Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hikayat Brunei Darussalam, 38 Tahun Resmi Jadi Anggota Ke-6 ASEAN

image-gnews
Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah dan Ratu Saleha duduk menyapa warga saat merayakan 50 tahun bertakhta di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, 5 Oktober 2017. Dalam 50 tahun bertakhta, atau biasa disebut 'Golden Jubilee', Sultan Bolkiah kenakan pakaian kebesarannya yang berbahan brokat emas, duduk di kereta kencana berlapis emas dengan didampingi istrinya, Ratu Saleha. REUTERS
Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah dan Ratu Saleha duduk menyapa warga saat merayakan 50 tahun bertakhta di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, 5 Oktober 2017. Dalam 50 tahun bertakhta, atau biasa disebut 'Golden Jubilee', Sultan Bolkiah kenakan pakaian kebesarannya yang berbahan brokat emas, duduk di kereta kencana berlapis emas dengan didampingi istrinya, Ratu Saleha. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 7 Januari 1984, menjadi salah satu hari bersejarah bagi rakyat Brunei Darussalam, bahkan Asia Tenggara. Sebab, tepat 38 tahun yang lalu, Brunei telah resmi bergabung menjadi anggota ke-6 ASEAN

Hikayat Brunei Darussalam

Dilansir dari laman resmi United Nations atau PBB, sejak abad ke-14 hingga ke-16, Brunei Darussalam adalah kedudukan kesultanan yang kuat dengan wilayangnya yang membentang di Sabah, Sarawak, dan Filipina bagian bawah. Dengan demikian, Sultan saat ini merupakan salah satu dinasti tertua yang terus berkuasa di dunia. Menjelang abad ke-19, Kekaisaran Brunei Darussalam telah dihancurkan oleh perang, pembajakan, dan ekspansi kolonial kekuatan Eropa.

Pada 1847, sultan membuat perjanjian dengan Inggris Raya dan pada tahun 1888 Brunei Darussalam secara resmi menjadi protektorat Inggris. Pada tahun 1906, Sistem Residensial didirikan di Brunei Darussalam. Seorang Residen Inggris dinominasikan sebagai wakil pemerintah Inggris untuk menasihati sultan dalam segala hal kecuali adat Melayu, tradisi dan agama Islam.

Perjanjian 1959 menetapkan konstitusi tertulis yang memberikan pemerintahan sendiri internal Brunei Darussalam. Pada tahun 1971, perjanjian tersebut diamandemen dan direvisi untuk menegaskan kemerdekaan internal penuh kecuali urusan pertahanan dan eksternal.

Pada tahun 1967, Yang Mulia Sultan Haji Sir Muda Omar Ali Saifuddien turun tahta demi putranya Pangeran Muda Mahkota Hassanal Bolkiah. Pada 1 Januari 1984 Brunei Darussalam melanjutkan kemerdekaan penuh dan Sultan menjabat sebagai Perdana Menteri, Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri untuk memimpin enam kabinet. 

Baca: Brunei Konsolidasi dengan Negara-negara ASEAN untuk Respons Kudeta Myanmar

Brunei resmi bergabung menjadi Anggota Association of Southeast Asian Nations atau ASEAN yang keenam pada 7 Januari 1984. Selain menjalin hubungan dengan ASEAN, Brunei juga telah tergabung dengan Commonwealth atau Persemakmuran. 

Brunei Darussalam terletak di barat laut pulau Kalimantan. Negara ini memiliki luas total 5.765 km persegi dengan garis pantai sekitar 161 km di sepanjang Laut Cina Selatan. Di Utara, kawasannya dibatasi oleh Laut Cina Selatan dan di semua sisi lainnya oleh Negara Bagian Sarawak Malaysia.

