TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat mengirim persediaan amunisi yang disimpan di Israel ke Ukraina. Bantuan ini menurut New York Times pada Rabu 18 Januari 2023, untuk digunakan dalam perang melawan Rusia.
Baca juga: Top 3 Dunia: Rusia Mengancam Hancurkan Tank Inggris untuk Ukraina
Laporan NYT mengatakan keputusan itu dibuat tahun lalu ketika sekutu Washington di Timur Tengah berada di bawah perdana menteri Yair Lapid. Amunisi AS yang dipindahkan dari Israel ke Ukraina berjumlah sekitar 300.000 peluru artileri 155 milimeter, jenis yang digunakan Kyiv dengan kecepatan tinggi.
Seorang pejabat Israel mengkonfirmasi laporan tersebut kepada Reuters. Ia mengatakan bahwa Perdana Menteri Yair Lapid saat itu menyetujui transfer tersebut.
Walau persediaan semacam itu berada di bawah kendali Israel, “Amerika tidak memerlukan izin kami untuk memindahkannya. Ini adalah milik Amerika,” David Ivry, mantan direktur jenderal Kementerian Pertahanan Israel dan mantan jenderal angkatan udara, mengatakan kepada Reuters.
Meskipun mengutuk invasi Rusia ke Ukraina, Israel membatasi bantuannya ke Kyiv hanya untuk bantuan kemanusiaan dan alat pelindung, dan menolak memberikan pasokan senjata langsung.
Israel ingin mempertahankan koordinasi dengan Rusia, yang didirikan pada 2015, untuk serangan militer mereka terhadap sasaran yang dicurigai Iran di Suriah. Selain itu, Israel juga mengkhawatirkan keselamatan komunitas Yahudi di Rusia, jika memberi bantuan kepada Ukraina.
Pejabat Israel tidak tahu apakah transfer senjata AS lebih lanjut dari Israel diharapkan terjadi di bawah Perdana Menteri konservatif Benjamin Netanyahu. Bibi, begitu ia karib disapa, mulai menjabat pada 29 Desember lalu. Dan selama masa jabatan sebelumnya, Bibi memiliki hubungan pribadi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Kedutaan Besar AS di Israel tidak segera mengomentari laporan New York Times. Duta Besar Ukraina Yevgen Korniychuk mengatakan kepada Reuters melalui telepon bahwa dia "tidak tahu" apakah laporan itu benar. Kedutaan Rusia menolak berkomentar.
Lapid, yang menjabat pada Juli, sangat vokal bersimpati dengan Ukraina. Namun, seseorang yang akrab dengan pengambilan keputusan Lapid mengecilkan kemungkinan bahwa hal ini mempengaruhi transfer senjata AS, dengan mengatakan: "Saya percaya - dan saya berharap - bahwa setiap perdana menteri Israel akan menyetujuinya."
Selama beberapa dekade, Pentagon telah menyimpan amunisi di Israel untuk digunakan sebagai pasokan darurat bagi negara tersebut di masa perang - atau untuk diserahkan kepada sekutu AS lainnya.
Baca juga: Belanda Berikan Rudal Patriot ke Ukraina, Jerman Belum Putuskan Pengiriman Tank Leopard
REUTERS