhasil diselamatkan dari rahim ibunya Sabreen Al-Sheikh yang terbunuh dalam serangan Israel bersama suaminya Shokri dan putrinya Malak, terbaring di inkubator di rumah sakit Al-Emirati di Rafah di Jalur Gaza selatan 21 April 2024. Bayi tersebut ditempatkan di inkubator di rumah sakit Rafah bersama bayi lainnya. REUTERS/Mohammed Salem
Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.


Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

3 jam lalu

Mahasiswa pro-Palestina mengambil bagian dalam protes mendukung Palestina di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza, di Universitas Columbia di New York City, AS, 12 Oktober 2023. REUTERS/Jeenah Moon
Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina


Temuan Kuburan Massal, Bisakah Menjadi Bukti Kejahatan Perang Israel?

3 jam lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Temuan Kuburan Massal, Bisakah Menjadi Bukti Kejahatan Perang Israel?

Penemuan kuburan massal di dua rumah sakit di Gaza telah memicu seruan kepala HAM PBB dan pihak lainnya untuk penyelidikan internasional.


Mendapat Respons Keras dari Otoritas, Protes Pro-Palestina di Kampus AS Justru Meluas

8 jam lalu

Para pengunjuk rasa berada di sebuah perkemahan tempat para mahasiswa melakukan protes untuk mendukung warga Palestina, selama konflik antara Israel dan Hamas, di kampus Universitas Northwestern di Evanston, Illinois, AS, 25 April 2024. REUTERS/Nate Swanson
Mendapat Respons Keras dari Otoritas, Protes Pro-Palestina di Kampus AS Justru Meluas

Bentrokan baru antara polisi dan mahasiswa pro-Palestina yang menentang perang Israel di Gaza pecah pada Kamis, 25 April 2024.


Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

9 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.


Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

21 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza


Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

22 jam lalu

Direktur Cyber Intelligence PT Spentera, Royke Tobing (paling kiri), saat diskusi bertajuk Ancaman Operasi Intelijen Siber Atas Indonesia, di Jakarta,  Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

Mayoritas penyedia layanan software dan infrastruktur teknologi dipastikan memiliki afiliasi ke Israel.


Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

23 jam lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.


Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

1 hari lalu

Seorang pria memegang spanduk saat dia melakukan protes di luar Universitas New York, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.