Brunei terbagi menjadi empat distrik yaitu Brunei/Muara, Tutong, Belait dan Temburong. Bandar Seri Begawan adalah ibu kota Brunei Darussalam dengan luas sekitar 16 km persegi. Desa Air Brunei yang terkenal atau Kampong Ayer, juga terletak di sini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk iklim disana, Brunei memiliki iklim khatulistiwa yang ditandai dengan suhu tinggi yang seragam, kelembapan tinggi, dan curah hujan tinggi. Temperatur disana berkisar antara 23 - 32 derajat celcius, sedangkan curah hujan bervariasi dari 2.500 mm per tahun di pantai hingga 7.500 mm di pedalaman. Selain itu, tidak ada musim hujan yang jelas disana.

Melansir dari britannica.com, populasi dari Brunei pada 2023 ini diperkirakan sekitar 445.900 jiwa. Hampir dua pertiga populasi Brunei diklasifikasikan secara resmi sebagai Melayu. Namun, kategori ini tidak hanya mencakup etnis Melayu tetapi juga sejumlah masyarakat adat, yaitu Dusun, Belait, Kedayan, Murut, dan Bisaya (Bisayah). 

Orang Cina membentuk sekitar sepersepuluh dari populasi. Penduduk Brunei lainnya terdiri dari masyarakat adat (non-Melayu) lainnya, seperti Iban atau Dayak Laut, berbagai bangsa keturunan Asia Selatan, dan pekerja temporer, terutama dari Asia dan Eropa.

Bahasa resmi yang digunakan di negara ini adalah bahasa Melayu, dengan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua utama. Banyak orang Cina berbicara bahasa Cina selatan, dan banyak yang belajar bahasa Mandarin di sekolah.

Penduduk Brunei Darussalam sebagian besar adalah Muslim Sunni, meskipun orang Tionghoa biasanya mengikuti agama Buddha, Taoisme, Konfusianisme, atau Kristen. Beberapa masyarakat adat adalah Kristen, sementara yang lain mengikuti agama lokal mereka sendiri.

DANAR TRIVASYA FIKRI 

Baca juga: BIMP - EAGA 2022 Building Block Integrasi Perekonomian ASEAN

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketahanan Pangan Dibahas di KTT Menteri Luar Negeri ASEAN

11 jam lalu

Ilustrasi panen gandum. REUTERS/Jim Young/File Photo
Ketahanan Pangan Dibahas di KTT Menteri Luar Negeri ASEAN

Ketahanan pangan adalah salah tantangan global dan kawasan saat ini sehingga perlu dipastikan ketersediaan, akses dan harganya.


Retno Marsudi: Kemitraan ASEAN-Jepang Harus Berorientasi Masa Depan

15 jam lalu

Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida bertepuk tangan saat Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa dan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi berjabat tangan dalam upacara pertukaran dokumen di kediaman resmi perdana menteri di Tokyo, Jepang, Sabtu, 16 Desember 2023.  Eugene Hoshiko/Pool via REUTERS
Retno Marsudi: Kemitraan ASEAN-Jepang Harus Berorientasi Masa Depan

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengajak Jepang untuk mengembangkan kemitraan dengan fokus pada pertumbuhan hijau, ekonomi digital serta perdamaian dan stabilitas.


Bertemu Uni Eropa, Menlu Retno Serukan Penghormatan terhadap Hukum Internasional

15 jam lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi (kiri) dan Menlu Slovenia Tanja Fajon (kanan) bertemu di Ljubljana pada Rabu 26 Juni 2024. ANTARA/HO-Kemlu RI.
Bertemu Uni Eropa, Menlu Retno Serukan Penghormatan terhadap Hukum Internasional

Menlu Retno mengatakan penghormatan terhadap hukum internasional penting bagi ASEAN, Uni Eropa, Ukraina hingga Palestina.


