TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 1.200 demonstran di Brasil di tahan untuk dimintai keterangan pada Senin, 9 Januari 2023. Sedangkan pada Minggu, 8 Januari, sekitar 300 orang ditahan.
Penahanan tersebut terkait kejadian saat ribuan pendukung Presiden Brasil Jair Bolsonaro pada hari Minggu kemarin menyerbu istana kepresidenan, Mahkamah Agung dan gedung kongres. Kejadian itu disebut sebagai serangan terburuk pada institusi negara sejak Brasil kembali menjadi negara demokrasi pada 1980-an.
Baca juga:Puan Sebut Penundaan Pemilu dan Perpanjangan Jabatan Presiden Tidak Masuk Akal
Seorang pendukung mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro berada di dalam Istana Planalto selama demonstrasi menentang Presiden Luiz Inacio Lula da Silva, di Brasilia, Brasil, 8 Januari 2023. Lula da Silva mengumumkan aparat keamanan federal akan melakukan intervensi hingga 31 Januari 2023 setelah petugas keamanan di Ibu Kota kewalahan dengan invasi tersebut. REUTERS/Adriano Machado
Presiden Brasil yang baru Luiz Inacio Lula da Silva rapat dengan Menteri Pertahanan Brasil dan Panglima Militer untuk membahas kekerasan yang mengingatkan pada kejadian dua tahun lalu yang dilakukan para pendukung mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden bersama sejumlah pemimpin dunia lainnya mengutuk kerusuhan pada Minggu, 8 Januari 2023, dan menyebut penyerbuan itu keterlaluan. Sedangkan mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro, yang sekarang sedang ada di Florida, menegaskan tidak menghasut para pendukungnya. Dia pun mengakui, kerusuhan yang terjadi sudah melanggar batas kewajaran.
Keterangan Gedung Putih menyebut dalam sebuah pembicaraan pertelepon, Presiden Biden mengundang Lula da Silva agar anjang-sana ke Washington pada awal Februari 2023 nanti.
Para sopir truk, yang pro-Bolsonaro dan telah menyebabkan kekacauan di sejumlah jalan tol di Brasil selama berbulan-bulan, menggelar unjuk rasa pada Minggu malam, 8 Januari 2023. Sehari setelahnya, Kepolisian Brasil mencopoti blokade mereka di jalan raya BR 163 yang memotong akses dari negara bagian Mato Grosso dan akses ke negara bagian Parana. Negara bagian Mato Grosso dikenal sebagai penghasil biji-bijian, termasuk gandum.
“Masih ada sejumlah orang yang mencoba memblokade jalan dan akses ke kilang-kilang minyak,” kata Juru bicara Kepresidenan Brasil Paulo Pimenta. BUMN bidang minyak, Petrobas, mengatakan operasional di kilang minyak mereka dan suplai pengisian bahan bakar tidak terpengaruh oleh kejadian ini.
Lebih dari 1.500 pendukung Bolsonaro ditahan di Brasilia karena menyerbu tempat-tempat vital di Ibu Kota pada akhir pekan lalu. Lula da Silva, yang beraliran kiri, berjanji akan membawa orang – orang yang melakukan kekerasan ke meja hijau.
Sumber: Reuters
Baca juga: Pendukung Jair Bolsonaro Menyerang Istana Presiden dan Mahkamah Agung
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.