AIPA, FAO, dan IISD Bahas Implementasi Investasi Pangan dan Kehutanan

19 jam lalu

Delegasi AIPA-FAO-IISD dalam pertemuan pada 25 Juli 2024, untuk membahas upaya memperkuat implementasi Pedoman ASEAN tentang Investasi Bertanggung Jawab di Bidang Pangan, Pertanian, dan Kehutanan (ASEAN RAI). Sumber: dokumen Tim Dokumentasi AIPA-FAO-IISD.
AIPA, FAO, dan IISD Bahas Implementasi Investasi Pangan dan Kehutanan

Hasil dari investasi berkelanjutan diharapkan dapat menjadi alat penting memajukan rantai nilai pertanian dan investasi di seluruh Asia Tenggara


Retno Marsudi Singgung Isu Gaza di Pertemuan AMM 2024

20 jam lalu

Seorang warga Palestina berjalan di antara puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan militer Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Beit Lahia di Jalur Gaza utara, 12 Juni 2024. Pada hari ke-248 sejak perang dimulai, militer Israel dilaporkan telah membunuh sedikitnya 37.616 warga Palestina. Dari jumlah tersebut, 37.084 korban jiwa berada di Jalur Gaza, sementara 532 korban jiwa tercatat di Tepi Barat.REUTERS/Mahmoud Issa
Retno Marsudi Singgung Isu Gaza di Pertemuan AMM 2024

Retno Marsudi menyerukan pentingnya ASEAN untuk bersatu dalam menyuarakan dihentikannya genosida di Gaza


Retno Marsudi Ajak Selandia Baru Jadi Penghubung ASEAN dengan Pasifik

21 jam lalu

Reaksi Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters dan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi saat konferensi pers usai pertemuan bilateral mereka di Jakarta, Indonesia, 14 Maret 2024. REUTERS/Willy Kurniawan
Retno Marsudi Ajak Selandia Baru Jadi Penghubung ASEAN dengan Pasifik

Kemitraan ASEAN dan Selandia Baru akan genap berusia 50 tahun. Momentum baik ini perlu dimanfaatkan untuk memajukan hubungan kedua pihak


Retno Marsudi Minta Cina Ikut Jaga Perdamaian

21 jam lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat wawancara dengan Tempo di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2022. TEMPO/Tony Hartawan
Retno Marsudi Minta Cina Ikut Jaga Perdamaian

Retno Marsudi mengingatkan kemitraan ASEAN-Cina yang sudah lebih dari tiga dekade, harus saling memberikan manfaat.


Retno Marsudi Kecewa 5PC oleh Myanmar Tidak Ada Kemajuan

1 hari lalu

Tentara berdiri di samping kendaraan militer ketika orang-orang berkumpul untuk memprotes kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. REUTERS/Stringer/File Photo
Retno Marsudi Kecewa 5PC oleh Myanmar Tidak Ada Kemajuan

Retno Marsudi menyinggung isu Myanmar di KTT AMM menyusul situasi di Myanmar semakin buruk.


Retno Marsudi Tekankan Perlindungan HAM di Pertemuan AMM

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menyampaikan pidatonya saat jumpa pers di Jakarta, 27 Oktober 2022. Para Menteri Luar Negeri ASEAN ikuti pertemuan tertutup di kantor Sekjen ASEAN di Jakarta, yang secara khusus membahas soal Myanmar. REUTERS/Willy Kurniawan
Retno Marsudi Tekankan Perlindungan HAM di Pertemuan AMM

Retno Marsudi mengingatkan diperlukan komitmen politik semua pihak agar upaya pemajuan HAM di kawasan ASEAN dapat dilakukan


Menlu Retno Sebut Pemajuan HAM Jadi Kunci Masa Depan ASEAN

2 hari lalu

Menlu Retno Marsudi bersiap memimpin jalannya Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (PMC) bersama China di Jakarta, Kamis 13 Juli 2023. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Menlu Retno Sebut Pemajuan HAM Jadi Kunci Masa Depan ASEAN

Menlu Retno menyerukan perlunya ASEAN melakukan pemajuan HAM baik di dalam kawasan maupun secara global.